#36. story

1.8K 93 15
                                    


Risa melangkahkan kakinya ke kantin, bukan untuk makan atau pun ngobrol bersama teman temannya, melainkan mencari Rakka yang kata temannya sedang ada di kantin.

Aneh, seorang Rakka yang suka menyendiri tiba tiba ke kantin. Apa dia gak Risih dengan fangirlsnya yang bertebaran di selueruh area sekolah?

Tak perlu lama mata Risa sudah menemukan orang yang dia cari sedang duduk santai di pojokan dengan hp di tangannya.

Tanpa permisi Risa langsung duduk di hadapan Rakka. "Gue mau nanya sesuatu sama lo."

"Nanya apa?" Wajah Rakka masih fokus ke layar hp.

"Banyak." Jawab Risa cepat, Risa berdehem beberapa kali. "1. Kenapa lo suka gue?"

Kening Rakka langsung mengkerut, wajahnya menoleh pada Risa. "Kenapa lo nanya beginian?"

Risa memutar bola matanya malas. "Gak usah balik nanya deh, tinggal jawab."

"Ok, gue jawab, karena lo mirip seseorang dan karena gue memang suka lo." jawab Rakka enteng.

"2. Apa nama seseorang itu Rikka?"

Rakka mulai terlihat gak nyaman dengan alur pertanyaan Risa. "Iya."

"3. Siapa Rikka? Kali ini lo gak boleh ngeles."

"Kalo itu gue jelasin kapan kapan aja."

"Gak!" Bentak Risa gak terima. "Pokoknya gue maunya sekarang."

Semua mata langsung mengarah pada mereka, dan terlihat Risa gak menyadari akan hal itu.

Rakka berde-cih sambil menarik Risa untuk segera ke luar kantin. Jelas Risa meronta ronta gak terima, tapi gak di gubrisnya.

Akhirnya mereka sampai di tempat parkir khusus murid dimana mobil sport hitam Rakka terparkir rapi.

"Ngapain sih pake narik narik ke sini?" Risa mengelus elus pergelangan tangannya yang agak memerah.

"Karena lo berisik banget," jawab Rakka yang sedang sibuk mencari kunci mobilnya.

"Sialan, kuncinya di kelas lagi," umpat Rakka sambil memukul bagian atas mobilnya.

"Rakka lo gak usah ganti topik deh. Tinggal jawab apa susahnya sih." Risa mulai gak sabaran dengan kelakuan Rakka yang seperti mengulur ulur waktu.

"Gak segampang itu Ris," jawab Rakka, wajahnya mulai memerah, menahan kekesalan karena desakan Risa.

Risa menghela panjang. "Rak, lo bilang lo suka gue, tapi kenapa lo susah banget ngebuka diri lo sama gue."

"Karena gue takut lo ninggalin gue." Mata Rakka mulai terlihat menggenang dan sebutir air mulai melaju melewati pipinya

Rakka nangis?

Reflek tubuh Risa memeluk Rakka, yang pasti membuat yang dipeluk terkejut.

Risa berbisik pelan di kuping kanan Rakka, "gue gak akan pernah ninggalin lo, gue bakal nerima lo apa adanya, jadi lo bisa cerita masalah lo sama gue, sekali pun itu sesuatu yang gak mau gue denger."

Rakka cuma diam membatu, pertama kalinya seseorang memeluknya seperti ini setelah hidupnya hampir benar benar kacau. Tangannya seperti ingin membalas pelukan Risa, tapi sesuatu seperti menghalanginya melakukan itu.

Sedangkan di sisi lain area parkir, terlihat seseorang yang memang sedari tadi memperhatikan mereka setelah dia beberapa kali mengambil gambar Risa dan Rakka berdua.

Wajahnya menunjukan sebuah eksperi puas dengan senyum licik, selicik rubah.

*****

Kini Risa dan Rakka duduk ngedeprok di taman belakang sekolah hanya dengan beralaskan selembar kertas koran yang di bagi dua.

"Lo udah bisa ngejawab pertanyaan gue?" Tanya Risa dengan nada lembut, tak tega dia saat melihat Rakka yang hampir menangis tadi. Apa segitu sakitnya dia mengenang Rikka?

Rakka mengangguk kecil, lalu menyandarkan kepalanya ke tembok belakang mereka. "Gue gak akan cuma jelasin tentang Rikka doang tapi gue juga akan ceritain semuanya,

"Rikka Anandia, saudari yang di adopsi ortu gue saat gue berumur tujuh tahun, pertama gue pikir dia cuma penggangu tapi berjalannya waktu gue bersyukur dia ada di sisi gue karena hanya dia yang bisa ngebuat gue bener bener nyaman, tapi saat gue berumur sembilan tahun nyokapnya Rama dateng ke rumah gue dan ngaku ngaku kalo Rama anak kandung bokap gue, gak lama nyokap gue sakit keras dan saat umur gue dua belas tahun nyokap gue meninggal, dan sekitar lima bulan kemudian bokap gue dan nyokap Rama nikah."

Berarti Rama sama Rakka saudara satu bapak. Tapi kenapa mereka bilang ke gue kalo mereka cuma saudara tiri? Batin Risa yang cukup terkejut dengan hal itu.

"Gue masih bisa nerima itu semua, walau jelas gue sakit hati karena kelakuan bokap gue, dua tahun berlalu dan semuanya baik baik aja. Gue, Rama, Rikka hidup bahagia, tapi saat menjelang SMA nyokap tiri gue maksa Rikka untuk sekolah ke Amrik, dia padahal udah nolak keras, tapi nyokap Rama terus mendesak Rikka sampe akhirnya dia nerima..." tiba tiba ceritanya terhenti, dimasukan kepalanya ke antara dua lutut yang di tekuk, samar terdengar isakan tangis.

Risa cuma bisa diam membisu, tangannya menyentuh bagian belakang rambut Rakka, lalu mengelusnya pelan. Rakka kita gak beda jauh, gue paham perasaan lo.

Rakka mulai mendongakan kepalanya. "Boleh gue bersandar di bahu lo," pinta Rakka pelan.

Risa cuma mengangguk, lalu dengan perlahan Rakka menyandarkan kepalany di bahu Risa.

"Semua berawal baik saat kepergian Rikka, gak ada masalah terjadi, tapi dua minggu kemudian keluarga gue di beri kabar kalo mobil yang Rikka tumpangi mengalami kecelakaan yang sampai sekarang gak tau kenapa, sedangkan Rikka..."

Rakka kembali bungkam, menggigit bibir bawahnya, jelas Risa tau ending akan kecelakaan Rikka tanpa perlu di beri tau, dan mungkin itu penyebab utama akan kebencian yang tumbuh pada Rakka.

Risa kembali mengelus pelan rambut Rakka. "Kalo lo gak kuat lanjutin lagi gak papa kok, gue bisa memahami," ucapnya lembut.

Sunyi, itulah yang terjadi, hanya semilir angin siang yang terdengar serta gemerisik dedaun yang bergoyang.

"Ris." Panggil Rakka pelan.

Risa cuma berdehem tanpa menoleh.

"Boleh peluk?"
.
.
.
.
.

TBC...

--------------------------------------
----------------------------------------------

Hai! Hello!

Makasih ya udah senantiasa menyempatkan waktu untuk membaca Time For You. Eike seneng deh^^

Entah mimpi apa aku semalem sampe ada waktu luang untuk kembali merajut takdir mereka. Sampe 900 kata lagi.

Risa : mari beri tepuk tangan yang gemuruh. *plok (sekali doang)

Gini nih aku ada pertanaan untuk kalian.

Menurut bayangan kalian, tokoh TFY itu kayak apa?

Misal, Risa = jung so min ( ke cakepan cuy )

Terus, Rakka = choi joong hoon (  Cowo idaman author )

Rama : kim hyung joong. ( cowo impian author )

Dan seterusnya, terserah mau berapa tokoh di gituan. Biarkan ekspektasi kalian berkarya. Eaaa

Ok, tolong ya.
See you next part^^

( kalo di tanya autor k-poper, jawabannya jelas BUKAN. Cuma penyuka drama, naugty kiss, prince's prince, bbf, dan master sun. Hehehe)

Time For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang