#32. alasan

1.8K 101 18
                                    

"Rak lo gak teler kan?" Aku masih gak percaya akan ucapannya tadi.

Kalo di tembak sih itu biasa untukku, tapi ini di lamar, DI LAMAR. Seumur umur baru kali ini denger kalimat Sehoror itu secara langsung.

Kepalanya di gelengkan kecil. "Gue sadar kok, gak dibawah pengaruh apa pun."

Aku masih bengong gak percaya. Mungkin wajahku udah bener bener tablo (tampang bloon) saat itu.

"Gue tau ini mendadak banget, tapi gue ngelakuin ini karena..." tiba tiba kalimatnya terhenti, wajahnya menunjukan ekspreksi kekesalan sekaligus em... apa ya namanya, pokoknya suatu ekspreksi yang gak mudah di diskripsikan.

"Apa?" Tanyaku cepat.

Dia masih diam, lalu beberasaat kemudian dia menghela nafas. "Karena... gue gak bisa biarin lo di rebut Rama karena niat perjodohan bokap gue."

What? Perjodohan? Bokap Rakka? Demi apa?  Semua tanda tanya berterbangan di kepalaku. Bahkan aku kali ini lebih shock dari yang tadi.

"Kemaren bokap gue mampir ke rumah bokap lo kan. Dan kalo lo tau niat sebenernya bokap gue ke sana itu sebenernya cuma buat liat lo doang."

Liat gue? Cuma itu doang?

"Konyol bangetkan bokap gue," Rakka tertawa hambar, "dan itu semua karena rencana si Rama brengsek. Dia berniat ngemanfaatin urusan perusahaan bokap gue dan bokap lo dengan embel embel agar perusahaan mereka bisa bekerja sama dengan lewat perjodohan lo dengan dia."

Keterkejutan ku bertambah 99,9%.  Jadi orang yang selama ini gue kagumin bisa jadi selicik itu.

"Makannya gue berniat nikahin lo duluan," jeda sedetik, "lo mau gak nerima gue?"

Aku cuma diam, bahkan gak bergerak. Tapi ada lebih dari seribu tanda tanya didalam otak ini.

"Em... Rak, lo punya alasan lain gak?" Tanyaku pelan. Sangat pelan.

"Alasan? Alasan apaan?" Keningnya berkerut.

"Ya, alasan karena lo ngelamar gue."

Rakka ber-oh panjang. "Ada sih alasan pribadi, tapi nanti lo baper."

"Gak lah, emang gue cewe lepe yang gampang baper apa."

Rakka tertawa kecil. Serius deh dia kalo lagi senyum atau ketawa gini, bikin mules. Bukan karena jijay atau sebagainya, tapi karena sangking deg degannya perut sampe ikut deg degan.
( kalo boleh jujur ini pengalaman author langsung loh^^)

"Alasan ya..." bibirnya kembali tersenyum, "kalo di bilang gue cinta sama lo sampe sampe gue pengen pacaran sama lo kayaknya gak deh, tapi kalo gue cinta sama lo sampe sampe pengen bawa lo ke KUA itu... mungkin."

Blush!
Wajahku terasa panas, pipiku bersemu merah muda, bibir dan tubuhku langsung mati gaya. Sebuah kalimat yang gak pernahku baca atau ku dengar dalam novel atau pun komik shoujo.

Sebuah kalimat yang langsung membuatku mules gak karuan, dan syukurnya masih bisa ku tahan.

"Jadi gimana lo mau nerima gue?" Dia kembali bertanya pertanyaan pertama.

"Rak...a-aku..." suara kembali tersedak di kerongkongan. Wajahku reflek menunduk dalam dalam.

Phuk!
Sebuah telapak tangan mendarat tepat di atas kepalaku dan langsung mengacak acak rambutku, membuatku langsung kembali ke bumi, padahal lagi asik asik ketemu alien di planet neptunus.

"Gak usah di jawab juga gak papa, btw gue balik kelas dulu ya." Tanpa menucapkan apa apa lagi dia langsung pergi meninggalkanku sendirian di tempat kami pertama bertemu sekaligus awal dari kisah ku bermulai.

*****

Rakka POV.

Ris, sekali pun lo nolak gue, gak akan ada banyak perubahan di saat nanti. Karena gue yakin, tempat ternyaman lo saat ini adalah gue, dan gue yakin itu.

Gue benci berlari, tapi gue juga benci menunggu. Dan lo memaksa gue ngelakuin kedua hal itu, tapi jujur gue gak bisa benci lo...

Risa...
.
.
.
.
.

TBC....

---------------------
-----------------------------

Hai and hello...

Sorry ya eike perginya kelamaan...

Dimaafin kan? Kan? Kan?

Ok, jadi ada satu pertanyaan buat kalian para readers yang menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini.

Ehem... ehem... jadi saya niatnya pengen...

Deg deg...

Deg deg...

Ngeganti judul cerita ini, itu pun kalo kalian setuju.

Ok, itu doang kok pertanyaan eike.

See you next part^^
And
Selamat natal bagi yang merayakannya dan selamat tahun baru^^

Time For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang