#13 Love?

8.1K 533 108
                                    

#13 Love?
Mine
LeeHyunRa
Caramel Macchiato
Wonwoobee

Kill me softly
Close my eyes with your caress
I can‘t reject it anyway
I can‘t even escape anymore
You are too sweet, too sweet
Because you are too sweet
[Blood Sweat and Tears – BTS]

Bell bubar sekolah, telah berdenting sejak sepuluh menit yang lalu. dan disinilah Yein sekarang, menunggu dengan gusar kedatangan sang majikan yang selalu memintanya untuk pulang bersama.

Sebenarnya bukan hanya pulang bersama, Yein pun setiap hari harus pergi ke sekolah bersama, tanpa bantahan.

Harus Yein akui, setelah mengenal Jungkook selama dua minggu lebih – Yein bisa melihat bahwa Jungkook adalah pria yang baik dan penuh perhatian. Walaupun kegiatan bermain dengan wanitanya itu – masih saja ia lakukan. Tapi, diluar itu semua – Yein tau bahwa Jungkook adalah anak yang baik.

Dan harus Yein akui, gadis ini mulai tertarik pada majikannya itu.

Tapi, entah mengapa perkataan Dahyun beberapa jam yang lalu membuat Yein gusar. “Dia akan mencampakanmu setelah satu bulan”. Mungkinkah Jungkook akan membuangnya? Tentu tidak bukan? Bukankah kemarin Jungkook mengatakan ‘hidup selamanya’ – itu berarti Jungkook adalah jenis pria bertanggung jawab bukan? Apa Yein salah menilai orang? Yein harap tidak.

Pikiran kalut seorang Yein, seketika terhenti saat sebuah tubuh kekar tiba-tiba menabrak bahunya tak sengaja.

Chanwoo – dialah pria itu. Pria yang tak lain adalah teman sebangku Yein.

“Maaf” singkat Chanwoo.

Yein menggangguk. “Tak apa. Eoh, apa kau melihat Jungkook?”

Chanwoo menatap Yein nanar, Chanwoo tak mengerti mengapa gadis sepolos Yein bisa betah hidup dengan bajingan samacam Jungkook. Meskipun Jungkook adalah teman Chanwoo, tapi tetap saja Chanwoo tak suka melihat Jungkook mempermainkan gadis polos.

Tidakkah lebih baik, Jungkook bermain dengan jalang diluar sana?

Chanwoo merasa kasihan pada Yein.

“Hyung ada di kantin – lebih baik kau tunggu disini. Kau tak mau mengganggunya bukan?”

“Mengganggu?”

Chanwoo mengangkat bahunya ringan. “Sudahlah – aku pergi”

“Hati-hati”

Perlahan Chanwoo pun mulai meninggalkan Yein dengan hati yang bergejolak. Chanwoo takut jika Yein akan menyusul Jungkook ke kantin dan melihat adegan yang beberapa menit lalu ia saksikan.

“Sinbi – mengapa kau tega melakukan itu..”

--

Sepuluh menit menunggu, dan sialnya Jungkook tak kunjung menampakan batang hidungnya sedikitpun. Dengan terpaksa Yein pun memilih untuk menyusul Jungkook ke kantin. Yein seakan lupa dengan peringatan Chanwoo sebelumnya.

“Dia dimana? Dia tak mungkin meninggalkanku bukan?” monolog Yein yang kini mulai sibuk mencari keberadaan sang majikan di area kantin.

Bukannya menemukan sosok yang ia cari, Yein malah mendengar sebuah suara aneh dari pojok kantin.

“Ahhh—lebih Ashhh, dalam Kook”

“Shit,. Kau masih saja sempit Eunha..”

Mendengar suara aneh yang sialnya, Yein kenali sebagai suara Jungkook. Sontak saja membuat Yein menghentikan langkahnya. Pipi Yein seketika memerah setelah mendengar desahan dan suara decapan yang seolah tak ada hentinya.

Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang