22: canggung

19 4 0
                                    

"setelah tryout selesai, Kalian semua di skors selama tiga hari," bentak guru BK sambil menghantam keras penggarisnya kemeja, sambil menatap tajam kepada semua murid yang ada di depannya.

Semua murid di ruang guru BK hanya bisa menunduk, harusnya satu minggu penuh mereka semua di skors, tapi, karena pertimbangan yang matang, mereka yang ingin menghadapi UN, terpaksa hukuman nya di kurangi.

Di ruang kepala sekolah, ada tiga orang dewasa yang berdiskusi masalah murid-murid yang terlibat dalam perkelahian di lapangan basket tadi pagi.

"Pak rahman, keponakan mu itu, buat anak ku babak belur, kamu harus bertanggung jawab." geram pak wardoyo ke pak kepala sekolah.

"Arya, hanya melindungi ayu, pak wardoyo" ujar pak kepala sekolah santai menghadapi kekesalan pak wardoyo si pemilik sekolah itu.

paman surya, yang mulai emosi, menggertak pak wardoyo, "harusnya kamu yang malu, anak kamu itu sudah menyiksa putri ku, jangan menyalahkan arya, harusnya kamu harus bijaksana, kesalahan ada di posisi hendra, jangan menyalahkan siapapun, salahkanlah orang yang bersalah, dasar tidak tahu diri"

"Maaf, pak surya, saya akan buat anak saya tidak akan melukai putri anda lagi, saya berjanji" ujar pak wardoyo menundukkan wajahnya menghindari tatapan tajam pak surya.

"Jika anak mu itu, masih melukai putri ku, aku akan ambil kembali semua yang pernah aku berikan di sekolah ini," tegas paman surya.

Mendengar ancaman paman surya, pak wardoyo semakin membungkukkan badannya, "iya, pak surya, saya akan buat anak saya mendapatkan hukuman yang berat, supaya dia jera dan tidak akan menyakiti putri anda lagi" tegasnya.

"Pastikan itu," ujar paman surya singkat. Membuat pak wardoyo mengangguk beberapa kali.

"Saya akan pastikan itu pak, saya akan kasih tahu anak saya, kalo selama ini pak surya lah yang selalu memberi kan dana untuk kemajuan sekolah ini, saya mewakili anak saya meminta maaf, maafkan anak saya yang tidak tahu apa-apa," ucap pak wardoyo nampak tubuhnya bergetar ketakutan.

"Jangan salahkan arya ataupun teman-temannya yang sudah melindungi putri dan keponakan ku," terang paman surya, membuat pak wardoyo mengangguk setuju.

Pak kepala sekolah tersenyum senang, sebab pak wardoyo tidak mempermasalahkan keponakannya lagi, sedangkan paman surya keluar dari ruang kepala sekolah dan bersandar di dinding di luar ruang guru BK, masih setia menunggu putri dan keponakannya keluar dari ruang guru BK.

Terlihat ayu, nia, arya, anggun, hery, dan ryan, serta hendra dan keempat temannya, keluar dari ruang guru BK sambil memegang masing-masing satu surat,

Tanpa basa-basi paman surya menghampiri ayu dan nia, dan langsung memegang tangan putri dan keponakannya itu.

Dan menatap teman-teman ayu dan nia "Arya, anggun, hery, ryan, paman sangat berterima kasih selama ini, kalian sudah menjaga ayu dan nia," ujar paman surya tersenyum tipis, membuat semuanya membalas dengan senyuman manis sambil mengangguk pelan, Terus paman surya langsung menarik ayu dan nia berjalan menuju gerbang sekolah.

Hendra dan keempat temannya sedari tadi hanya menunduk takut, mereka takut melihat wajah geram paman surya

Ayu dan nia sontak kaget melihat wajah paman surya yang nampak sangat kesal, mereka berdua hanya diam masih berjalan di samping paman surya yang masih memegang erat tangan mereka.

Nia menoleh kebelakang, melihat arya, anggun, hery dan ryan tersenyum sambil melambai-lambaikan tangan, sepertinya mereka mengerti keadaan paman surya yang geram akan kejadian yang menimpa putri dan keponakannya itu.

imperious girl (My Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang