#8. persimpangan jalur

2.2K 143 6
                                    

"Ris pulang bareng ya" ucap Rama sebelum lanjut jalan menuju kelasnya.

"Ok kak" jawabku sambil mengacungkan jempol.

Setelah kejadian berangkat sekolah kemaren, entah kenapa aku mulai merasa dekat dengan kak Rama yang sekarang tinggal di rumah neneknya yang memang sekomplek dengunku, alasannya karena lebih dekat dengan sekolah.

Dan karena itu juga muncul gosip-gosip aneh bin ajaib kalo aku memiliki hubungan khusus dengan kak Rama.

Tapi nyatanya kalian tahukan kalo aku cuma sekedar ' adek temennya'. Nyesek sih, tapi segitu aja udah pencapaian luar biasa loh. Karena biasanya aku cuma bisa teriak histeris setelah dia berjarak 5m dari ku.

*****

Aku melangkahkan kaki ku ke dalam kelas dan tanpa aba-aba sekumpulan tante tante tukang gosip langsung mengerumuniku menanyakan 1001 pertanyaan gak bermutu.

"Woi Ris lo punya hubungan apa sama kak Rama?"

"Kok lo bisa deket sama dia?"

"Bukannya lo juga deket sama kak Rakka?"

"Lo pake pelet apa sampe manjur sama dua cowo?"

Hah pelet, lo kira gue cewe apaan pake pelet!!

"Sorry ya guys gue sibuk!" Aku langsung menerobos kerumunan mereka yang kayaknya pake minyak wangi seember.

Gila nyenget banget baunya.

Aku duduk manis dibangku favotit ku yang memang dekat dengan jendela kelas. Angin sepo-sepo suka masuk lewat jendela yang bikin ngantuk abis, tapi untungnya aku duduk di barisan tengah yang agak jauh dari meja guru, jadi bisa tidur nyenyak deh.

Aku melipat kedua tanganku diatas meja lalu menyandarkan kepalaku ke dalamnya.

Dunia mulai gelap, sunyi dan nyaman. Ok mode sleep udah aktif tinggal ikutia aja jalurnya dan....Zzzz

"ARISA!!!"

"EH KUCING..." latahku. Semua orang memerhatikanku bahkan ada yang tertawa, termasuk orang yang tadi teriak tepat di telingaku.

"Hahaha. Ris ternyata lo latah ya". Nabila tertawa sambil beberapa kali memukul-mukul mejaku.

Minta di tabok nih anak.

"Apaan sih lo bil teriak di kuping gue, lo kira gue kambing congek apa". Ku cubit gemas lengannya sampe merah, dia meringis kesakitan.

"Iya, iya ampun Ris, aduh...". Kucopot cubitan cantikku dilengannya sambil tersenyum puas.

"Awas aja lo kayak gini lagi. Gue cubit perut lo!"

"Risa mah jahat" ucapnya sambil menatapku kesel.

"Salah sendiri, kan lo yang mulai" "oh iya kenapa lo bangunin gue?"

"Ini kak Rakka ngasih surat ke gue katanya buat lo". Nabila menyodorkan kertas yang dilipet berbentuk segitiga.

pulang sekolah nanti ke taman samping aula.


Apaan sih, dari kemaren nih cowo seenaknya mulu sama gue. Nyuruh gue kesini lah, kesitu lah. -cih, mending dibayar.

*****


Aku berjalan menyusuri koridor menuju aula yang bersebelahan dengan taman yang kurang terurus dan sepi dikunjungi siswa.

Jelasku lihat Rakka berada tepat disamping pohon ceri sambil menatapku dingin tanpa ekspresi.

Cowo ini gak bisa senyum apa? Dingin baget mukanya.

"Kenapa?" Tanyaku yang sekarang berdiri tepat didepannya.

"Jauhi Rama!"

Hah!?

"Maksut lo?".

"Lo jangan deket-deket sama Rama"

Seriusan nih cowo, salah orang kali ya!

"Kenapa gue harus jauhi kak Rama, lagi pula dia baik kok sama gue". Aku gak paham banget apa maksutnya tapi ini kok jadi kayak, emm... kalian tahukan apa maksutku.

Kayak cowo yang cemburu cewenya deket cowo lain. Ok ini jelas kayak sinetron yang sering bunda tonton di salah satu chenel nasional.

"Gue gak perlu kasih alesan buat ini, tapi gue minta lo jauhi Rama". Aura mengintimidasi keluar darinya, membuat siapa pun bergidik karenanya.

"Gak!"

Dug!?

Dia mendorongku hingga menabarak pohon ceri. Ok, dia mengunciku lagi untuk yang kedua kalinya.

"Awas!". Kudorong dadanya tapi hasilnya nihil malah tangan yang pegel duluan.

"Ikuti kata gue!". Wajahnya mendekat.

Aku semakin panik...

Mama tolong!!!

Dan dengan reflek kutonjok dagunya dan membuatnya tersungkur ke tanah.

Ok sekarang kabur.....

Aku berlari menjauh. Menjauh dari di psikopat gila yang hampir... akh kalian tahulah.

Aku tak sempat melihat jelas keadaanya. Tapi aku melihat sekilas wajah datar yang mengisyaratkan kesedihan.

TBC....

----------------------
-----------------------------

Tinggalkan jejak....

Time For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang