"coba deh kamu tempatin jadi aku, gimana rasanya. jangan tempatin deh bayangin aja jadi aku"
"mungkin aku bunuh diri gi"
gigi menghela, hari ini gigi kerumah kartika untuk berbagi cerita. memang saat ini kartikalah yang sangat mengerti "untung aku udah di suntik faksin, jadi strong"
"haha bisa aja gi, tapi kalo aku jadi kamu. beneran deh udah depresi aku gi" kata kartika
"nasib jadi istri raffi gini banget yah"
"sabar gi, yang penting mah kalian aja. orang mau ngomong apaan biarin aja" ucap kartika, gigi tersenyum. berteman dengan kartika membuatnya senang karna kartika tidak pernah mengulik atau ikut masuk ke masalahnya, kartika hanya memberi saran dan nasehat jika gigi bercerita. "oya gi, bulan depan aku mau liburan ke bali. ikutan ga ?" tanya kartika
"pengen sih, liat jadwal raffi nanti ya. kalo aku mah pasti bisa tapi raffi kan belom tentu"
kartika mengambil ponselnya dan membuka instagram "gi, mo liat ga ?" tanya kartinya meringis
gigi tertawa kecil, sudah menebak apa yang ingin kartika perlihatkan "siapa lagi ?" tanya gigi, kartika menyodorkan ponselnya. gigi menyerngit setelah melihat ponsel kartika "dia siapa sih ?" tanya gigi polos, karna gigi memang tidak tau
kartika tertawa "ga penting juga sih gi kamu tau, dia cuma peramal abal-abal yang pengen beken. ramalannya meleset mulu tapi soksokan banget"
"lagian ngapain sih baca-baca ramalan ?"
"iya ya"
obrolan mereka berlanjut, untuk saat ini gigi lebih nyaman bercerita dengan kartika dari pada dengan yang lain. memang kartika belum berpengalaman tentang pernikahan tapi pemikiran kartika lebih dewasa dan kadang melampaui gigi
****
raffi menjatuhkan tubuhnya ke kasur, lelah menguasai dirinya sampai dia tidak menyadari bahwa gigi dan rafathar tidak di rumahponsel raffi terus berdering, namun karna sangat cape raffi tidak menghiraukan ponselnya. mata raffi menutup dan terlelap tidur
setelah sekitar satu jam raffi tidur, akhirnya raffi terbangun "sayang..." ucap raffi memanggil gigi
raffi mencari ke setiap ruangan namun dia tidak menemuka gigi ataupun rafathar. raffi kembali ke kamarnya dan mengambil ponselnya "astaga 12 sms, 21 panggilan dari gigi" kata raffi kaget melihat barisan pesan dan panggilan dari gigi. dengan cepat raffi bangkit dan bergegas menyusul gigi
setelah sampai di rumah kartika, raffi mengetuk pintu dan keluarlah sang punya rumah "eh raffi, masuk" kata kartika, raffi pun masuk ke dalam rumah kartika "gi, ada raffi nih"
"raffi, ih aku telfon, sms ga di bales satupun"
"iya sayang maaf, aku cape banget tadi jadi langsung tidur" kata raffi mendekap gigi
kartika cemeberut "heh kartika bukan nyamuk yah" gigi dan raffi hanya tersenyum
****
gigi bersandar pada bahu raffi, tangan kirinya mengapit manja lengan raffi sementara tangan kanannya memainkan kancing baju raffi "kenapa ?" tanya raffi, tau jika gigi sedang merajuk"kartika bulan depan mau ke bali"
"terus ?"
"emmmm"
"mau ikutan ?"
gigi mengangguk "kamu ga bisa ya ?" tanya gigi, raffi menggeleng pelan
"jadwal bulan depan ga ada yang kosong sayang".
gigi memanyunkan bibirnuya, sebenarnya dia sudah menebak jawaban raffi "udah aku duga" kata gigi beranjak menuju kamar
raffi mengikuti gigi masuk ke dalam kamar "maaf sayang" kata raffi mendekat ke gigi yang sedang duduk di pinggir tempat tidur
"iya ga papa"
"ma mama" panggil rafathar yang masuk ke dalam kamar, gigi tersenyum melihat rafathar yang berjalan ke arahnya dengan wajah yang penuh dengan stiker
"bebyyyy pake apa itu ?" kata raffi menggendong rafathar
"papah ini" kata rafathar melepaskan satu stiker dari wajahnya dan menempelkan ke wajah raffi
"mamah pakein ga ?" tanya raffi ke rafathar
rafathar kembali melepaskan stiker dari wajahnya lalu tangannya berusaha menjangkau wajah gigi untuk menempelkan stiker "mamah" kata rafathar sedikit kesal karna tangannya tidak dapat menjangkau wajah gigi
gigi tertawa kecil lalu mendekatkan wajahnya ke rafathar yang sedang di gendong raffi "cup" raffi mencium pipi gigi saat wajah gigi mendekat
"papah" reflek rafathar memukul wajah raffi, rafathar memang cemburu saat melihat raffi mencium gigi
"sayang, nooo" kata gigi ke rafathar
"aduh rafathar, papa sakit" ucap raffi berpura-pura sakit sambil mengelus pipinya yang di pukul rafathar
"tuh papa sakit, minta maaf sama papa. papah sorry..."
"papah riii" kata rafathar mengikuti ucapan gigi
raffi mecium pipi gembul rafathar, terlalu gemas melihat setiap tingkah rafathar
****
mamah amy menghentakkan kakinya ke lantai, kesal. setiap hari yang wartawan tanyakan hanya mengenai gosip antara raffi dan ayu "pada ga bosen apa" kata mamah amy lalu duduk, mamah amy sedang berada di tempat makan untuk bertemu dengan mamah rietatak lama mama rieta datang "apa kabar mam" kata mamah rieta menyalami mamah amy
"baik mom" balas mamah amy (eh aku ga tau sapaan mereka)
mamah rieta duduk di sebelah mamah amy, percakapan mereka tak lepas dari raffi dan gigi bahkan gosip yang tengah panas belakangan ini
****
jam sudah menunjukan pukul 23.30, raffi duduk di sofa depan pintu rumah. pintu rumah terbuka, masuklah syanas dengan jeje "ekhem" raffi berdehem dengan ekspresi tidak sukananas tersenyum takut "eh aa, kok belom tidur" kata syanas bergelayut di lengan raffi
"jam berapa ini, kenapa baru pulang. kan hari ini nanas ga syuting"
raffi memang sangat protektif pada adik-adiknya terutama syanas, dia masih harus di awasi karna jika bukan raffi siapa lagi yang mengawasi syanas
"maaf a, tadi jeje yang ajak syanas main sampai lupa waktu" kata jeje menunduk, takut melihat raffi
"ya udah jeje pulang sana, udah malam" usir raffi, jeje mengangguk lalu pulang
"nanas masuk kamar langsung istirahat" kata raffi tanpa ekspresi, syanas mengangguk lalu pergi ke kamarnya
setelah syanas masuk ke dalam kamarnya, raffi pun pergi ke kamarnya. bibir raffi tertarik untuk tersenyum saat melihat gigi dan rafathar tertidur pulas. terkadang rasa bersalah selalu menghantui raffi, wanita yang sangat di cintainya harus menerima cemohan dari orang-orang terlebih sekaranga ada rafathar. anak kecil yang dalam masa pertumbuhan dan dengan tingkah lucu yang selalu membuat gemas. tapi masih saja mendapat omongan kasar dari orang yang tak menyukai raffi.
"maafin aku sayang, maafin papah beby. papah sayang kalian" kata raffi berbaring di semping kiri rafathar
______
hai kalian, iya kalian. sedih ga sih, keluarga yang kalian jaga / orang yang kalian jaga mendapat cemohan dari orang hanya karna hal yang tidak ada kebenarannya ? ayolah, kenapa kalian tidak memperindah hidup kalian dari pada mencemoh yang menimbulkan dosa. kadang sedih deh liat RANS selalu mendapat cemohan, ya walaupun banyak yang sayang sama mereke. tapi kadang kesel baca setiap coment orang dengan kata2 kasar seenaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
kamulah takdirku
Diversos'dimana salahnya suamiku ? menghibur adalah pekerjaannya, lalu dimana letak kesalahannya ? kalian memujiku, mendoakan yang terbaik buatku, tapi kalian memojokkan suamiku. apa menurut kalian itu tidak menyakitiku ? jika kalian menyayangiku, harusnya...