15: jawaban

40 5 0
                                    

Jam enam pagi seorang perempuan mengendap-endap berjalan ke halaman rumah. "Woi" sambil menggertak.

Pak supir yang sedang sibuk mencuci mobil sontak terperanjat kaget. "Ngagetin bapak aja, buat bapak jantungan aja, non ini," gerutu pak supir.

Nia nyegir kuda dan mengangkat jari telunjuk dan jari tengah, "makasih banyak ya pak, atas bantuannya kemarin." ucap nia senang.

Pak supir hanya mengangguk pelan, masih sibuk mencuci mobil lama paman surya, mobil baru masih di perbaiki di bengkel.

"Kok bapak gak lihat nia?" tanya nia heran. Tidak seperti biasanya, pak supir sering suka bicara dengan nia, tapi sekarang pak supir agak cuek.

Pak supir membalikkan badannya ke hadapan nia, "please nona yang cantik, baik hati dan imut, jangan minta bantuan lagi sama bapak," ucap pak supir berharap, "bapak kapok non, nona ayu marah-marah mulu sama bapak,"

Nia hanya senyum-senyum sendiri melihat wajah cemberut pak supir, membuat pak supir menjelaskan, " kemarin, non ayu ngancam bapak, di pecat, dan juga, syukur mobil penyok gak buat bapak di pecat, oleh tuan besar, untung kalo gaji bapak di potong saja gak sampai di pecat, kalo bapak di pecat gimana. Apa non akan tanggung jawab?"

Nia tertawa pelan, "nia kan pernah bilang, kalo bapak gak bakalan di pecat, lihatkan, apa paman surya mecat bapak?" pak supir mengangguk beberapa kali. nia melanjutkan, "Tenang aja pak, nia gak minta bantuan apa-apa lagi kok''

Pak supir menghela napas lega, "beneran,?" nia mengangguk, "terus non ngapain temuin bapak lagi?" tanya pak supir penasaran.

"Nia cuma mau terimakasih aja kok," jawab nia senang.

Pak supir tersenyum, "sama-sama non, kalo non mau minta bantuan apapun sama bapak, pasti bapak akan bantuin, tapi jangan minta bantuan kaya kemarin-kemarin lagi, bapak capek ngehadapin non ayu."

"Oke" jawab nia sambil mengangguk setuju.

Nia dan pak supir berbincang-bincang sebentar, setelah beberapa menit kemudian, Nia kembali ke kamarnya, dan pak supir melanjutkan cuci mobil.

Istirahat tiba, ryan mengajak hery untuk pergi kelapangan basket. arya, nia dan anggun sibuk memperhatikan ayu yang senyum-senyum sendiri duduk di kursinya, sambil memainkan smartphone nya.

"Lama gue gak lihat senyuman manis ayu" ucap seorang laki-laki yang duduk di samping nia, membuat nia megerucutkan binirnya cemberut.

"Gue juga," ujar anggun ikut senang.

Nia menoleh ke arya dan anggun, "dulu waktu kecil sih sering kita main bersama, dan selalu bercanda gurau, aku lebih sering ngelihat senyuman ayu dari pada kalian, tapi, baru sekarang ini aku melihat senyumannya lagi,"

"Pasti sekarang ayu lagi line,, bbm, chat, atau sms an, sama ka arie." tebak arya.

"Bisa jadi," ujar nia ketawa, membuat anggun dan arya ikut ketawa.

Nia pun menceritakan kalo tadi malam arie menghuhunginya dan cerita tentang kejadian kemarin yang sukses besar, membuat arya dan anggun tersenyum dan menggelengkan kepala tidak percaya dengan cara yang di lakukan arie.

Di perjalanan tepatnya di lorong sekolah, Tiba-tiba ada seorang laki-laki memanggil.

"Woy hery, bisa kita bicara sebentar?" tanya alex ke hery yang sedang berjalan bersama ryan menuju lapangan basket.

"Gue sibuk, mau ngelatih adek-adek kelas," ujar hery males.

"Lo fikir gue gak tahu, kalo yang ngelatih itu, si ryan," jawab alex enteng.

imperious girl (My Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang