raffi tersenyum menatap rafathar yang tertidur pulas di pangkuan gigi. hari ini mereka sedang dalam perjalan menuju bandung untuk meresmikan outlet rajeans yang akan dibuka hari ini.
"kok berenti sih mer ?" tanya raffi
mery yang duduk didepan samping supir lalu menoleh ke raffi "macet a"
"kira-kira lama nggak ya"
"lama kayanya a, jam segini kan waktunya makan siang. jadi, banyak orang keluar cari makan. kita nggak cari makan dulu a" kata mery meringis
"itu si maunya lu! bilang aja lo laper" tuduh raffi
mery meringis "maklum a tadi ngga sempet sarapan"
gigi yang tertidur menjadi terbangun karena mendengar percakapan raffi dan mery "ada apaan sih, kok mobilnya berenti?"
"macet sayang" kata raffi
"telat dong kita nyampenya" keluh gigi. raffi mengangguk
sudah 1 jam lamanya mobil raffi terjebak macet dan itu artinya raffi dan gigi terlambat untuk meresmikan rajeans
****
gigi membaringkan tubuhnya di kasur, meregangkan otot tubuhnya yang kaku karna kelelahan. raffi keluar dari kamarnya setelah membaringkan rafathar yang tidur
"syesye ga istirahat" tanya raffi mendekat ke gigi
"iya nanti"
baru raffi akan duduk, terdengar suara ketukan pintu. raffi beralih menuju pintu rumah untuk melihat siapa yang datang kerumahnya
"jedar, lo ngapain ?" tanya raffi. mereka memang sudah seminggu ini kurang baik dalam berteman. setelah gimic yang mereka buat dengan persetujuan untuk di akhiri, namun jedar tidak sepenuhnya mengakhiri gimik itu, justru jedar malah semakin memanaskan gimik itu
"siapa yang dateng sye" tanya gigi penasaran
"ayo masuk" kata raffi, jedar mengangguk lalu mengikuti raffi masuk ke dalam rumah "ada jedar, sayang"
gigi mengubah posisi duduknya "eh jedar, duduk" suruh gigi sambil tersenyum
"lo ada apa ke sini ?" tanya raffi datar
"gw mau minta maaf a"
raffi dan gigi diam, mereka tidak menjawab
"jedar sadar jedar udah salah sama aa sama gigi"
gigi merasa risih dengan pembiraan mereka, ingin ikut mengungkapkan kekesalannya pada jedar tapi dia tidak tega "gigi nemenin rafathar dulu ya" kata gigi pergi ke kamar
gigi menutup pintu kamarnya, berjalan pelan ke sofa dan duduk di sana. gigi juga sebenarnya masih merasa kesal dengan jedar, setelah minggu lalu gigi dan raffi berdebat dengan jedar.
_flashback
"lo sadar g sih ? yang lo lakuin itu nyakitin keluarga gw" sentakan raffi terdengar sangat kasar, bahkan jari tangannya menunjuk-nunjuk ke wajah jedar
dengan tatapan nanar, jedar hanya diam menunduk. gigi yang berada di sana juga hanya diam mendengarkan raffi , ingin membela jedar karna kasian tapi gigi tidak bisa melakukannya karna jedar memang salah dan ingin ikut mengeluarkan amarahnya pun gigi tidak tega, terlebih melihat jedar yang ketakutan
"ini tuh cuma gimic yang kita buat bareng, kenapa lo malah memperpanjang dan seolah-olah itu nyata ! lo ngerti ngga gimana pendapat dan masukan pedas dari keluarga gw ? lo mikir ngga akibat ucapan lo nama gw semakin jelek ? lo mikir ga gigi sama rafathar kena imbasnya juga ? lo mikir ga sampai sana ?"
jedar diam, dia sadar dia salah. gigi mengusap dada raffi untuk menetralkan amarah raffi yang menggebu "udah-udah, biar aku aja yang ngomong" kata gigi, raffi mengangguk lalu duduk
"jedar pulang aja, raffi lagi emosi. nanti biar gigi yang bilang ke raffi"
tanpa pikir panjang, jedar lalu pulang
_____
raffi membuka pintu kamarnya, pandangnya menangkap gigi yang sedang melamun duduk di sofa. raffi mendekat ke gigi "kamu ga istirahat sayang ?" tanya raffi lembut lalu duduk di sebelah gigi, tangannya membelai puncak kepala gigi penuh sayang
gigi mengubah posisi duduknya lebih menempel ke raffi, kepalanya ia senderkan di dada bidang raffi dan tangannya menelusup ke pinggang, memeluk erat raffi untuk sekedar menghilangkan rasa bimbangnya "kenapa ?" tanya raffi,
"ngga papa, aku cuma pengen peluk" kata gigi semakin erat memeluk raffi
"ya udah peluk aku sepuasnya" tangan raffi mengusap-usap lengan gigi, menyalurkan kehangatan yang bisa membuat gigi nyaman dalam keadaan apapun
gigi mendongak ke raffi, menatapnya dengan nanar "aku boleh minta sesuatu ngga sih ?" tanya gigi, matanya semakin sulit untuk melihat karna penuh oleh airmata. raffi mengangguk
"boleh"
"apapun ?" raffi kembali mengangguk
"keluar dari pesbukers" kata gigi di iringi deraian air mata
raffi tidak menjawab, mendekap tubuh gigi dan sesekali menghujaminya dengan kecupan yang mendarat di keningnya "kamu mau aku keluar dari pesbukers ? nanti aku bilang ke mas eko yah, kamu jangan nangis. aku udah janji sama mama rieta buat selalu bahagiain kamu dan ga akan biarin kamu nangis kecuali nangis bahagia, jangan buat aku gagal memenuhi janji aku ke mamah. apapun aku lakuin buat kamu__ dan rafathar. apapun"
gigi semakin menangis, kata-kata raffi berhasil membuatnya menangis kencang. suami yang selalu membuat keluarganya bahagia, suami yang selalu menurutinya
raffi melepaskan gigi darinya lalu mengambil ponsel di saku celananya "hallo mas eko"
"____"
"begini mas, aku mau mundur dari pesbukers"
"_____"
"iya, aku mau mundur dari pesbukers. aku pengen punya banyak waktu buat gigi dan rafathar"
"______"
gigi tersenyum melihat raffi benar-benar menurutinya, namun ada sesuatu yang mengusik pikirannya
"sayang aku belom selesai ngomong" kata raffi ke gigi saat ponselnya di rebut oleh gigi
"mas eko, raffi cuma bercanda kok. dia ga keluar dari pesbukers. maaf ya mas" kata gigi lalu menutup teolfonnya
"sayang kamu__" ucapan raffi berhenti karna kecupan singkat mendarat di bibirnya
"aku percaya sama kamu" kata gigi lalu beralih menuju kasur dan berbaring di sebelah rafathar
raffi menyusul gigi dan ikut berbaring di sebelah gigi "kamu beneran ? aku tetep di pesbukers ?" tanya raffi meyakinkan gigi
"iya"
"yakin ?"
"iya"
"beneran ngga papa ?"
"iya"
"sayang" raffi menarik tubuh gigi yang menghadap rafathar menjadi menghadapnya "apa yang bikin kamu berubah pikiran ?"
gigi menghela pelan "aku cuma ga mau jadi istri pengekang, aku ngga mau keluar batas dalam mebatasi kamu, aku cuma takut kamu ngga nyaman sama sikap aku. aku percaya sepenuhnya sama kamu"
raffi tersenyum, berkali-kali berucap syukur mempunyai istri seperti gigi yang selalu meluluhkan hatinya dan membuatnya semakin cinta dengan segala sikap dan pemikirannya.
_______
ini cinta, dimana cinta adalah kepercayaan (gigi)
ini cinta dimana cinta adalah ketulusan (raffi)_____
ps : saya gedeg sama akun2 yang pada caper di ig, gigi yang istrinya aja santay lah mereka pada heboh 😑 kebanyakan makan micin kali ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kamulah takdirku
Random'dimana salahnya suamiku ? menghibur adalah pekerjaannya, lalu dimana letak kesalahannya ? kalian memujiku, mendoakan yang terbaik buatku, tapi kalian memojokkan suamiku. apa menurut kalian itu tidak menyakitiku ? jika kalian menyayangiku, harusnya...