"Setiap kali gue liat gudang itu, gue keinget kejadian itu terus," terang ayu sambil menatap gudang di belakang sekolah, kemudian ayu menoleh ke nia, wajah ayu kelihatan sedih, "maafin gue ya nia, gue minta maaf, gue jahat banget sama lo!"
"Jangan di bahas lagi, itu kan udah lama, yang pentingkan kita semua baik-baik aja, kamu kembali lagi kaya dulu, aku senang." ujar nia tersenyum manis.
Dara masih diam menunduk lesu duduk di tengah antara nia dan ayu, sekarang ini mereka bertiga duduk di belakang sekolah, di depan mereka ada sebuah gudang. Mereka Menikmati angin segar yang berhembus lembut di wajah dan rambut mereka.
"Dara, masih ada kan hari esok, gue tau banget gimana perasaan lo, jadi, kita coba lagi esok, oke." ujar ayu menenangkan sambil menepuk-nepuk punggung dara.
"Iya, dara, kita coba lagi esok," ujar Nia juga ikut menyemangati dara, membuat dara tersenyum manis, namun nampak senyuman palsu yang di paksakan.
"Gue sering ketemu anggun di gereja, namun anggun terus ngehindar dari gue, apa gue emang gak pantas untuk di maafin?" ucap dara sedih.
Ayu terdiam sambil menundukkan wajahnya, merasa kalo dirinya juga seperti dara, kalo nia terdiam bingung harus jawab apa.
Dara menoleh ke kiri, "kenapa lo mau maafin ayu?"
"Karena aku sayang sama ayu" jawab nia tulus. Membuat wajah ayu kembali cerah.
Dara menoleh ke kanan, "apa ini takdir yang kalian percayai dan kalian yakini selama ini?"
"Takdir? Maksudnya?" tanya ayu balik, nia juga ikut bingung.
"Gue denger kalo keyakinan kalian itu, percaya dengan namanya takdir, apa itu benar?" tanya dara sambil menoleh ke ayu dan menoleh ke nia.
Ayu dan nia mengangguk cepat beberapa kali, dara tersenyum melihat ulah ayu dan nia yang nampak sangat yakin.
"Takdir itu kan rukun iman yang ke enam di dalam keyakinan kita, karena itu kita berdua wajib percaya dengan takdir" terang nia meyakinkan. Ayu mengangguk mengiyakan keterangan sepupunya itu.
"Kalo gue percayanya sama keberuntungan dan kesialan, itu aja yang gue yakini," terang dara tenang.
nia dan ayu mengangguk bersamaan. Mereka berdua Menghargai pendapat atau keyakinan dari dara itu.
"Dan yang terjadi sama gue selama ini, adalah kesialan, gue gak tau kapan keberuntungan itu akan datang untuk gue!" ucap dara nampak berharap.
"Jika lo percaya sama keberuntungan dan kesialan, pasti keberuntungan itu akan datang juga kok, tungguin aja ya." ujar ayu menenangkan dara.
"Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya!" tegas nia sambil mengangkat kedua tangannya. Sontak ayu dan dara menatap tajam ke nia, membuat nia heran sendiri.
"Contohnya?" tanya ayu dan dara berbarengan, membuat nia kaget mendengarnya. Nia mengusap-usap dadanya
"Contohnya adalah -----" nia berhenti bicara karena melihat seorang perempuan sedang berdiri di belakang mereka.
Dengan cepat perempuan itu meletakkan jari telunjuk di bibirnya sendiri, membuat nia tersenyum, dan berhenti melihat perempuan itu.
"Kenapa diam, Apa contohnya?" tanya dara lagi ke nia.
"Iya, kenapa lo jadi aneh hari ini, cepat kasih tau kita, buat kita penasaran aja" gerutu ayu kesal melihat nia menghentikkan omongannya.
"Tadi aku lagi mikir, hehe" jawab nia sambil menggaruk kepala, dara dan ayu sama-sama menyimpitkan mata, nampak males melihat wajah nia yang cengengesan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
imperious girl (My Story)
Teen Fictionseorang gadis SMA yang nakal sombong angkuh pemalas dan pemarah tapi cantik, namanya ayu amelia fendy hidup ayu semakin kacau setelah sepupunya (niaty aulia fendy) tinggal bersama di rumah. kemunculan seorang laki-laki tampan (arie) juga semakin mem...