5: lega dan kesal

58 8 3
                                    

Sesampainya di kantin, pandangan arya terlihat semakin kawatir campur penasaran, 'kemana nia dan anggun?' batinnya. Arya tidak menyerah, dia langsung berjalan kembali mengelilingi sekolah.

Di dekat ruang UKS, arya menghela napas lega "ternyata kalian di sini" bicara kepada dirinya sendiri, melihat anggun dan nia berjalan berdua, arya segera menghampiri mereka berdua yang hampir sampai di depan pintu ruang UKS.

Arya kaget melihat nia, dan sebelum arya bicara, anggun langsung memotong "jangan tanya dulu,!" menatap wajah kawatir arya melihat keadaan nia yang berantakkan.

Anggun dan nia pun masuk ke ruang UKS, arya juga ikut masuk ke dalam, nia yang masih kelihatan sock, di baringkan oleh anggundi atas kasur, "terimakasih, anggun." ujar nia masih lemas.

"Iya, sama-sama" jawab anggun tersenyum,

"Jangan lupa ya, apa yang kita bicarakan tadi" mengingatkan.

"Gue ngerti kok, tidurlah" suruh anggun lembut.

Nia mengangguk pelan dan tersenyum manis

'Gila ni cewek, walaupun keadaannya berantakkan, tetap saja kelihatan cantik, dan senyumnya itu buat jantung gue mau copot' gumam arya dalam hati masih tetap menatap wajah sayu nia yang berbaring di atas kasur.

Dalam perjalanan menuju ruang UKS, mereka berdua sempat berbicara, dan anggun sebenarnya tidak mau menuruti apa yang di minta oleh nia, tapi, mau bagaimana lagi, nia memaksa anggun. Terpaksa anggun menurutinya,

"kita bicara di luar saja" kata anggun menoleh ke arah arya

Arya mengangguk setuju

Di luar ruang UKS, tepatnya di lorong tempat sekolah, anggun menceritakan semua kejadian yang menimpa nia, arya mulai mengepalkan tangannya, wajah kawatir arya berubah seketika menjadi wajah marah dan kesal.

"Gue akan ceritakan semua ini sama ibu wati, gue gak mau ibu wati, berfikir macam-macam tentang nia, karena nia sudah gak masuk pas jam mata pelajaran beliau" mengalihkan pembicaraan, sebab anggun mulai merasa cemas melihat arya menahan emosi.

"Lo akan ceritakan kejadian ini sama bu wati" tanya arya penasaran.

Anggun menggeleng

"Terus, maksud lo tadi, apa?" tanyanya lagi

"Sebelum gue sama nia sampai kesini, kita sempat bicara, nia mau gue bohong"

"Bohong?" kaget, arya tahu kalo anggun bukan orang yang suka berbohong.

"Iya, nia pengen gue buat cerita kalo tadi nia pingsan pas gue sama nia makan di kantin" terangnya

"Lo berfikir sama gak kaya gue?" tanya arya

Anggun mengangguk,

Arya dan anggun memikirkan hal yang sama, mereka berduabersama berjalan ke lantai dua menuju kelas mereka.

Nia ingin anggun tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada ibu wati, karena nia ingin menutup-nutupi perbuatan ayu yang sudah menguncinya di gudang. Arya dan anggun mengerti kenapa nia meminta anggun untuk berbohong.

Anggun paling tidak suka berbohong, tapi sepertinya anggun akan melakukannya untuk teman barunya itu. Mereka berdua pun sudah sampai di depan kelas, tepatnya di depan pintu.

"Kemana aja kalian berdua?" tanya ibu wati kepada dua murid yang berdiri di samping pintu.

"Tadi kami ada di ruang UKS bu!" jawab arya santai,

imperious girl (My Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang