Minggu ini raffi meluangkan waktunya untuk di rumah, menghabiskan waktu sebelum raffi pergi ke makasar untuk kerja "rafathar sini, sini" ucap raffi riang, tawanya tak kunjung berhenti melihat tingkah lucu rafathar yang berlatih berjalan
"sini, sama papah" raffi meregangkan lengannya saat rafathar berjalan mendekat ke arahnya 'hap' raffi menangkap rafathar dalam dekapan, berkali-kali di ciumnya pipi gembul rafathar. Raffi terlalu gemas.
"rafathar, mamam" ucap gigi yang datang dari arah dapur, di tangannya sudah ada semangkuk menu sarapan untuk rafathar.
"embul mau mamam, mau mamam ?" tanya raffi dengan nada anak kecil, rafathar senyum lalu mengangguk membuat raffi kembali menciumi pipi rafathar
"sini mamam dulu" Ucap gigi
Raffi menuntun rafathar menuju gigi "jangan di pegangin sye, biar belajar jalan" suruh gigi, raffi mengangguk lalu melepaskan tangannya dari genggaman rafathar
"sayang sini" ucap raffi, rafathar tertawa dan semakin cepat melangkahkan kakinya, walau langkahnya masih sempoyongan dan bedirinya belum tegap tapi rafathar terus berjan menuju raffi dan gigi 'brug' rafathar terjatuh ke lantai, dengan cepat raffi dan gigi menghampiri rafathar
"uuu sayang, sayang. jagoan papa" raffi menggendong rafathar yang menangis, mengayun-ayunkan tubuh rafathar agar berenti menangis.
hati gigi menghangat melihat kedekatan raffi dan rafathar, pekerjaan raffi sangat menyita waktunya bersama keluarga terutama dengan rafathar.
Tak jarang raffi memantau perkembangan rafathar dari vidio yang gigi kirimkan ke ponselnya, Bukan karna mementingkan pekerjaan dari pada keluarga seperti kata orang di luar sana yang menganggap begitu, raffi mengambil banyak pekerjaan karna dia mementingkan masa depan rafathar "ga papa aku cape, kurang istirahat yang penting masa depan rafathar terjamin. Aku ingin rafathar lebih sukses dari aku nanti" begitu, yang raffi ucap, jika gigi bertanya
'tlening' notif instagram di ponsel raffi berbunyi "sayang hp aku bunyi tuh" ucap raffi, gigi meraih ponsel raffi yang tergeletak di meja *#boikotayutingting 'eh kok kembaran ya bajunya, jangan-jangan?* gigi sedikit kesal membaca tulisan di instagram, raut wajahnya pun berubah saat membaca coment yang mencela raffi, bahkan di satu coment perkataanya sangat menyayat hati 'haduh, bukti baru lagi nih. Kapan raffi resmiin hub sama ayu ? ga malu apa bukti udah kemana-mana. mba gigi juga mending cerai aja dari pada di sakitin terus, banyak kali cowo yang mau sama gigi yang jauh lebih baik dari raffi' kira-kira seperti itu isi coment yang gigi baca
"kenapa sayang ?" tanya raffi yang masih menggendong rafathar, gigi menoleh "ga papa, cuma orang ngetag kamu aja" ucap gigi berbohong, dia tidak mau merusak suasana kebersamaan mereka saat ini
"sini, rafathar makan dulu" ucap gigi mengambil alih rafathar dari gendongan raffi
"aku mau mandi dulu ya yank, gerah" ucap raffi, gigi mengangguk lalu raffi pergi ke kamarnya
gigi mulai menyuapi rafathar "nyam nyam nyam" celoteh rafathar, gigi tersenyum, rafatahar adalah semangatnya dan alihan pemikiran saat gigi mulai memikirkan omongan orang
KAMU SEDANG MEMBACA
kamulah takdirku
Random'dimana salahnya suamiku ? menghibur adalah pekerjaannya, lalu dimana letak kesalahannya ? kalian memujiku, mendoakan yang terbaik buatku, tapi kalian memojokkan suamiku. apa menurut kalian itu tidak menyakitiku ? jika kalian menyayangiku, harusnya...