#46 Titik [END]

5.2K 324 151
                                        


LeeHyunRa ♥ wonwoobee

Karena sebuah kisah, selalu ada titik akhir.

Dan, inilah saatnya..

✴✴✴

Jungkook tak bisa menutupi rasa khawatir, takut serta was-wasnya saat tubuh tak berdaya Yein dan Yeri dibawa kedalam ruang ICU. Ya, tak lama setelah penembakan kedua terjadi, ambulance datang dan tanpa menunggu lama Yein dan Yeri segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Tak hanya Jungkook yang was-was, keluarga Jeon, keluarga Jung dan Keluarga Kim pun sama-sama tak bisa menutupi raut khawatir mereka. Terlebih Ibu Yein dan Ibu Yeri yang sejak awal tenggelam dalam tangisnya.

Jeon Hana, bunda Jungkook sejak tadi hanya bisa mengelus punggung sang anak yang tampak menegang saking khawatirnya. Hana hanya berharap bahwa elusan lembutnya ini bisa membuat Jungkook agak tenang, walaupun itu tak mungkin.

"Eomma, Yein tak akan pergi kan? Yein akan selamatkan Eomma? Yein.. Yein.." racau Jungkook yang kentara sekali jika pria ini benar-benar takut dengan beberapa kemungkinan yang ada.

Cukup sekali Jungkook ditinggal oleh orang terkasihnya, Seokjin yang tak lain adalah kakak angkatnya. Dan kini Jungkook tak ingin ditinggal lagi oleh Yein dan Yeri, terlebih Yein.

Tidak.

Jika Yein meninggalkannya kini, Jungkook berjanji akan menyusul Yein bagaimanapun itu.

Karena Jungkook memang tak bisa hidup tanpa Yein. Bukankah mereka memang telah berjanji untuk bersama selamanya? Jadi, jika Yein meninggal maka Jungkook pun akan mengikuti jejak Yein.

"Sayang, Yein dan Yeri pasti baik-baik saja. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah berdoa, jadi tenanglah.." ucap Bunda Jungkook mencoba sebisanya menenangkan Jungkook yang tampak sangat kacau.

Tapi, bukannya merasa tenang - Jungkook malah semakin menyalahkan dirinya sendiri. Ya, walaupun Jungkook masih belum tau siapa sosok yang bertanggungjawab atas kejadian ini. Tapi entah kenapa, diri Jungkook seakan menyalahkan dirinya sendiri.

Andai saja, Jungkook tak mengajak Yein untuk menikah hari ini, andai saja saat itu Jungkook mengerahkan seluruh anak buahnya untuk menjaga acara, atau andai saja mereka menikah secara tertutup dan privat. Ya, andai saja semua itu Jungkook lakukan, pasti Yein dan Yeri tak akan berkahir seperti ini..

Harusnya hari ini adalah hari yang paling bahagia di hidup Jungkook dan Yein. Harusnya hari ini mereka resmi menjadi sepasang suami istri dan menghabiskan malam bersama - tapi, apa ini? Jangankan malam pertama yang indah, saat ini Yein malah harus berjuang melawan maut seorang diri didalam sana.

Andai saja Jungkook bisa, Jungkook rela menukar hidupnya agar Yein bisa selamat. Ya, apa gunanya Jungkook hidup jika tak ada Yein disampingnya?

Tidak, Jungkook tak mau kehidupan yang seperti itu. Jungkook butuh Yein, Yein disampingnya. Hanya disampingnya.

"Jungkook.." Jeon Hana tak bisa menutupi raut khawatirnya, saat melihat tatapan mata Jungkook yang tampak kosong. Tatapan yang sama persis Jungkook berikan saat melihat sang kakak wafat. Tatapan putus asa.

"Aku tak bisa hidup tanpa Yein," gumam Jungkook pada dirinya sendiri. "Jika Yein pergi, aku juga akan pergi."

"Jungkook!" Histeris Nyonya Jeon, tak mengerti dengan jalan pikir sang anak. "Yein pasti selamat, sadarlah. Kau harus kuat Kook." Tanpa sadar Hana membentak sang anak, agar akal sehat sang anak kembali normal.

"Dokter sedang berjuang didalam sana dan kita harus percaya jika Yein pasti selamat," keukeuh Nyonya Jeon berharap sang anak kembali optimis.

"Jika tidak?" Tanya Jungkook hopeless.

Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang