sudah dengar berita hari ini ? jika belum, akan aku beritau
dengan cepat gigi masuk ke dalam kamar, pintu kamar di tutupnya dengan keras. bahkan mba lala yang mengikuti gigi tersentak, rafatar yang masih dalam gendongan mba lala pun menangis karna kaget
raffi yang baru pulang dari pesbukers tampak cemas begitu masuk rumah melihat rafatar yang menagis di gendongan mba lala "lala, rafatar kenapa ?" tanya raffi mengambil alih rafatar dari gendongan mba lala
"kaget, bu gigi nutup pintunya kenceng banget" ucap mba lala, raffi menatap pintu kamarnya yang tertutup rapat
"pintunya di kunci ?" tanya raffi, mba lala mengangguk "ya udah lala istirahat aja, biar rafatar sama saya"
raffi melangkah pelan mendekat ke pintu, di ketuknyan pintu kamar "sayang, buka pintunya" ucap raffi
"ma mama mama" rafatar ikut membujuk gigi agar membuka pintu
cukup lama raffi berusaha membuat gigi membuka pintu kamar, namun gigi tetap tidak membukakan pintu "mama kenapa ya nak ?" tanya raffi bertanya ke rafatar. dengan wajah polosnya rafatar dan dengan masih menangis rafatar menggeleng seolah menjawab pertanyaan raffi jika rafatar pun tidak tau apa yang terjadi pada mamahnya
raffi tersenyum melihat respon rafatar, putranya sudah besar dan sudah bisa di ajak ngobrol "anak papah" raffi mencium pipi gembul rafatar gemas
"aa baru pulang ?" tanya mamah ami yang baru datang bersama syanas, raffi mengangguk "pagi gini baru pulang ? jaga waktu istirahatnya a, jangan pulang pagi terus" ucao mamah ami
"rafatar...." syanas mengambil rafatar dari gendongan raffi dan membawanya ke kamar rafatar
"ada apa a ?" tanya mamah ami yang melihat raut wajah putranya muram
raffi menghela nafas ringan "gigi ngunci pintu kamar" ucap raffi
"ada masalah ?"
"aa juga ga tau mah, pas aa pulang gigi udah ngunci pintu"
"mba lala" panggil mamah ami, mba lala pun datang
"iya"
"mba lala tau kenapa gigi ngunci di kamar ?" tanya mamah ami
"kayanya gara-gara video yang bu gigi liat di hp nya"
"video apa ?" tanya raffi
"tadi pas lagi nyuapin rafatar, hp bu gigi bunyi terus ga lama bu gigi lari ke kamar terus ngunci kamarnya. nah setelah bu gigi masuk kamar hp bu gigi bunyi lagi jadi saya liat eh ternyata ada video, mungkin karna video itu bu gigi ngunci di kamar" jelas mba lala, raffi menautkan alisnya bingung
"hp bu gigi mana ?" tanya raffi
"sebentar a saya ambil" mba lala berlari mengambil hp gigi yang berada di kamar rafatar lalu setelah itu menyerahkan ke raffi "nih a"
"makasih ya la" kata raffi ke mba lala
raffi membuka hp gigi mencari video yang di maksud mba lala, raffi mendengus kesal setelah menemukan video yang di maksud mba lala "astaga, ada aja ya orang bikin kaya gini" kesal raffi menggelengkan kepala, terkadang orang dengan seenaknya membuat foto atau bahkan mengedit video sesuka mereka dan menyebarkannya
"video apaan a ?" tanya mamah ami
"nih mamah liat sendiri" raffi menyerahkan hp gigi ke mamah ami
"ya ampun a, pantes gigi ngunci diri di kamar. kalau mamah jadi gigi mamah juga marah kecewa malah a"
"iya mah, tapi kan itu ga bener. gigi pasti udah berpikir kemana-mana deh" ucap raffi frustasi "raffi mau bujuk gigi dulu mah" mamah ami mengangguk lalu pergi menyusul syanas yang bersama rafatar
raffi mengetuk pintu kamarnya "sayang, buka pintunya yank. kamu salah faham yank, buka pintunya biar aku jelasin" kata raffi membujuk, namun tidak ada respon dari gigi
raffi berpikir, apa yang harus dia lakukan "mama rieta" ucap raffi lalu dengan cepat raffi pergi menuju rumah mamah rieta, raffi yakin mamah rieta pasti bisa membujuk gigi agar mau membuka pintu kamar. walaupun sebenarnya raffi dalam keadaan benar-benar lelah, tapi demi membuat istrinya tidak salah paham raffi akan mengusahakan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
kamulah takdirku
De Todo'dimana salahnya suamiku ? menghibur adalah pekerjaannya, lalu dimana letak kesalahannya ? kalian memujiku, mendoakan yang terbaik buatku, tapi kalian memojokkan suamiku. apa menurut kalian itu tidak menyakitiku ? jika kalian menyayangiku, harusnya...