21: action

31 4 0
                                    

Hari sabtu, hari yang melelahkan, belajar semaksimal mungkin. Sebab senin besok try out pertama,

istirahat pun tiba, di kelas 12 IPA2, ryan dan hery, serta ayu keluar dari kelas, nia dan anggun merasa tenang-tenang aja, sebab meli, sisi, dan dena tidak akan melukai ayu lagi sebab takut akan hukuman guru BK, yang pernah mengancam jika terulang lagi kejadian kaya di wc dulu, meli, sisi dan dena pasti langsung di hukum berat, hukumannya bisa tidak di luluskan atau di keluarkan dari sekolah.

Nia dan anggun tidak mengikuti ayu lagi, atau tidak menjadi penguntit ayu lagi, jelasnya ayu tidak perlu lagi di jaga atau di lindungi.

Di ruangan loker, ayu sedang sibuk di depan lokernya, terlihat juga banyak murid-murid selain ayu di ruangan loker, tiba-tiba, ada lima laki-laki yang menarik paksa ayu, semua murid yang melihat hanya diam tanpa ada yang peduli sama ayu.

Kelima laki-laki itu menyeret paksa ayu, mereka berjalan menuju lapangan basket.

Seampainya di lapangan basket, salah satu dari kelima laki-laki itu mendorong ayu keras ke lantai sampai ayu terbaring kesakitan, mereka semua berada di tengah-tengah lapangan basket.

Sekarang ayu sudah duduk berhadapan dengan laki-laki yang mendorongnya itu, laki-laki itu sedang berdiri tegap di depan ayu, dan ke empat laki-laki yang lain hanya berdiri menonton dari kejauhan.

"Jadi, anggun ngelakuin semua kejadian di wc dulu, itu semua gara-gara lo ya, ayu,?" tanya laki-laki itu dengan wajah sinisnya.

"Iya, emangnya kenapa, hah?, jika lo pengen mukulin gue, silahkan aja, gue udah bosen hidup, tau,! ayo hendra pukul gue." gerutu ayu dengan wajah sedih campur kesal.

"Wah, wah, wah, elo udah nyadar ya bego, kalo semua yang ada di sini udah benci banget sama lo, dengan senang hati gue bakal nyiksa lo?" ujar hendra santai.

"Sebelum elo nyiksa gue, gue pengen jelasin sesuatu.!"

"Silahkan!"

"Alasan meli dan teman-temannya nyiksa gue di wc, adalah ka doni, meli masih menyayangi ka doni, dan nyiksa gue sebab dulu ka doni suka sama gue, apa elo mengerti maksud gue, dasar cowok sialan lo?"

"Maksud lo, sampai sekarang meli masih sayang sama ka doni itu, dan masih menaruh benci sama lo, itukan maksud lo," ujar hendra santai, ayu mengangguk, kemudian hendra melanjutkan, "tapi kan, ka doni udah gak ada lagi di sini, dia udah kuliah di luar negeri, ngapain ka doni di permasalahkan, gue akan tetap nyiksa lo, sampai lo bersujud ke kaki gue," tegas hendra sambil tertawa, teman-temannya di belakang juga ikut tertawa.

"Nah, lo tau, bego, ngapain ka doni yang udah gak ada di sekolah ini masih aja di permasalahkan oleh meli, sampai-sampai meli nyiksa gue di wc.!, sialan kan,! itu yang pengen gue tanyain langsung ke meli?," ujar ayu tersenyum sinis.

"Jadi, lo mau bilang kalo meli lebih sayang ka doni di bandingin gue?" tanya hendra nampak berdecak kesal, sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, cowok brengsek, elo itu cuma di jadi'in pelarian meli doang, dasar bego lo, meli macarin elo juga supaya meli jadi anak populer di sekolah ini, elo kan anak yang punya sekolah ini, apa elo yang bego ini ngerti maksud gue, apa elo sadar, bangsat, hah?? ngerti gak lo semua omongan gue?"

Hendra menarik keras rambut ayu, membuat tubuh ayu ikut tertarik di lantai, ayu memegang rambutnya supaya rasa sakitnya sedikit berkurang, tapi, hendra malah berjalan mengelilingi lapangan itu, tubuh ayu di seret paksa oleh hendra, ayu hanya bisa menahan tarikan keras dari hendra,

ayu mencoba untuk berteriak, tapi jika dia berteriak, itu hanya akan memperparah kondisinya, malah dapat membuat hendra dan teman-temannya tertawa dan pasti merasa menang dan makin menambah siksaannya. Ayu mencoba menahan suaranya supaya tidak keluar, dengan menutup keras mulutnya sendiri,

imperious girl (My Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang