11: moment

49 7 0
                                    

Satu minggu sudah berlalu, dan hari ini ayu tidak masuk sekolah sebab sudah dua hari ayu sakit demam. Sepetinya ayu depresi karena kejadian-kejadian belakangan ini. Awalnya ayu di rumah sakit, tapi sekarang ayu sudah ada di rumah.

Ayu berbaring di kasur empuknya dan masih merasa lemah, dan demamnya agak mulai turun. tante sari terlihat duduk menjaga putri kesayangannya itu dengan wajah sedih, tapi tante sari tidak bisa berbuat apa-apa sebab putrinya masih acuh dengannya,

Fikiran ayu melayang, dan mulai mengingat waktu dia masih kelas 10B, moment yang sangat dia rindukan.

****

"Besok adalah hari di adakannya pertandingan antar sekolah, banyak yang akan di kirim untuk sekolah ini, yang pasti semua murid telah di seleksi dengan cermat dan teliti oleh guru-guru pembimbing, bapak akan menyebutkan nama-nama murid yang akan ikut." terang bapak kepala sekolah di depan semua muridnya di ruang aula,

Bapak kepala sekolah pun menyebutkan murid-murid yang akan di kirim dan mewakili pertandingannya, arya dan anggun termasuk murid yang di sebut, untuk mewakili pertandingan beladiri, ayu juga terpilih mewakili cerdas cermat.

Pulang sekolah pun tiba, murid-murid yang ikut besok tidak pulang, mereka masih mengulangi latihan-latihan mereka untuk persiapan besok.

"Anggun, sudah cukup latihannya," perintah guru pembimbing yang melatih anggun

Anggun mengangguk dan mereka saling membungkuk memberi hormat,

Sedangkan arya dan teman-temannya masih berlatih serius.

Di tempat loker, anggun yang masih lelah karena selesai latihan, berencana untuk pulang, dan mulai mempersiapkan barang-barangnya.

"Gue pengen elo mengundurkan diri," terdengar suara perempuan.

"Kenapa?" tanya anggun santai, masih sibuk di depan loker miliknya.

pakkk....

Anggun kaget karena perempuan itu membanting pintu lokernya.

"Kenapa lo tutup loker gue, gue belum kelar, andine"

Memandang mata horor "gue ulangi, gue pengen elo mengurdurkan diri, dan gue yang ganti'in lo mewakili pertandingan beladiri ini" tegas andine itu

Wajah anggun yang datar mulai berubah kesal, "gue gak mau,!" jawabnya. "apa belum jelas?" tanyanya lagi

Plakk.

Andine memukul wajah anggun dengan keras, membuat sedikit luka di samping bibir anggun,

Brukk.

Anggun terjatuh di lantai, 'dasar, cewek gila, gue gak nyangka dia mukul gue, mentang-mentang gue kecapean,' batinnya, anggun kembali berdiri dan memegang dagunya, 'kalo gue gak habis latihan, udah gue tonjok hidungnya itu, biar patah sekalian.' anggun menatap horor ke perempuan itu. Tiba-tiba ada sapu tangan di wajahnya tepat di bagian mulut, bau yang menyengat tercium membuat tubuh anggun lemah.

Brukk

Anggun terjatuh lagi, sebelum anggun benar-benar tidak sadar, anggun masih bisa melihat senyum sinis dari kedua perempuan itu (andine dan temannya yang telah membuat anggun lemas).

"Kita berhasil" ucap mita tersenyum menang dan menyimpan sapu tangan miliknya.

"Ayo kita bawa dia" perintah andine

imperious girl (My Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang