#23 180 degree
Mine
LeeHyunRa
Caramel Macchiato
wonwoobeeKill me softly
Close my eyes with your caress
I can't reject it anyway
I can't even escape anymore
You are too sweet, too sweet
Because you are too sweet
[Blood Sweat and Tears – BTS]Pancaran sinar mentari dengan sempurna melesak kedalam mata tertutup Yein, yang mau tak mau membuat Yein terbangun dari tidurnya. Lelah dan nyeri, itulah yang dirasakan oleh tubuh Yein saat ini.
Perlahan Yein mengedarkan matanya, dan satu hal yang Yein tangkap – asing. Kamar ini terlalu asing untuk Yein, ini bukan kamarnya ataupun kamar Jungkook, hotel pun sepertinya bukan apalagi rumah sakit. Lalu ini dimana?
Yein tak mungkin diculik bukan?
"Kau sudah bangun?" tanya sebuah suara yang baru saja membuka pintu kamar yang awalnya tertutup.
"Op-pa.." gagap Yein saat matanya menangkap sosok Jungkook. Sosok yang kemarin malam tampak menyeramkan. Tapi sekarang, bagaimana bisa pria itu tersenyum dengan lebarnya.
Jungkook tersenyum dan mulai menyusur langkah untuk mendekat kearah Yein. "Apa tidurmu nyenyak?"
Yein menundukan wajahnya takut. Ya, Yein masih mengingat dengan jelas perlakuan Jungkook kemarin. Jungkook kemarin tampak begitu menyeramkan. Bagaimana jika sosok Jungkook yang kemarin kembali muncul?
Astaga, apa ini akhir dari hidup Yein?
Melihat sosok Yein yang menunduk seperti itu, mau tak mau membuat Jungkook tersenyum kecut. "Kau masih marah padaku? Maaf untuk semalam"
"Bibirmu masih sakit?" dengan lembut Jungkook mengangkat dagu Yein dan membuat mata mereka beradu.
Yein mengangguk. "Emm, sakit"
"Maaf.."
Yein menatap Jungkook bingung. Yein hanya tak habis pikir – mengapa Jungkook bisa berubah drastis seperti ini. Semalam, Jungkook lah yang membuatnya terluka dan kini Jungkook dengan lembut mengecup bibirnya yang terluka.
"Maaf. Aku tak sengaja. Maaf" lagi dan lagi, Jungkook mengutarakan kata maafnya.
Mata mereka tetap beradu. Dan dalam posisinya ini, Yein tahu bahwa Jungkook memang tulus meminta maaf. Mata Jungkook mengatakan semuanya.
"Maaf, Maafkan aku"
Yein membeo. Pria ini benar-benar sulit untuk ditebak.
"Ma-"
"Sst! Aku tau Oppa – berhenti mengucapkan kata maaf" potong Yein yang kini satu telunjuknya mendarat sempurna di bibir Jungkook. Menghentikan untaian kata lain yang mungkin akan Jungkook katakan.
"Maafkan aku juga, karena kemarin aku menampar Oppa" aku Yein yang satu tangannya mengelus pipi kanan Jungkook yang sempat ia tampar.
Jungkook tersenyum. "Aku tak apa. Tapi, aku harap kau tak mengulanginya" ingat Jungkook yang kini mulai mengelus surai Yein lembut. "Aku tak suka gadis kasar – aku suka gadis yang penurut"
Yein diam. Apa karena tamparannya kemarin, Jungkook berubah liar?
Yein menelan salivanya bulat-bulat.
"Oppa juga, aku tak suka Oppa dekat dengan gadis lain" ungkap Yein yang tentu saja membuat Jungkook tertohok,
"Jangan bilang kau melihatnya?" tebak Jungkook sangat tepat.
Yein menatap Jungkook kesal. "Menurut Oppa? Aku tak mungkin marah dan menampar Oppa tanpa alasan bukan?"
Jungkook tersenyum. Jungkook sendiri bingung – mengapa ia bisa tersenyum seperti ini. "Maaf – aku tak tahu jika kau melihatnya. Mengapa kau tak melabrakku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [END]
FanfictionCompleted ♥ 161012 - 170501 #37 in Fanfiction 161216 Seorang gadis lugu yang harus terjebak dalam kehidupan seorang bad boy kelas kakap. Mampukah Yein menahan perlakuan majikannya yang tak biasa? Jungkook dan Yein, mereka berbeda tapi sialnya merek...