#19 Absolutely Mine

7K 514 88
                                    

#19 Absolutely Mine
Mine
LeeHyunRa
Caramel Macchiato
wonwoobee

Kill me softly
Close my eyes with your caress
I can‘t reject it anyway
I can‘t even escape anymore
You are too sweet, too sweet
Because you are too sweet
[Blood Sweat and Tears – BTS]

Jungkook mendorong paksa Yein untuk masuk kedalam mobil miliknya. Jungkook marah – itulah yang Yein tangkap saat ini.

“Oppa..” panggil Yein berharap panggilannya akan membuat amarah Jungkook luluh.

Tapi bukannya luluh, Yein malah mendapat bentakan dari sang majikan, “Diam – tutup mulutmu Jeong Yein”

Mendapat bentakan seperti itu, sontak saja membuat Yein menutup mulutnya rapat. Yein tak menyangka jika Jungkook akan semarah ini padanya. Hey, ciuman itu – sungguh Yein tak menduganya – Yein sendiri tak tahu mengapa Winwin tiba-tiba menciumnya seperti itu.

“Apa hubunganmu dengannya?”

“Nde?”

Jungkook mengalihkan tatapan tajamnya kearah Yein, “Jangan membutku mengulanginya, Jeong Yein”

Yein menelan salivanya bulat-bulat. Suara Jungkook saat ini sungguh dingin, datar dan tak berperasaan. Yein menundukan kepalanya dalam, “Dia Winwin Oppa, tetangga lamaku”
Jungkook mengangkat sebelah alisnya. “Oppa?”

“Berani sekali kau memanggilnya Oppa? Kau hanya boleh memanggil Oppa padaku, Jeong Yein” bentak Jungkook lagi dan lagi.

Yein membeku. Dalam keadaan seperti ini, Yein lebih memilih untuk mengikuti apa mau Jungkook. Akan jadi masalah jika Yein membantah lelaki yang kini sedang dikuasai amarah ini.

Yein menggangguk takut.

Melihat Yein yang diam seperti itu, sontak saja membuat satu tangan Jungkook menarik dagu sang gadis dan membuat mata mereka beradu. “Mengapa dia menciummu?” todong Jungkook tak terima.

Yein menggeleng. “Aku tak tahu Oppa – Winwin tiba-tiba-“

Ucapan Yein seketika terputus, saat bibir Jungkook mulai membungkam bibir Yein yang sempat ternoda oleh bibir busuk pria itu.

Jungkook melumat bibir pink itu dengan lamat dan terkesan kasar. Jungkook hanya ingin menghilangkan jejak bibir pria brengsek itu, karena bagaimanapun benda lunak ini hanya boleh Jungkook yang mencicipinya.

Yein – gadis itu hanya bisa melenguh disela aksi melumat Jungkook yang sungguh memabukkan. Yein tak berani untuk menolak sentuhan Jungkook, karena Yein tahu semakin Yein menolak – maka semakin meledaklah amarah Jungkook.

Jika ciuman ini dapat membuat amarah Jungkook mereda, Yein rela melakukannya. Karena bagaimanapun Yein tak suka melihat Jungkook meledak seperti ini.

Setelah memastikan bahwa bibir sang gadis telah bersih dari jejak pria brengsek itu. Jungkook pun seketika melepas pagutan mereka.

Mata Jungkook yang awalnya membara pun kini mulai meredup. Jungkook telah kembali ke akal sehatnya. Mata Jungkook dan Yein saling beradu, mereka saling bertatapan dalam diam.

“Hanya aku yang boleh menyentuh dirimu, Jeong Yein – hanya aku” ucap Jungkook penuh penekanan disetiap katanya.

“Oppa…”

“Tak ada yang lain..”

--

“Oppa, untuk apa kita kesini?” heran Yein – saat Jungkook dan Yein sampai disebuah Mall.

Bukannya menjawab pertanyaan Yein, Jungkook malah semakin mengalungkan tangannya di bahu mungil Yein. Aksi Jungkook ini tentu saja membuat Yein menjadi salah tingkah tanpa alasan.

Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang