#17 Rival

7.2K 508 63
                                    

#17 Rival
Mine
LeeHyunRa
Caramel Macchiato
wonwoobee

Kill me softly
Close my eyes with your caress
I can‘t reject it anyway
I can‘t even escape anymore
You are too sweet, too sweet
Because you are too sweet
[Blood Sweat and Tears – BTS]


Yein tak habis pikir dengan ucapan Jungkook dua hari yang lalu, ya – dua kali sudah pria itu mengatakan bahwa ia tak akan melepaskan Yein dan Yein akan bersama dengan Jungkook selamanya.

Yein tak bisa membohongi dirinya bahwa hatinya merasa hangat saat kata selamanya, kembali terlontar dari bibir Jungkook. Tapi, apakah lelaki itu serius dengan ucapannya atau itu semua hanya tipu daya Jungkook untuk menahannya lebih lama? Sungguh, Yein ingin sekali meminta kepastian dari majikan mesumnya itu. Tapi sial, Yein tak memiliki keberanian yang cukup untuk bertanya.

“Sayang – kau kenapa? Turunlah – kita sudah sampai” ucap Jungkook yang berhasil membuat Yein tersadar dari lamunan sepihaknya.

Ya, saat ini Jungkook dan Yein seperti biasa pergi ke Sekolah bersama. Empat hari sudah dua anak manusia ini membolos – hanya karena Jungkook tak mau Yein bertemu lagi dengan pria brengsek yang telah menyentuh mainannya tanpa izin.

Yein telah menjelaskan semuanya pada Jungkook bahwa Winwin adalah tetangganya saat di Jeju dulu. Tapi, apa Jungkook peduli? Tidak – Yein adalah miliknya, haknya dan kepunyaaannya. Oleh karena itu, tak boleh ada satu pun pria yang menyentuh Yein selain dirinya.

Egois?

Mungkin. Tapi, inilah Jeon Jungkook.

“Emm, terimakasih Oppa” ucap Yein yang sialnya malah dibalas seulas smirk oleh Jungkook.

“Hanya terimakasih?”

“Maksud Oppa?”

Jungkook terkekeh, “Aku ingin lebih”

“Kau masih tak mengerti?”

Gemas dengan tingkah polos Yein yang seakan tak pernah habis. Jungkook pun dengan segera meraih tengkuk Yein dan dalam hitungan detik, kedua bibir mereka pun saling beradu.

Jungkook selalu lupa diri saat bibirnya menyentuh bibir Yein yang seperti candu baginya. Bibir itu entah mengapa selalu membuat Jungkook berlaku lebih. Tak hanya sekedar mengecup, melumat, menggigit – namun Jungkook selalu ingin melakukan lebih.

Lebih dan lebih.

Jungkook ingin membuat Yein mendesah dibawah kuasanya – Tapi, entah mengapa sebelah hati Jungkook selalu melarangnya. Dan inilah yang membuat Jungkook frustasi.

Jelas-jelas Jungkook menginginkan Yein, tapi Jungkook takut bagaimana jika ia menyakiti gadis polos ini.

Aksi pagutan bibir mereka masih berlanjut, Yein yang sejak tadi berdiam diripun – secara sadar mulai membalas lumatan Jungkook yang seakan menggebu namun tetap lembut.

Yein sendiri tak mengerti, mengapa ia selalu larut dalam bibir lembut pria ini. Hey, Yein bukan wanita liar – tapi didepan Jungkook, entah mengapa Yein selalu berubah menjadi liar.

Ini sungguh aneh.

Setelah puas dengan aksi melumatnya, Jungkook pun dengan segera melepas tautan mereka dan satu tangannya dengan lembut membersihkan bibir Yein yang kini tampak bengkak.

Jungkook tersenyum. “Keluarlah –“

“Bagaimanapun kau tak boleh terlambat” lanjut Jungkook setelah bibirnya sengaja mengecup pipi Yein.

Yein mengangguk patuh.

Namun belum sempat Yein membuka pintu mobil Jungkook, satu tangan Jungkook tiba-tiba menahannya. “Jangan pernah dekat dengan pria lain – atau aku akan menghukummu” ancam Jungkook diakhiri sebuah senyum manisnya.

Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang