gigi menatap layar ponselnya dengan lekat, sesaat kemudian menoleh ke raffi yang sedang bermain dengan rafathar di sebelahnya "kenapa sih kamu kalo upload foto aku , ekspresinya yang jelek-jelek. kan banyak foto aku yang cantik" kata gigi senewen
raffi menatap gigi lalu tersenyum manis "alasan aku cuma satu, kecantikan kamu cuma aku yang berhak menikmati. aku ga suka orang lain menikmati kecantikan istri aku" ucap raffi yang kembali bermain dengan rafathar. tangan gigi menangkup mulutnya, matanya berkaca-kaca "kamu kenapa ?"
"aku boleh nangis ga sih ?" tanya gigi sesenggukan
"jangan, nanti di kira mamah rieta aku ngapain kamu"
"ngga tahan, mau nangis" kata gigi mengibas-ngibas tangannya ke arah mata agar airmatanya tidak keluar. namun gigi tetap menangis dengan menangkup mulutnya agar isakan yang keluar dari mulutnya tidak terdengar
"mama jiji" kata rafathar turun dari pangkuan raffi dan beralih ke gigi. rafathar memeluk kaki gigi, menyandarkan kepalanya di sana seolah menenangkan mamahnya. gigi mengangkat rafathar, memangkunya lalu memeluk erat rafathar dengan sesekali mencium puncak kepala rafathar
"kok kamu nangis...., aaaa jangan nangis" raffi menarik tubuh gigi ke dekapannya,mengusap puncak kepala gigi
"papah...." rafathar mendorong tubuh raffi agar menjauh
"rafathar, papah juga mau peluk mamah"
"no" kata rafathar dengan meregangkan tangan kananya ke raffi
mamah rieta yang datang dari arah dapur terlihat bingung "gigi kenapa ?" tanya mamah rieta "raffi ! kamu apain gigi ?" sentak mamah rieta
"raffi ngga ngapa-ngapain mah sumpah, tanya deh sama gigi"
"gigi kenapa ?" tanya mamah rieta duduk di sebelah gigi setelah menyuruh raffi pindah duduk
gigi mengusap sisa-sisa airmata di pipinya "ngga papa mah, suami gigi bikin terharu" kata gigi mengambil tisue untuk mengelap hidungnya
mamah rieta melirik raffi sekilas "kirain raffi ngapain kamu, tadinya mau mamah jewer" akhir-akhir ini mamah rieta memang berbeda, lebih jutek dan galak ke raffi. entah apa yang membuat sikap mamah rieta berubah, raffi pun tidak tau tapi raffi merasa mamah rieta menyembunyikan sesuatu yang membuat benci ke raffi
"ya elah mah, menantu ganteng begini wajibnya di sayang bukan di siksa" canda raffi
"yeee tergantung kelakuan fi, bukan karna ganteng"
"iya mah iya iya"
______
raffi dan gigi kini berada di acara pesbukers sahur, kali ini gigi menjadi tamu di pesbukers. raffi senang bisa bekerja bersama gigi, baginya pekerjaan akan cepat dan nyaman jika ada sang istri yang menemaninya di tambah rafathar juga ikut.
"lala, rafathar udah tidur ?" tanya gigi ke mba lala
mba lala memiringkan kepalanya untuk melihat rafathar yang berbaring di pangkuannya, mba lala mengangguk setelah memastikan rafathar tidur
raffi yang sedang ngobrol bersama ruben tiba-tiba terusik oleh vega yang sedang bernyanyi dengan suaranya yang khas di buat-buat mirip bunda rita sugiarto "vega, kecilin dong suaranya gw lagi ngobrol serius nih"
"iye iye" kata vega pindah menjauh
"terus terus" ucap ruben
raffi kembali melanjutkan ceritanya " ya ngga tau ben, mamah rieta makin jutek sama gw. udah ngga bisa dia ajak bercanda, sekalinya ngomong ke gw kaya mau nerkam gw. nakutin"
"lo ngga nanya ke gigi, si mamah rieta kenapa ?"
"ya ngga enak lah gw nanya ke gigi"
"ga enak kenapa, dari pada lo bingung gini"
"iya sih, ya udah deh nanti di rumah gw coba ngomong ke gigi"
setelah selesai makeup, gigi berdiri dan mengambil ponselnya yang berada di dalam tas hanya untuk sekedar mengecek apakah ada chat dari mamah rieta dan ternyata benar ada 3 pesan dari mamah rieta "apaan nih ?" kata gigi
"gigi ayo, sekarang segmennya gigi" panggil mas eko, gigi mengangguk namun dirinya penasaran dengan video yang mamah rieta kirimkan padanya
"bentar dulu ya mas eko, bentar aja" kata gigi, mas eko mengangguk. gigi bersandar pada tembok depan ruang makeup, dengan sedikit ragu tangan gigi menekan tombol diponselnya untuk memutar video. gigi diam sejenak saat di video itu muncul sosok yang tidak asing untuknya "raffi" desisnya pelan, pandangannya mulai tidak jelas karna tumpukan airmata yang ingin keluar dari matanya, bibirnya bergetar, tubuhnya mulai lemas, bahkan kini kakinya tidak mampu menyangga tubuh gigi dan 'brug' gigi terduduk di lantai
ayu yang baru keluar dari ruang makeup, tampak kaget melihat gigi yang terduduk di lantai "gigi lo kenapa ?" tanya ayu berjongkok di dekat gigi "ayo bangun" ayu membantu gigi berdiri, namun setelah berdiri gigi menepis tangan ayu dari lengannya "astaga" kaget ayu saat gigi menepis tangannya
tanpa berkata, gigi menatap tajam ke ayu lalu setelah itu masuk kembali ke ruang makeup. ayu yang merasa heran lalu menghampiri raffi yang masih mengobrol dengan ruben "a, si gigi kenapa tuh" kata ayu ke raffi
"gigi ? dia lagi makeup"
"ih engga a, tadi gigi duduk di lantai depan ruang make up. udah gitu pas ayu bantuin berdiri, tangan ayu malah di tepis sama gigi. kayanya ada sesuatu deh sama gigi, matanya berair a" jelas ayu
ruben menyikut lengan raffi "samperin fi" raffi mengangguk. dengan cepat raffi menuju ruang makeup
raffi melihat gigi yang sedang membereskan alat makeup nya "sye, kok beres-beres kan kita belom selesai" kata raffi mendekat
"diem di situ" sentak gigi, raffi yang kaget langsung diam di tempat. dengan cepat gigi pergi dengan lala yang menggendong rafathar
"gigi kenapa fi ?" tanya ruben, raffi menggeleng "ngga tau ben, gw susul gigi ya. bilangin mas eko" kata raffi lalu pergi menyusul gigi
______
sudah 2 hari ini gigi mendiamkan raffi, gigi diam beribu bahasa tidak ada kata yang keluar dari gigi untuk raffi. gigi hanya berbicara dengan mamah ami dan nisya
raffi duduk di kursi ruang makan, tanpa sapaan hangat dan senyuman manis gigi meletakkan sarapan di depan raffi "pagi sye" sapa raffi, gigi diam tidak menjawab. raffi mendengus "salah apa sih gw" kesal raffi mengacak rambutnya
gigi masuk ke dalam kamar, duduk di dekat jendela "aku udah coba obatin sendiri fi, tapi obatnya ngga nyampe. lukanya terlalu dalam" kata gigi menunduk dalam
_____
hehe kepo ngga kenapa gigi begitu ? tunggu next nya yaa 😊
ps : ini hanya karangan saja ya jadi jangan baper 😀
KAMU SEDANG MEMBACA
kamulah takdirku
Разное'dimana salahnya suamiku ? menghibur adalah pekerjaannya, lalu dimana letak kesalahannya ? kalian memujiku, mendoakan yang terbaik buatku, tapi kalian memojokkan suamiku. apa menurut kalian itu tidak menyakitiku ? jika kalian menyayangiku, harusnya...