#25 Still With You

6.5K 457 108
                                        

#25 Still with You
Mine
LeeHyunRa
Caramel Macchiato
wonwoobee

Kill me softly
Close my eyes with your caress
I can‘t reject it anyway
I can‘t even escape anymore
You are too sweet, too sweet
Because you are too sweet
[Blood Sweat and Tears – BTS]

Winwin, pria ini masih gusar dalam duduknya. Ya, pria keturunan Korea China ini, sejujurnya masih tak habis pikir dengan ide sang Eomma yang menuntutnya untuk berpura-pura koma.

Ya, menurut sang Eomma - inilah satu-satunya cara agar Winwin berhasil merebut Yein dari tangan Jungkook.

'Tapi, tidakkah ini berarti aku berbohong padanya? Bukankah berbohong itu dosa?' batin Winwin menentang - bagaimanapun Winwin adalah anak yang baik dan tak suka bermain curang. Winwin itu anak yang sangat fair play, jadi - tak salah bukan jika Winwin meragu dengan rencana Eomma nya ini?

Tapi, disisi lain - Winwin tak tahu cara apa yang bisa ia lakukan untuk merebut Yein. Jungkook, pria itu sungguh saingan yang sangat berat. Terlebih fakta bahwa Yein menyukai pria brengsek itu, semakin membuat Winwin kalah telak.

Tapi, Winwin tak mungkin menyerah akan Yein begitu saja. Yein sangat berharga baginya, jadi tak mungkin dan tak akan pernah Winwin menyerahkan Yein pada pria lain, terlebih pria itu adalah Jungkook yang benar-benar brengsek.

"Tidak, aku harus merebut Yein apapun caranya. Ini demi kebahagiaan Yein" gumam Winwin pasti. "Terlebih pria itu tak pernah menyukai Yein, aku akan membuat Yein menjauh darinya"

"Karena Yein, memanglah milikku.."

--

Yein dan Jungkook, pasangan kekasih ini tengah menikmati waktu mereka bersama. Setelah sebelumnya Jungkook menyerang bibir Yein tanpa ampun, kini Jungkook tengah menikmati sentuhan tangan Yein yang mengelus rambutnya lembut.

"Oppa, apa kau tak lapar?" Tanya Yein yang kini mulai menatap mata Jungkook yang sialnya terpejam. Ya, Jungkook sangat menikmati momen mereka saat ini. Sepi, hening dan hanya sentuhanlah yang mengisi waktu mereka.

Kepala Jungkook menggeleng sempurna diatas paha Yein. "Aku tak lapar. Kan aku baru saja memakanmu" jawab Jungkook asal yang tentu saja jawabannya ini berhasil membuat pipi Yein memerah.

Sebuah pukulan pelan dengan sempurna didaratkan oleh Yein tepat di bahu Jungkook. Aksinya ini tentu saja berhasil membuat Jungkook membuka matanya dan meringis.

"Aww, sakit sayang.." manja Jungkook, yang sungguh jika satu geng nya melihat hal ini, pasti Mingyu dkk tanpa ragu akan membuang Jungkook ke antartika.

"Oppa.." jerit Yein tak terima.

Jungkook terkekeh, entah sejak kapan menggoda Yein adalah salah satu kebiasaannya yang sungguh menyenangkan.

Perlahan Jungkook pun bangkit dari acara berbaringnya dan menatap Yein gemas. "Kenapa kau malu? Aku kan sudah melihat semuanya" goda Jungkook yang sengaja menaik turunkan alisnya sempurna.

"Ya, walaupun aku belum memasukimu - tapi, tetap saja aku sudah melihat semuanya, kecuali ini" satu jari Jungkook dengan sengaja menunjuk mrs. V Yein yang memang tertutup rok pendeknya.

Yein menatap arah jari Jungkook dan ia sadar apa maksud kekasih tampannya itu.

"Yakkk!! Opppaaa!!! Kau mesum..."

--

"Sayang, kau sedang apa?" Tanya Jungkook saat kedua tangannya memeluk tubuh Yein sempurna dari arah belakang.

Bukannya menjawab pertanyaan Jungkook, Yein malah dengan sengaja melanjutkan aksinya memotong sayur dan memanaskan air. Ya, saat ini Yein sedang memasak. Kalian tentu tau bukan, sejak tadi Yein mengeluh lapar - tapi dasar Jungkook, bukannya memberi Yein makan, pria itu malah menggoda Yein habis-habisan.

Karena tak mendapat jawaban dari Yein, Jungkook pun dengan sengaja bermain-main di ceruk leher Yein dan menggodanya sempurna.

"Oppa, hentikan. Aku lapar" keluh Yein tak terima dengan bibir Jungkook yang sejak tadi menyesap dan mengecupi leher terbukanya dan membuat Yein meremang dibuatnya.

Toh, siapa juga yang tak akan tergoda dengan perlakuan seorang Jeon Jungkook - pria tampan nan sexy, idaman seluruh siswi di penjuru sekolah.

"Kita bisa memesannya sayang, bagaimana jika tanganmu terluka atau tergores? Aku tak mau kekasihku terluka" manja Jungkook yang kini dengan sempurna memutar tubuh Yein untuk menghadapnya.

Mata mereka beradu, memancarkan pancaran cinta yang sungguh memang terlihat nyata dari keduanya. Tapi, entahlah Jungkook sendiri tak yakin apa ia memang mencintai Yein atau Jungkook hanya tak mau barang yang ia cap sebagai miliknya diambil oleh orang lain.

Entahlah.

Terlebih orang itu adalah Winwin, sosok yang dengan beraninya mengecup bibir Yein tanpa izin bahkan dihadapannya.

Bajingan! Pria itu sungguh brengsek!

Cup.

Jungkook dengan sengaja mengecup bibir Yein pelan lalu tersenyum.

"Bersiaplah, kita akan makan diluar" putus Jungkook setelah satu tangannya dengan sempurna mematikan kompor dibelakang tubuh Yein.

"Makan diluar?"

Jungkook mengangguk. "Tentu, hari ini kita berkencan"

Yein membeo. Gadis ini masih tak percaya dengan apa yang didengarnya kini. 'kencan?' gumam Yein tanpa suara.

Melihat kediaman Yein yang sungguh menggemaskan seperti ini, tentu saja membuat Jungkook geli sendiri. "Apa yang kau tunggu sayang? Bersiaplah dan aku tak menerima penolakan"

Yein, gadis itu masih sibuk mengerjapkan kedua matanya lucu.

"Yein??" Ulang Jungkook yang sialnya masih tak mendapat jawaban dari sang kekasih.

"Baiklah.." Jungkook menyerah, tanpa babibu Jungkook segera membopong Yein ala bridal style kedalam kamarnya untuk bersiap.

Mendapat perlakuan seperti ini, tentu saja membuat Yein menjerit tertahan. Hey, ini terlalu tak terduga bagi yein.

"Oppaaaa!! Apa yang kau lakukan?"

"Aku akan membantumu bersiap" enteng Jungkook.

"Mwo? Maksud Oppa? Kau akan mengganti bajuku?  Begitu?" Tebak Yein tepat sasaran.

Jungkook tersenyum lebar sangat lebar. "Mungkin - tapi, aku rasa itu akan menyenangkan"

"YAKKKKKK!!!"

--

"Bagaimana kabar gadis itu?" Tanya Nyonya Dong, yang tak lain ibunda dari Winwin.

"Saat ini, Nona Yein masih belum kembali ke tempat ibunya bekerja. Nona masih pergi dengan majikannya, tuan muda Jeon" lapor sang ajudan yang memang sengaja disewa Nyonya Dong untuk memata-matai calon menantu kesayangannya.

"Jadi, sampai saat ini kau tak tahu Yein dimana?" Simpul Nyonya Dong setelah mendengar laporan dari sang anak buah. "Sebenarnya apa kerjamu bodoh?"

"Aku tak peduli, pokoknya kau harus menemukan Yein dan bawa dia kemari, jika perlu kau culik gadis itu" putus Nyonya Dong yang tentu mau tak mau harus dilakukan oleh sang anak buah.

'Aku tak percaya, bagaimana bisa Yein tak datang kemari setelah mendengar Winwin koma? Sial. Bagaimanapun aku harus segera menikahkan mereka, sebelum batas wasiat itu habis' batin Nyonya Dong bergejolak.

"Apa yang kau tunggu? Cepat cari dia, jika tidak kau akan kubunuh.."


TBC

161208

Hai, ada yang kangen Noona gak?
Hehehe Noona perginya gak kelamaannkan?
Maklumlah, suami lagi comeback - jadi harus ngurusin suami dulu. 😂😂😂

Dipart ini JeongIn nya sengaja manis-manis, abisnya masa dari part awal JeongIn gak pernah manis-manis sih 😗 kan aneh - padahal ini FF JeongIn couple kkk.

Oke, semoga kalian gak bosen sama cerita ini 😉

Byeee.

Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang