26: berharga

32 4 3
                                    

Ayu amelia fendy

Pagi hari sabtu, nia dan kedua orangtuanya sudah siap-siap ingin berangkat ke luar kota, di depan rumah, ayu dan nia bercakap-cakap sebentar.

"Nia, kenapa ninggalin gue sendirian, gue masih butuh elo" ujar ayu merengek di depan nia.

"Ish, kaya aku ninggalin kamu selamanya, aku kan cuma mau pulang ke rumah, aku kangen sama teman-teman di sana" jawab nia.

"Janji ya hari senin lo bakal balik kesini lagi" meminta nia menepati janji

"Iya, janji, kan aku cuma dua hari aja pulangnya, dulu aja kamu gak mau aku tinggal di sini sekarang mintanya aku tetap di sini, gak konsisten banget jadi orang"

"Jangan di bahas soal yang dulu-dulu, dasar sialan lo!"

"Iya, iya, maaf hehe" nia memeluk erat ayu yang ingin menangis.

Ayu pun melepaskan pelukan sepupunya itu, setelah nia dan kedua orangtuanya berpamitan ke ayu dan ke orangtua ayu, mereka bertiga berangkat ke luar kota, tepatnya pulang kerumah mereka sendiri.

Hari ini ayu berencana ingin kerumah anggun, kalo besok anggun tidak bakalan ada di rumah, pasti anggun dan keluarganya sibuk beribadah di gereja, setelah selesai ibadah, biasanya keluarga anggun sering mengadakan kumpul-kumpul bareng, hari yang melelahkan buat anggun kalo hari minggu, seharian tidak bisa istirahat.

Ayu dan pak supir sudah berangkat menuju rumah anggun, dalam perjalanan ayu sangat gelisah, membuat pak supir kawatir.

"Non ayu kenapa gelisah, maaf, bapak jadi kawatir sama non?"

"Pak, apa anggun mau maafin ayu?" tanya ayu cemas.

"Semoga saja anggun mau maafin non, jika non bersungguh-sungguh meminta maaf, anggun pasti mau maafin non, berfikir positif aja ya non!"

"Eh, ayu lupa,!"

"Lupa apa non!"

"Lupa minta maaf sama bapak, maafin ayu ya pak, maafin semua kesalahan ayu selama ini, maafin ayu"

"Non gak usah minta maaf kaya gitu sama bapak,"

"Tapi, ayu sering bentak bapak, maafin ayu ya pak!"

"Iya, bapak maafin, sudah ya non minta maafnya, bapak jadi gak enak sama non."

"Terimakasih ya pak, udah mau maafin ayu," ujar ayu senang membuat pak supir menganggukan kepala.

Akhirnya ayu dan pak supir pun sudah ada di depan rumah anggun. Ayu keluar dari mobil dan berjalan kepagar,

"Mau ketemu siapa?" tanya pak satpam.

"Anggunnya ada pak?"

"Ada, saya hubungi dulu,"

Pak satpam menghubungi anggun, kalo ada tamu di depan rumah.

"non Anggun gak bisa di ganggu, sibuk belajar katanya, lebih baik adek pulang aja," terang pak satpam setelah selesai menghubungi anggun.

"Bilang sama anggun, kalo ayu yang mau bertamu kerumah" ujar ayu agak memaksa.

"Di dalam rumah ada kameranya dek ayu, jadi, pasti anggun sudah melihat dek ayu berdiri di sini," ujar pak satpam tegas.

Ayu masih setia berdiri di depan pagar, mata ayu tertuju ke pintu rumah anggun. Berharap pintu itu terbuka.

Pak supir keluar dari mobil membawa payung untuk anak majikannya itu, namun ayu menolak dan meminta pak supir kembali masuk kedalam mobil.

Sudah setengah jam ayu masih berdiri di sana, hari makin siang terasa semakin panas, tapi ayu tetap berdiri tegap, walau nampak berkeringat, membuat pak satpam simpatik sama keteguhan ayu, pak satpam pun kembali menghubungi anggun.

imperious girl (My Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang