part 18

1.8K 57 11
                                    

hari  ini, raffi dan gigi bersantai di rumah. rafathar sedang main ke rumah gempi bersama mba lala

gigi meraih remote tv, tangannya menekan-nekan setiap tombol di remote untuk mencari tontonan yang bagus "mau nonton apa sih sayang" tanya raffi

"ngga tau ngga ada yang bagus" kata gigi meletakan remote tv di meja

"kalian mau kemana ?" tanya mamah amy saat raffi dan gigi beranjak

"mau kasih adik buat rafathar" kata raffi yang di sambut senyum oleh gigi. sementara mamah amy melengos.

____

gigi memanyunkan bibirnya, melihat raffi yang sibuk bermain hp padahal gigi duduk si belah raffi, namun raffi lebih tertarik bermain dengan hpnya

"apa aku kurang menarik dari hp kamu" sindir gigi meringsek ke raffi

raffi tertawa kecil lalu mendekap gigi "bukan gitu sayang, aku lagi bales chat om eko. ga ada yang lebih menarik dari kamu." kata raffi mencium puncak kepala gigi

gigi bergumam "aku ngga denger sayang" ucap raffi menempelkan kepalanya ke kepala gigi

"kalo aku lebih menarik dari apapun, kenapa kamu sibuk banget ?"

raffi tersenyum, mengecup pelan kening gigi, menahannya sebentar di sana "buat kamu dan masa depan rafathar"

"kamu ?"

"aku ? kebahagiaan kamu dan rafathar itu masa depan aku"

airmata turun begitu saja dari mata gigi, terharu. gigi terenyuh raffi sangat menyayanginya dan rafathar

____

_gigi pov

aku duduk manis di samping raffi yang mengemudi mobil, rafathar duduk di belakang bersama mba lala. hari ini kami akan mengisi acara pesbukers "seneng deh, minggu ini kita bareng terus" kataku tersenyum. siapa yang tidak senang jika setiap hari bersama suami ?. untuk hari ini dan seterusnya aku akan sering menemani raffi mengisi acara

"iya aku juga seneng banget, kerja di temenin kamu sama rafathar"

"iya, aku jadi bisa jagain kamu. biar ga genit-genit"

raffi menoleh ke arahku sebentar "jangan mulai deh sayang" katanya lalu kembali fokus menyetir

akupun sebenarnya tidak ada masalah jika raffi genit-genit dengan wanita, toh raffi hanya mengikuti scrip dari produser. mamah selalu menasehati agar aku berbicara dengan raffi supaya raffi mengurangi tingkahnya saat ber_akting. namun berbeda dengan nasehat yang di berikan mamah amy, raffi seorang publik figur jadi wajar jika harus ber_akting sedikit mesra. mamah amy mengatakan, aku harus memaklumi.

aku mengubah posisiku menjadi duduk menyamping, menatap wajah raffi yang sedang fokus menyetir. bohong kalau aku bilang aku ga marah dan cemburu melihat raffi ber_akting mesra dengan wanita lain. tapi, sebisa mungkin aku menutupi semua. aku tidak ingin raffi menjadi tidak tenang saat bekerja karna memikirkan sikapku

"suami mu ini memang ganteng sye, tapi ngga gitu juga liatinnya"

aku tersenyum seraya mencubit pelan pipi raffi "gr kamu" kataku membenarkan posisi dudukku

terkadang aku membayangkan respon rafathar saat sudah besar melihat raffi di tv, ada ketakutan yang selalu membayang. aku takut respon rafathar diluar dugaanku.

"sye ngga mau turun" ucapan raffi membuyarkan pikiranku. aku turun dari mobil, mengambil alih rafathar yang tertidur dari gendongan mba lala

"sini aku aja yang gendong rafathar"

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang