part 37

988 25 8
                                    

'RAFFI DAN NAGITA MESRA HANYA DI DEPAN KAMERA'.

Gigi bersandar pada bantalan sofa di kamarnya, mulutnya sibuk mengunyah apel sisa sebagian yang terus ia gigit. Matanya meneliti setiap tulisan, begitu tangannya berhenti menggeser layar handphonenya.

"Ngga penting banget sih, berita beginian" ucap Gigi.

Entah sudah berapa banyak tulisan yang mampir di handphonenya, tulisan mengenai kabar keretakan rumah tangganya.

Sudah tiga hari semenjak Raffi memberi tahu tentang gosip yang sedang beredar dan menerka keluarga kecilnya. Gosip yang menurut Gigi, bukan hal yang penting.

Banyak media yang terus menghubungi Gigi, mungkin mereka ingin menanyakan benar tidaknya gosip yang mereka dengar. Tapi Gigi enggan untuk memberi komentar, lagi pula jika bukan kebenaran kenapa Gigi harus repot-repot memberi penjelasan.

Gosip memang bukan hal yang baru bagi Gigi dan keluarga kecilnya. Sejak dekat dan menikah dengan Raffi ada saja gosip yang beredar, entah tentang Gigi, Raffi atau bahkan Rafathar. Bagi Gigi itu sudah menjadi hal yang biasa.

Mengingat pekerjaannya di entertainment, jadi mau tidak mau Gigi harus siap dengan segala macam gosip dan pendapat dari orang-orang.

Kehidupannya yang kini menjadi konsumsi publik, membuat Gigi harus bisa membatasi sikap saat menanggapi beberapa orang yang mengenal atau sekedar kenal dari medsos.

"Kamu lagi ngapain sayang ?" tanya Raffi yang keluar dari kamar mandi.

Gigi menggeleng. "Ngga ngapa-ngapain" ucap Gigi meletakkan handphonenya.

Raffi sedang membuka lemari, dia mengambil kemeja warna putih dan celana panjang. Gigi menyerngit melihat Raffi. Setahu Gigi hari ini Raffi tidak ada kerjaan, tapi kenapa Raffi mengenakan kemeja.

"Kamu mau kemana ?" tanya Gigi.

"Ngga kemana-mana" jawab Raffi. Kini Raffi sedang menyisir rambut dam setelah itu memakai parfum.

"Ngga kemana-mana kok rapi, wangi ?" tanya Gigi lagi.

"Kita mau bikin video klarifikasi sayang" ucap Raffi.

"Hah klarifikasi ? klarifikasi apaan ?" Gigi bingung.

"Tentang yang kemaren aku kasih tau ke kamu ituloh"

Gigi mengangguk mengerti. Rupanya Raffi ingin mengklarifikasi tentang gosip yang sedari tadi Gigi baca.

"Ngapain sih bikin klarifikasi segala, ngga penting juga" kata Gigi.

Raffi terkekeh. "Iya juga ya sayang, tapi kata abrar kita suruh bikin klarifikasi. Soalnya gosipnya udah nyebar, akunya juga ga enak sama temenku"

"Ih ngapain sih, gosip ga bener juga kan. Ngapain repot-repot klarifikasi" Gigi kekeh tidak ingin membuat video klarifikasi.

"Anggap aja buat tambahan konten youtube kita yank"

"Ya ga konten begitu juga dong....."

Raffi berjalan mendekat ke Gigi, duduk di samping Gigi. Memandang wajah Gigi penuh cinta. Betapa bangganya Raffi pada Gigi, sebayak apapun gosip yang menerpanya dan keluarganya, Gigi tidak pernah menghiraukan.

Apapun kata orang di luar sana, Gigi selalu percaya pada Raffi dan lebih memilih mendengar penjelasan langsung dari Raffi dari pada penjelasan media atau teman-temannya.

"Gosip kali ini bawa-bawa temen aku sayang, aku jadi ngga enak sama dia. Jadi aku mau mau bikin video klarifikasi biar gosipnya selesai. Soal gosipnya sih aku ngga begitu pusing sayang, tapi yang bikin aku kepikiran, ada yang bawa-bawa temenku" jelas Raffi.

Gigi mengangguk. Benar juga kata Raffi, bagaimanapun seseorang telah tertarik ke dalam gosip itu dan seseorang itu adalah teman Raffi sejak lama dan Gigi pun berteman dengannya. Ada baiknya mereka membuat klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pertemanan mereka.

"Ya udah deh, aku ikut kamu aja baiknya gimana" ucap Gigi akhirnya.

Raffi mengangguk, tersenyum lalu memeluk Gigi erat. "Seneng aku tuh punya istri kaya kamu"

"Bersyukur ngga ?" tanya Gigi.

"Banget dong......." gemas Raffi berkali-kali mencium pipi gembul Gigi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang