36: perpisahan dan kebahagiaan

31 3 0
                                    

Semua murid kelas 12 menunjukkan sesuatu di atas panggung, di hadiri oleh orangtua murid atau wali murid, atau alumni sekolah itu, termasuk arie.

Pertunjukkannya ada tari daerah, tari k-pop, nge- band, beladiri, teater, maulid, menyanyi solo, membaca puisi, balas pantun.

ada juga murid-murid yang menampilkan kelebihannya masing-masing, contohnya seperti ayu yang memainkan piano dengan sangat merdu dan indah.

Salah satu pembaca puisi adalah anggun. Nia yang sudah merencanakan semua ini. Dengan bangga dan dengan rasa bahagia anggun membacakan puisi ciptaannya sendiri untuk teman-temannya dan guru-gurunya. Puisi perpisahan dan puisi untuk guru-guru pahlawan tanpa tanda jasa.

Pidato terimakasih kepada guru-guru di wakili oleh alex, karena alex adalah murid nomor satu di sekolah itu. Murid dengan nilai kelulusan tertinggi.

Penampilan yang terakhir adalah kelompok paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu kebangsaan indonesia.

Sebelum acaranya selesai bapak rahman atau pak kepala sekolah berdiri di atas panggung dan memberikan semangat untuk murid-muridnya yang akan melanjutkan kuliah atau memilih untuk bekerja supaya mereka semua selalu semangat dalam menjalani hidup ini.

"Bapak punya pertanyaan kepada kalian semua!, jika kita melakukan kesalahan dan akhirnya kita menyesal, pasti kita akan minta maaf, benarkan!"

pak kepala sekolah menatap semua muridnya, sontak semua murid mengangguk setuju,

"Tapi, jika kita tidak mendapatkan maaf dari orang-orang yang kita sakiti, pasti kita akan sakit hati, bapak rasa kalian semua tau bagaimana rasanya sakit hati karena tidak di maafkan." pak kepala sekolah menghela napas panjang, "kenapa kalian semua tau rasanya, karena kita sebagai manusia pasti pernah melakukan kesalahan, sengaja ataupun tidak!"

Pak kepala sekolah menunjuk ayu yang sedang duduk di depan. "Ayu, silahkan naik, dan katakan apa yang ingin kamu sampaikan kepada teman-teman!"

Ayu pun naik ke atas panggung menggantikkan pak kepala sekolah. Semua murid nampak menunggu ayu bicara. Terlihat ayu beberapa kali menghembuskan napas panjang. Ayu memegang meja kecil yang sudah hanyak lubang bekas paku.

"Teman-teman, saya minta maaf, maafkan semua kesalahan saya selama ini, saya sungguh minta maaf, walaupun saya tau hati kalian tetap berlubang, tapi, saya tetap berusaha untuk mendapatkam maaf dari kalian semua" terang ayu sambil menatap semua murid di aula itu.

Arie mengangkat jempol, memberikan semangat untuk ayu, membuat ayu tersenyum manis,

"kalian lihat meja ini" ayu mengangkat meja itu dan memperlihatkannya kepada teman-temannya, "meja ini ibarat hati orang-orang yang saya sakiti, saya menancapkan banyak paku di meja ini, seberapa banyak paku itu, sebanyak itu juga saya menyakiti orang-orang"

Semua murid nampak antusias mendengarkan keterangannya, arie, nia, arya, anggun, hery, ryan, alex dan dara juga memberi senyuman untuk ayu.

"Jika saya minta maaf, maka saya akan copot paku di meja ini, kalian liatkan meja ini, sudah gak ada lagi kan pakunya, itu berarti, saya sudah minta maaf kepada semua teman-teman yang pernah saya sakiti," wajah ayu berubah murung, "tapi, lubang bekas semua paku, masih ada di meja ini, itu berarti sebanyak apapun saya minta maaf, lubang di meja ini gak akan mungkin bisa hilang, sebanyak apapun saya memohon maaf, lubang di hati orang-orang yang pernah saya sakiti gak pernah bisa hilang. Lubang itu tetap ada di hati kalian"

imperious girl (My Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang