16: kebenaran

36 5 0
                                    

Semester awal sudah berakhir, semua murid merasa lega dengan berakhirnya ujian itu, dan sekarang semuanya sedang menikmati hari libur sekolah.

Arie dan ayu sudah jadi status pacar, ayu semakin hari, semakin terlihat bahagia, hidupnya terasa berwarna semenjak arie masuk kedalam hidupnya.

Paman surya, dan tante sari semakin penasaran ingin bertemu arie yang sering di ceritain nia.

Walaupun ayu cuek dan tidak mau bicara kepada nia dan kedua orangtuanya, tetap saja nia, paman surya dan tante sari tahu perasaan bahagia yang sedang di rasakan oleh ayu. Sebab ayu sering senyum-senyum sendiri kalo di kelas ataupun di rumah.

Sekarang ayu sedang ada di kamar, Orangtua ayu, meminta dan membujuk nia menelpon arie, dengan wajah penuh harap, seperti anak kecil yang meminta sesuatu kepada orangtuanya, sontak membuat nia geli dan ingin ketawa melihat paman dan tante nya itu, paman surya dan tante sari ingin bertemu dengan arie, nia pun menelpon arie.

"Ka arie, paman surya, dan tante sari mau ketemu kaka?" ujar nia.

"Hey, semua ini belum selesai," ujar arie di balik smartphone.

"Udah kok saya kasih tahu, tapi tetap saja ngotot pengen ketemu kaka," tukas nia, sambil memandang paman dan tante nya. Membuat paman surya dan tante sari terlihat salting.

"Ya udah, kita ketemu di tempat biasa!"

"Oke" ujar nia terus menutup smartphone nya.

Di cafe arie sudah duduk menunggu nia dan kedua orangtua ayu. Tak berapa lama nia dan kedua orangtua ayu sudah ada di dalam cafe, nia langsung menuntun paman dan tantenya menuju meja tempat arie duduk. Orangtua ayu berkenalan dengan arie. Dan ikut duduk bersama di meja itu. Terus memesan makanan dan minuman.

"Terimakasih banyak sudah buat ayu bahagia, tante gak tahu, harus membalasnya dengan apa," suara tante sari agak parau seperti menahan tangisnya. Terlihat kedua mata tante sari berair.

"Paman, merasa begitu rendah di hadapan mu, nak arie, paman sebagai seorang pemimpin rumah tangga gak bisa buat putri sulung paman sendiri bahagia. Tapi, kamu dengan waktu sesingkat ini sudah buat ayu kembali tersenyum seperti dulu lagi." ucap paman surya suaranya bergetar.

Nia hanya diam mendengar ucapan paman dan tantenya

Arie mendekatkan wajahnya ke telinga nia, "ini yang kaka gak suka, kaka sudah bilangkan ke adek, kalo semua ini harus di rahasiakan dulu." ujar arie pelan.

Nia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "maaf ka" ujar nia cengengesan.

Arie menghela nafas, "adek ini," sambil menggelengkan kepala pelan

Paman surya dan tante sari mengerutkan keningnya. saling memandang satu sama lain, sambil berfikir, apa yang di bicarakan arie dan nia.

"Begini ya paman dan tante, saya bukannya gak suka kita ketemu, tapi saya gak sukanya paman dan tante merendahkan diri di hadapan saya yang juga manusia ini, yang banyak salah dan khilaf." ujar arie merasa tidak senang.

"Maaf jika nak arie gak suka dengan ucapan paman dan tante barusan" ucap paman surya merasa bersalah. tante sari mengangguk setuju.

Nia merasa seperti orang bodoh berada di sekitar mereka bertiga, hanya diam dan melongo saja memperhatikan pembicaraan orang-orang dewasa itu.

"Apa adek nia sudah bilang, kalo semua ini belum selesai" terang arie.

Paman surya dan tante sari mengangguk mengiyakan.

imperious girl (My Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang