pagi ini gigi sedang membereskan lemari di kamarnya, gigi tersenyum saat menemukan kaset pernikahannya. tanpa berpikir, gigi memasukkan kaset ke laptopnya. dengan ditemani popcorn dan segelas jus, gigi menikmati tontonannya.
raffi hari ini ada meeting dengan salah satu stasiun televisi swasta untuk membicarakan program baru yang akan di pandu oleh raffi.
Gigi terkekeh saat laptopnya memperlihatkan moment Raffi mengucapkan janji suci. Gigi menatap tanpa arah, menerawang moment yang membuatnya gugup.
_flashback on
"raffi bisa ga ya ca" suara gigi terdengar gundah. caca yang duduk di dekat Gigi mencoba menenangkan kakaknya
"ka raffi pasti bisa ka, dia over pd masa ijab qobul aja ngga bisa" kata caca denga nada bercanda, menetralisirkan keadaan gigi yang semakin gugup "percaya aja sama a raffi ka"
sementara itu di ruang ijab qobul, raffi benar-benar tegang bahkan keringat dingin mulai mengucur dari badannya. mamah amy yang melihat putranya tegang lalu berbisik ke irwansyah yang duduk di sebelahnya
"irwan, si aa gugup. ditenangin dulu" kata mamah amy, irwansyah mengangguk lalu pergi mendekat ke raffi
"jangan gugup fi, lo pasti bisa"
raffi mendekatkan wajahnya ke telinga irwansyah "gw pengen pipis, boleh ngga sih ?" tanya raffi berbisik. entah sudah berapa kali raffi bolak-balik ke kamar mandi, sebenarnya raffi tidak kebelet pipis, dia hanya berusaha membuang kegugupan nya
irwansyah menyerngit "lo udah berapa kali ke kamar mandi, ijab qobul nya mau di mulai. lo diem di sini jangan ke mana-mana" balas Irwansyah berbisik pula
"kok berasa antara hidup dan mati ya"
irwansyah terkekeh pelan, raffi yang biasanya over pd, petakilan, malu-maluin, kini tidak percaya diri. "tenang aja, gw percaya lo hidup"
"gw serius"
"iya iya iya, lo mau minum ? gw ambilin air ?'' tawar irwansyah
raffi menggeleng pelan "ngga, entar gw tambah kepengen ke toilet" tolak raffi lalu membenarkan posisi duduknya, sementara Irwansyah kembali duduk di dekat mamah amy
para tamu hening seketika saat pak penghulu akan mengucapkan ijab qobul
"pak Raffi, mari berjabat tangan dengan pak gidion tengker" ucap pak penghulu, raffi mengulurkan tangannya
"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan engkau dengan putri saya Nagita Slavina Mariana tengker dengan seperangkat alat shalat dan mas kawin di bayar tunai"
"saya terima nikah dan kawinnya Nagita Slavina Mariana tengker binti Gidion tengker dengan mas kawin tersebut di bayar tunai"
"bagaimana saksi ? sah ?"
"SAH"
raffi menghela nafas lega, dia berhasil mengucapkan ikrar suci dengan satu tarikan nafas. lebih lega lagi saat para saksi pernikahan mengatakan sah secara bersama dengan di iringi tepukan tangan dari para tamu.
mamah rieta mengacungkan jari jempolnya ke arah raffi, bangga karna menantunya berhasil mengucapkan ijab qobul dengan lantang, lancar dan benar. raffi tersenyum menyambut pujian dari mamah rieta. sementara mamah amy terus menyeka airmata yang mengalir dari matanya. terharu sekaligus bangga ke raffi, tak beda dengan mamah amy, nisya dan syanas pun menangis terharu.
setelah acara ijab qobul selesai, kini tinggal menunggu kedatangan gigi.
Gigi berjalan pelan memasuki ruangan dengan di dampingi keluarganya, penampilan gigi sangat cantik dengan kebaya putih. raffi yang masih menetralisir kan keadaanya, takjub melihat gigi yang berjalan mendekat ke arahnya. istrinya sangat cantik.
setelah gigi duduk di sebelah raffi, mereka pun saling memakai kan cincin dan menandatangani buku nikah.
_flasback off
gigi kembali melanjutkan tontonanya, namun tak berapa lama ponsel gigi berdering
"hallo mah"
"-----------------"
"iya, nanti gigi ke rumah"
"----------------"
"kalo sama raffi, berarti gigi ke rumahnya malem ya mah"
"---------------"
"iya mah iya"
gigi menutup sambungan telfon dari mamah rieta, lalu tangannya sibuk menekan-nekan tombol yang ada di ponselnya. mengirim sms ke raffi, meminta ijin untuk ke rumah mamah rieta dengan rafathar.
gigi bergegas bersiap setelah raffi membalas pesannya dan mengijinkannya. sebelum pergi, gigi menyiapkan baju yang akan rafathar kenakan lalu setelah itu gigi menelfon lala yang sedang di rumah gempi agar membawa rafathar pulang.
______
kini raffi sudah di jalan menuju rumah mamah rieta, menyusul gigi dan rafathar yang sudah ke rumah mamah rieta terlebih dulu
setelah sampai di rumah mamah rieta, raffi langsung masuk ke dalam rumah. di dapatinya gigi dan mamah rieta yang sedang asik mengobrol di sofa sementara rafathar sedang bermain dengan gafrel dan caca
"sayang, kamu baru nyampe ?" tanya gigi begitu melihat raffi yang berdiri di depan pintu, raffi mengangguk lalu menghampiri gigi
raffi duduk di sebelah gigi, menyenderkan badannya di sandaran sofa "cape ya, kasian" kata gigi, tangannya memijati lengan raffi
"makanya di porsir pi, jangan semua kerjaan diambil" kata mamah rieta yang tak bosan-bosannya menasehati menantunya untuk tidak mengambil semua pekerjaan yang di tawarkan ke raffi, walau raffi tetap saja tidak mau menuruti nasehantnya, mamah rieta tetap menasehati raffi.
"ngga enak mah, kalau nolak. masa sama temen ngga bantuin pekerjaannya" jawab raffi seraya memiringkan duduknya menghadap ke gigi agar gigi memijat lengan raffi yang satunya
mamah rieta menggeleng pelang, menantunya ini terlalu baik sampai tidak bisa mengatur pola istirahatnya "temen sih temen pi, tapi kan waktu istirahat kamu yang jadi berkurang. mamah ga tega liatnya"
raffi tersenyum jail "ah senengnya di perhatiin mamah mertua kiss kiss" kata raffi dengan nada menggoda
mamah rieta berdecak "dasar" tingkah raffi tidak lah berubah, pertama kenal raffi dan mengajaknya bekerja sama hingga menjadi menantunya, raffi tidak berubah sama sekali. tetap saja nyebelin dan petakilan. "api udah makan ?" tanya mamah rieta, raffi menggeleng
"belum mah, tadi langsung ke sini. ngga sempet mampir makan"
"yuyu yuyu, tolong panasin makanan buat a rapi" kata mamah rieta setengah berteriak
"raffi mah raffi buka api, kebakar kali ah"
"biarin, mamah udah terbiasa manggil api" tolak mamah rieta kekeh memanggil raffi dengan api
"iya dah terserah mamah mertua tercinta" serah raffi, gigi hanya tersentum melihat raffi dan mamah rieta.
_______
maaf ya baru next, lagi banyak tugas 😢
KAMU SEDANG MEMBACA
kamulah takdirku
Acak'dimana salahnya suamiku ? menghibur adalah pekerjaannya, lalu dimana letak kesalahannya ? kalian memujiku, mendoakan yang terbaik buatku, tapi kalian memojokkan suamiku. apa menurut kalian itu tidak menyakitiku ? jika kalian menyayangiku, harusnya...