#31. ...aku salah

1.8K 100 9
                                    

Note,
Ini sambungan part sebelumnya.

Happy reading guys^^
________________________________

Dan...

"Tama!" Ya dia Tama, cowo yang beberapa hari lalu telfonan sama aku, dan yang bikin aku yakin adalah wajahnya.

Tama cuma nyengir kuda lalu duduk tepat di bangku kosong sampingku.

"Lo baca apa?" Matanya melirik novel yang baru beberapa detik masih kubaca, lalu langsung buyar karenanya.

"Eh, ini," jeda sedetik, "ini novel." Ku jawab singkat, sesingkat mungkin. Gak tau kenapa rasanya agak gimana gitu pas dia dateng.

Tama cuma ber-oh panjang. "Lo suka novel beginian?"

"Suka, tapi kadang."

"Lah? emang suka itu bisa kadang?"

"Bisa aja sih."

Dia cuma tertawa kecil.

Entah hanya perasaanku aja atau orang ini memang agak terlihat SKSD. Bukan sok tau atau ke ge-eran loh, tapi hanya perasaan aja dan kalo dilihat dari sikapnya udah pasti bener.

Gak lama Nabila dan Zara datang setelah cari buku buku gak jelas di rak rak yang lumayan jauh dari tempat kami duduk, dan syukurnya karena mereka Tama jadi sedikit pendiem atau kata yang lebih tepat sih jaim, gak banyak omong lagi.

"Ris, balik yuk, takutnya Pak Manto dateng tiba tiba," ajak Zara yang memang udah terlihat agak khawatir.

Yes, good job Zar, lo udah nolongin gue dari si Tama. Batinku.

"Yuk." Aku berdiri lalu membawa novel yang belum selesaiku baca gara gara Tama dateng dan ngajak ngobrol basa basi gak jelas.

"Kak aku balik dulu ya," ucapku sebelum benar benar pergi meninggalkannya.

Dia cuma tersenyum lalu juga berdiri sejajar denganku.

"Aku juga mau balik, bareng ya."

Hah! Benerkan dia SKSD. Gak tau apa kalo aku ini pacar Rakka. Yah, walau pun hubungan kami sekarang lagi gak jelas, tapi aku ini masih pacar resmi Rakka. Pengennya sih ngomong gitu biar dia tau, tapi kata kata itu cuma bisa terucap di hati.

*****

Aku membuka selembar kertas putih yang tadi berada di dalam amplop. Surat ini tadi di berikan Tama sebelum kami berpisah menuju koridor masing masing.

Kalo boleh jujur, aku itu sebenernya udah bosen banget nerima surat surat gaje kayak gini, dan kalo kalian tahu orang yang pertama ngirimin surat beginian adalah Rakka.

EH, MASA AKOE SOEKA KAMOE

Hah!? Surat macan apa ini.

Mataku membulat saat aku selesai membaca surat dengan tulisan ceker ayam ini. Surat gaje yang bahkan seorang Rakka gak pernah ngirim ke aku sekali pun.

"Wei baca apa tuh," ucap Nabila sambil menepuk bahuku.

Secepat kilat aku langsung menyembunyikan surat itu kedalam kolong meja.

"Bu-bukan apa apa kok," jawabku cepat.

"Boong." Wajah Nabila terlihat gak percaya akan apa yang ku ucapkan tadi.

Time For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang