#14. benci

2K 121 26
                                    


"Mi, jangan tingalin Risa mi! Mami boleh pukulin Risa, marahin Risa, hukum Risa, tapi jangan tinggalin Risa sendirian." Gadis itu meratap akan kepergian wanita cantik paruh baya yang terus berjalan menjauhinya.

"Risa janji gak akan nakal, tapi mami jangan pergi kayak dadi.". Wanita itu terus pergi tanpa menoleh sedikit pun pada Risa yang hanya bisa berteriak memanggilanya di belakang.

"MAMI....!!!"

**

"Hah...hah...hah..." Risa berusaha mengatur nafasnya, keringat dingin bercucuran membasahi wajahnya.

"Kenapa mimpi itu masih ada!? Gue benci, benci banget!". Tanpa sadar buliran air asin dari matanya juga ikut membasahi pipinya.

Mami, dadi. Risa benci kalian. Benci!

*****
"

Risa ayo bangun, masa tiap hari harus bunda bangunin tiap hari sih". Teriak bunda sambil mengoyang-goyangkan tubuh Risa.

"Iya bun Risa bangun kok".

"Huh. Yaudah bunda tunggu kamu di ruang makan". Bunda pergi keluar kamar sambil beberapa kali menghentakan kakinya.

Haduh gara-gara mimpi tadi malem gue gak bisa tidur, takut mimpinya dateng lagi.

Tring...

Ada line dari kak Rama.

Jodoh masa depan : Ris sorry gue gak bisa berangkat bareng lo untuk beberapa hari ini. Sorry ya!

Risa membalas..

Risa : gak papa kok kak. Ati-ati ya kak.

Jodoh masa depan : ok say, kamu juga ati-ati :)

Blush!

Dia bilang 'say'. Kyaaaaa ><  pagi pagi udah bikin baper aja nih my doi .

Dengan tenaga yang sudah terisi penuh entah dari mana, Risa dengan semangat menuju kamar mandi lalu bersiap-siap kesekolah.

**

"Ris ada yang nyamperin kamu nih!"panggil mba Dilla dari lantai bawah.

"Iya mba, suruh duduk aja dulu." jawab Risa sambil menguncir rambutnya gaya buntut kuda tapi agak lebih rendah.

Risa keluar dari kamar membawa tas sekolahnya. Lalu mulai menuruni satu persatu anak tangga.

Siapa sih, pagi-pagi udah nyamper aja.

Sesampainya di bawah, terlihat seorang remaja cowo yang sedang asik mengobrol dengan papa dan bunda Ana di ruang tamu.

"Ra-Rakka!?"

"Oh Risa sayang, kok gak bilang sih kamu  punya pacar ganteng dan sopan kayak Rakka gini?" Tanya bunda bangga sambil menghampiri putri bungsunya.

Rakka tersenyum manis kearah Risa yang masih menatap kaget atas kedatangan Rakka.

"Yaudah om, tante saya sama Risa berangkat dulu ya" Rakka pamit lalu mencium tangan bunda dan papa bergantian.

"Yuk Risa berangkat".

"Eh...iy-iya" Risa yang masih belom connect mencium tangan orang tuanya.

Kok gini sih!?


(Flashback. Kemaren )

"Ok, Rakka gue gak... tahu harus jawab apa" Risa menunduk dalam-dalam.

"Jadi lo mau ngegantungin gue gitu?" Tanya Rakka kesekian kalinya.

"Bu...bukan gitu, maksut gue..."

"Jadi apa?"

Risa menghela nafas panjang, lalu menatap serius ke Rakka yang masih serius menyetir.

"Ok, gue nerima pernyataan lo dan gue siap jadi pacar lo"

Semua diam sunyi dan seperti gak ada kehidupan di dalam mobil itu, hanya ada suara samar deru mobil.

Rakka mengangkat tipis sudut bibirnya, tersenyum. Tersenyum antara senang dan sinis.

"Thanks ya Ris, lo mau nerima gue. Gue seneng banget"

Risa tetap diam. Jantungnya masih deg-deg an kayak habis lari maraton keliling komplek.

Gue ngomong apa sih. Kok gue nerima. Ok fix, dengan ini jelas kalo gue udah gila, dan gak waras lagi.

(Flashback off. )


TBC.......

Time For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang