part 32

939 42 6
                                    

Sore ini Gigi duduk sendiri di sofa sambil menonton TV, Raffi belum pulang, katanya dia banyak rapat. Rafathar sedang di kamar ariq, jadi Gigi hanya sendirian.

"Coba kalo nanas masih disini, kan ga sendirian ninton gosip"

sepertinya Gigi merindukan adik kecilnya, jika nonton gosip dengan nanas pasti akan seru karena nanas akan mengejek Raffi saat gosip Raffi muncul.

Mamah ami dan nisya sedang pergi ke butik, sebenarnya Gigi diajak, namun Gigi malas untuk keluar rumah hari ini.

sesekali Gigi melirik ponselnya yang tergeletak di meja depannya, menunggu suami tercinta menelfon yang hanya sekedar bertanya apa yang sedang dia lakukan saat suaminya bekerja.

Gigi menyambar ponselnya begitu ponselnya berdering, menempelkannya ketelinga.

"Hallo sayang"

"---------"

"Di rumah lagi nonton tv"

"----------"

"Iya sayang, iya, ya udah yah. dah"

Gigi meletakkan kembali ponselnya keatas meja, duduk bersandar. perasaannya lebih nyaman setelah Raffi menelfonnya.

Rafathar berlarian kecil mendekat ke Gigi di susul Ariq yang berjalan pelan di belakang Rafathar.

"Mamah"

Gigi tersenyum begitu Rafathar di dekatnya, Rafathar begitu manis saat tersenyum. Gigi mengangkat tubuh Rafathar, memeluk dan menciumi pipi Rafathar.

"Mama udah"

"Ga mau"

Gigi tidak mau berhenti mencium pipi Rafathar, kapan lagi dia bisa mencium anak laki-lakinya itu. saat nanti Rafathar besar, sudah pasti akan susah untuk dicium.

lepas dari dekapan Gigi, Rafathar berlari menarik Aqik kembali ke kamar Ariq. Gigi hanya tersenyum melihat Rafathar yang sudah mulai banyak protes jika tidak menyukai sesuatu.

Tiba-tiba pikiran Gigi teringat saat dulu masa pacaran dengan Raffi, dimana hubungan nya dulu hampir kandas karena adanya pihak ketiga.

Dulu mendekati pernikahan, Raffi sempat mengatakan jika ia ingin menunda pernikahannya tanpa memberi penjelasan ke Gigi. sebagai perempuan, Gigi tentu sedih ternyata Raffi masih ragu.

Dan setelah Gigi menelusuri alasan Raffi belum yakin padanya, ternyata karena perasaan Raffi goyah oleh wanita lain. Gigi membuat keputusan dengan memberikan Raffi pilihan, melanjutkan dengan Gigi atau memilih yang lain.

malam itu, Gigi mengirim pesan singkat lewat BBM.

"Raffi, jika hatimu belum berlabuh sepenuhnya untukku. Maka jangan berhenti padaku. sebagai wanita, aku hanya bisa menunggu"

setelah pesan itu, Raffi menelfon Gigi dan mengajak Gigi untuk bertemu. dan setelah perbincangan singkat, Raffi berkata.

"Ga jadi, kita tetep nikah besok"

Mungkin saat pdkt, Gigi agak cuek ke Raffi tapi semakin hari melihat perjuangan Raffi untuk mendapatkan hatinya, Gigi menjadi luluh.

Mengutip dari salah satu kalimat yang pernah Gigi baca di media sosial "Tamu tidak akan masuk, jika pemilik rumah tidak membukakan pintu" Gigi meyakini jika perkataan itu ada benarnya, hubungan terlarang tentu saja yang bersalah adalah yang membiarkan hubungan itu terjadi.

Gigi mengubah posisinya menjadi berbaring, jika mengingat kisahnya sama Raffi, Gigi akan senyum-senyum geli.

-------ll----------

Raffi sudah selesai meeting dengan salah satu rumah produksi untuk membahas kerja sama membuat film. Raffi memang tipe cowok pekerja keras, jadi tidak heran jika ada pekerjaan yang menghampirinya maka dengan senang hati dia terima.

karena sikapnya itulah yang membuat Raffi kurang istirahat, dan jarang pulang. bahkan kadang seharian Raffi bisa tidak tidur karena pekerjaanya yang full.

Sampai di rumah, Raffi membuka pintu kamarnya dan mencari keberadaan Gigi seta Rafathar yang tidak menyambutnya pulang.

"Sayang, aku pulang. Sayang, Rafathar" panggil Raffi.

Raffi berjalan keluar kamar karena tidak menemukan istri serta anaknya.

"Raffi...."  panggil Gigi berlari ke arah Raffi, ternyata Gigi baru pulang jalan-jalan dengan Syahnas.

"Kamu potong rambut ?" tanya Raffi.

"Iya A, mba Gigi lagi demam drakor" jawab Syahnas.

"Drakor ?"

"Drama Korea a"

Raffi tertawa sebentar lalu memeluk Gigi, lucu sekali wajah istrinya yang baru mengganti gaya rambut dengan poni tengah.

"Cocok ga ?" tanya Gigi membenarkan poninya.

"Kamumah diapin aja cocok, tapi ini lucu, kamu tambah imut-imut" kata Raffi

"Iya ya a, mba Gigi pake pini tengah gitu imut-imut" ucap syahnas setuju dengan Raffi.

Gigi tersenyum malu, pipinya merona. padahal setiap hari Raffi biasa menggombalinya tapi tetap saja Gigi akan malu-malu mendengar gombalan Raffi.

"Udah ah, aku mau mandi dulu" Gigi pergi menuju kamarnya disusul Raffi dan Syanas.

"Kamu mau ngapain Nas ?" tanya Raffi yang membuat Syahnas berhenti berjalan menyusul Gigi.

"Mau sama mba Gigi" jawab Syahnas dengan polosnya.

"Tunggu di luar aja" Raffi menutup pintu kamarnya dan membuat Syahnas cemberut.

"A kan Nanas mau nonton drakor sama mba Gigi a" Syahnas menggedor-gedor pintu kamar Raffi yang sudha dikunci oleh Raffi.

"Diluar aja nontonnya"

"Lah mba Giginya kan di dalem"

"Ntar keluar"

"Yaelah, jauh-jauh ke sini di suruh mba Gigi malah ga boleh masuk" kata Syanas kesal ke Raffi.

Setelah mandi, Gigi keluar dari kamar mandi. Raffi sedang duduk di sofa sambil bermain handphone. Gigi berjalan mendekat ke Raffi.

"Mau aku bikinin teh anget ?" tawar Gigi.

"Boleh, oh iya nanas nungguin kamu"

"Iya, aku sama Nanas mau nonton drakor. mau ikut nonton ga Raf ?"

"Engga ya sayang, aku cape mau istirahat"

"Ya udah kamu istirahat aja, aku nemenin Nanas dulu ya" kata Gigi mengecup pipi Raffi, lalu keluar dari kamar.

Gigi dan Syahnas hanya menonton berdua, Nisya masih dalam perjalanan pulang jadi sambil menunggu Nisya pulang, Gigi dan Syahnas menonton lagu-lagu kpop dahulu sebelum nonton drakor.

semakin hari Gigi, Syanas dan Nisya memang semakin kompak, kadang mereka mengambil pekerjaan bersama dan jalan-jalan bersama.

Bahkan Gigi dan Nisya sangat senang karena Syahnas telah menikah, jadi mereka bisa bergosip tentang suami mereka. indah rasanya memiliki saudara yang bisa melakukan apapum bersama.

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang