#22 WHO?

6.4K 490 119
                                    

#22 WHO?
Mine
LeeHyunRa
Caramel Macchiato
wonwoobee

Kill me softly
Close my eyes with your caress
I can‘t reject it anyway
I can‘t even escape anymore
You are too sweet, too sweet
Because you are too sweet
[Blood Sweat and Tears – BTS]

“KAU BRENGSEK. AKU MEMBENCIMU”

Ya, tanpa sadar Yein memaki Jungkook yang kini hanya menatap gadisnya dengan tatapan takjub. Jungkook tak percaya, bagaimana bisa gadis polosnya ini memaki kekasihnya sendiri. Apa salah Jungkook?

Setelah insiden penamparan itu, Yein pun tanpa ragu meninggalkan sosok Jungkook yang masih membeku – karena shock. Namun, belum sempat Yein menjauh dari kekasih brengseknya itu, sebuah tangan tiba-tiba saja menariknya dan menghempaskan tubuh mungil Yein ke salah satu dinding Club.

Yein meringis, sakit – itulah sensasi yang dirasakan oleh punggung Yein kini. Tanpa menatap pelaku penghempasan tubuhnya pun, Yein tau dengan sangat siapa pemilik tangan kekar ini.

Jungkook, dialah pria itu.

Dengan mata yang kentara sekali terbalut emosi, dengan tega Jungkook berlaku kasar pada gadis yang telah ia klaim sebagai kekasihnya. Salahkanlah Yein, yang dengan sadar membuat monster dalam diri Jungkook terbangun dari tidurnya.

Tamparan Yein, itulah yang membuat Jungkook menggila seperti ini. Seumur-umur Jungkook tak pernah ditampar oleh orang lain, terlebih oleh seorang gadis. Selain itu, kalian tentu masih ingat tentang Jin, kakak angkat Jungkook bukan? Karena Jin lah – Jungkook tak percaya dengan wanita dan menganggap wanita sebagai racun. Karena secara sadar, wanita itu membuat kakaknya terluka dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Lalu kini? Yein – gadis yang ia pikir tak akan menyakitinya, tiba-tiba saja menampar Jungkook tanpa alasan yang jelas. Apa selama ini Jungkook salah mengenal Yein?
Dengan kasar, Jungkook menarik dagu Yein untuk menatap kearahnya. “Apa yang kau lakukan huh? Berani sekali kau menamparku? Kau pikir kau siapa?” tajam Jungkook tanpa belas kasih.

Tak ada lagi tatapan hangat yang biasa Jungkook berikan pada Yein, kini tatapan hangat itu seakan tergantikan dengan tatapan tajam, dingin nan menusuk.

Yein, sang korban hanya bisa menatap wajah Jungkook dengan perasaan kalut. Jungkook yang kini berada dihadapannya bukanlah Jungkook yang selama ini Yein kenal. Walaupun Jungkook kadang berlaku kasar padanya, tapi Jungkook tak pernah berlaku sedingin dan setega ini padanya.

Jungkook, sebenarnya – siapa pria ini?

“Kau itu hanya mainan untukku, dan kau menamparku? Kau pikir kau siapa huh?” amuk Jungkook lagi dan lagi yang kini satu tangannya secara sadar menjambak rambut Yein yang terurai.

“AWWW, OPPA SA—KIT” ringis Yein yang hanya dianggap angin lalu oleh Jungkook. Jika Jungkook dalam keadaan normal, pasti pria ini akan luluh dengan ringisan kesakitan Yein. Namun sayang, Jungkook kini bukan dalam keadaan normal.

“Sakit?” remeh Jungkook. “Kau pikir aku peduli? Kau yang duluan menamparku bodoh!” seakan tak peduli dengan ringisan Yein yang semakin menjadi, Jungkook kini dengan sadar menampar pipi Yein hingga ujung bibir Yein terluka.

“Kau tau akibatnya jika menyakitiku bukan?” puas dengan aksi menyiksa sosok yang sebelumnya menampar pipi putihnya, Jungkook pun dengan sengaja menarik tubuh tak berdaya Yein kedalam ruang yang sebelumnya ia pesan bersama Solbin.

Namun, belum genap Jungkook membawa Yein untuk masuk kedalam kamar yang ia tuju. Tiba-tiba saja sebuah tangan berhasil menahannya.

“BRENGSEK, LEPASKAN YEIN”

Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang