Time For You

#30. aku tau...

Ini hari pertama Risa masuk sekolah setelah dia absen selama dua hari (mungkin ).

Risa mendengus kesal saat dia mulai menginjakan kaki di sekolah, dimana hampir semua mata tertuju padanya dan tak lupa dengan gunjingan hangat tentangnya.

Woi matanya santai aja kali. Itu juga mulut ngapain pada komat kamit. Batin Risa kesal dengan tambahan mata mengintimidasi andalannya.

Beberapa orang yang melihatnya bergidik ngeri dan mulut mereka seketika bungkam.

Rasain lo, makanya jadi orang jangan ngegosip. Batin Risa penuh kemenangan.

Secara tiba tiba suara nyaring nan melengking memangil namanya, yang tak lain adalah Nabila si cewe barbar tak tau dosa. (Nabila : apaan sih, kok cewe barbar )

Tanpa permisi, Nabila langsung memeluk Risa di depan umum yang membuat mereka langsung jadi tontonan live dikoridor kelas XI "Risa kusayang, kemana aja sih kamu?"

"Wei Bil lo gila apa? Cepat lepasin!" Tangan Risa meronta ronta kemana mana.

Nabila langsung melepaskan pelukannya. "Ish, lo mah gak tau apa kalo kawan lo ini kangen pake banget sama lo."

"Terserah lo, tapi jangan gini lagi nanti gue di sangka 'apa apa' sama lo."

"Apa-apa?"

"Iya nanti gue disangka lesbian sama lo." Bisik Risa sangat pelan tepat ditelinga kiri Nabila.

"Wey, jauh amat mikirnya, gue juga mana mau sama lo. Alhamdulillah gue normal." Jawab Nabila sewot

"Makannya jangan gitu."

Nabila cuma nyengir, menampilakan deretan giginya yang putih dan bersih seperti orang di iklan pasta gigi.

*****

Hari ini cuaca terlihat lebih gelap dari sebelumnya. Mungkin karena sudah masuk musim penghujan.

Risa cuma bisa bengong di kelas saat pelajaran fisika, semua rumus dan angka angkanya gak ada yang masuk ke otak, ditambah hari ini ada ulangan dadakan. Dijamin dia bakal dapet nilai merah yang terang benderang.

Mati dah gue, gegara gak masuk beberapa hari aja gue langsung gak bisa jawab nih soal, gimana kalo gue gak masuk seminggu. Tinggal dikubur guenya. Risa acak acak rambutnya frustasi liat setiap soal soal gampang dikertas. Soalnya loh yang gampang bukan jawabannya.

Sekitar satu jam telah berlalu hingga akhirnya waktu habis dan kertas ulangan kembali dikumpulkan ke Bu Febi.

"Hwaaa anjlok dah nilai gue," teriak frustasi Nabila saat Bu Fani beserta jawaban soal keluar kelas.

"Tenang bro gue juga sama." Risa mengancungakn jempol sambil senyum pasrah. "Kalo lo gimana Zar?"

"Kayaknya gue juga anjlok deh. Banyak yang salah."

"Hah? Serius? Zara yang seorang siswi teladan dan pintar juga bisa anjlok?" Nabila terlihat tak percaya.

"Ya iyalah, gue kan juga manusia biasa."

"Emang lo salah berapa?" Tanya Risa.

Jari Tangan Zara terlihat menghitung. "Em... mungkin tiga dari dua puluh soal."

"Masa bodo sama lo lah Zar, kita memang beda dunia. Tiga soal salah aja di bilang banyak." Nabila terlihat ngedumel sambil ngelirik sinis ke arah Zara.

*****

Risa POV

Kubalik satu persatu halaman buku novel yang kini ku baca. Sebuah buku novel Romance yang menceritakan cinta LDR antara si cowo dan si cewe. Agak sedih sih, tapi gak bikin sampe nangis kok.

Oh iya, sekarang aku sedang nongkrong di perpustakaan, harusnya ini jamnya Pak Manto, tapi orangnya gak ada jadi aku keperpus aja bareng Nabila dan Zara.

Saat sedang asik asiknya baca konflik di cerita, seseorang menepuk bahuku. Membuat ke fokusanku buyar. Kutolehkan kepalaku ke arah orang itu dan...
.
.
.
.
.

TBC...

----------------------------
---------------------------------

Moshi moshi aidoku sha^^

Hehe gaya dikit pake bahasa jepang boleh kan.

Arisa, Rakka, Rama : GAK!!!

lah kenapa?!

Arisa : ribet!

Jleb!

Rakka : gegayaan!

Jleb!

Rama : sok!

Jleb!

Kok punya tokoh cerita, durhaka semua sama emakmu ini :'(
*lah

Arisa : masa bodo.

Huhuhu, ok kita balik aja ketopik.

Ehem, ehem, jadi saya mau mengucapkan maaf di part ini karena...

Telat update,

Part ini gaje,
Pendek bingitz
Aneh,
Dan ngegantung.

Ok ini ada alesannya.

Jadi sebenernya ini satu part yang dipotong jadi dua, karena...

It's my secret.

Hehehe, jadi ditunggu aja part selanjutnya.

See you next part^^