blok A no 7

64.7K 6.9K 654
                                    

"Nay kok murung mulu." Kata Seokjin

"Kangen Jinyoung kak." Ujar Nayeon.

"Lah kirain kakak udah move on. Kemarin kan jalan sama Seungcheol. Kok jadi Jinyoung lagi."

"Ga bisa lupain, Nayeon kangen."

"Kenapa putus kalau masih mau?"

"Ga tau akunya lagi emosi. Terus minta putus. Nyesel kak."

"Kakak ga bisa bantu banyak soal ini. Kamu juga udah dewasa. Sekarang mendingan cuci muka kita jalan." Ajak Jin. Ia tidak tega melihat adiknya galau.

"Mau kemana emang ?" Tanya Nayeon

"Pokoknya ke tempat menyenangkan. Kamu siap - siap kakak manasin mobil dulu ya."

***

"KAKAK GA BILANG MAU AJAK AKU SHOPING. KAK JIN BAIK HATI BANGET." kata Nayeon girang.

"Yang bisa bikin kamu seneng itu ya shoping. "

"Budget nya berapa? Banyak yang mau aku beli."

"Emang kamu mau beli apaan?"

"Makanan lah kak. Kalau baju udah banyak." Jawab Nayeon.

Nayeon dan Jin pun berjalan mengelilingi supermarket Nayeon membeli banyak makanan yang ia yakini bisa mengobati galaunya.

"Kak ice americano yuk." Ajak Nayeon begitu melihat coffee shop terkenal.

"Ayo aja." Kata Jin pasrah. Padahal belanjaan Nayeon sudah habis 458.500. Cukup menguras uang Jin. Sekarang adiknya mau beli kopi ditempat itu. Tak apalah Nayeon lagi butuh hiburan. Batin Jin.

"Ice americano large dua." Kata Nayeon.

"Ice americano large dua." Kata seorang pria di sebelah nayeon. Ia kenal ini suara Jinyoung.

"Nayeon." Sapa Jinyoung lebih dahulu.

"Jinyoung. Sendiri aja?" Tanya nayeon. Biasanya mereka pacaran disini.

"Ngga kok sama temen. Kamu sama siapa kesini? Pasti ga mungkin sendiri." Kata jinyoung.

"Sama kak Jin. Biasalah quality time sama kakak sendiri."

"Kirain sama gebetan barunya Nay." Kata Jinyoung.

"Gebetan? Bukan kok cuma temen dia" kata Nayeon.

Tak lama pesanan mereka sudah jadi.

"Eh Nay duluan ya. Kasian temen aku nungguin." Kata Jinyoung.

"Nayeon." Ujar Jennie.

"Jennie."

"Lo tinggal di daerah sini juga?" Tanya Jennie.

"Iya Jen, di blok A."

"Lah sama. No berapa?" Tanya jennie.

"Nomor 7. Lo?" Tanya nayeon

"Lah sebelahan itu mah." Kata Jennie.

"Berarti adenya Jongin yang baru dateng dong." Kata Jin nimbrung.

"Iya kak. Ini aja jalan kesini sama temennya kak Jongin."

"Sama siapa kesini Jen?" Tanya Nayeon.

"Tuh yang disebelah lo, Jinyoung." Jawab Jennie.

Jangan tanya bagaimana perasaan Nayeon. Petir disiang bolong pun tak akan menandingi rasa kagetnya. Jennie teman SD nya ketika dulu belum pindah ke Bogor. Ternyata jalan bareng mantan pacarnya.

"Oooh sama Jinyoung ya." Kata Nayeon.

"Udah kan Nay. Ayo pulang aja." Kata Jin ia tahu Nayeon sudah tidak kuat.

"Yah kok pulang padahal ngobrol dulu disini." Kata Jennie kecewa.

"Udah lama keluarnya Jen. Pulang duluan ya." Kata Nayeon ia sama sekali tidak melihat ke arah Jinyoung.

***

Sepanjang jalan Nayeon diam. Tidak menangis sesuai prediksi Jin. Begitu sampai di rumah pun nayeon masih diam. Tidak turun dari mobil.

"Nay kamu ga stress kan?" Tanya Jin

"Nay.. jangan sampai gila karena patah hati dong."

"Nay..."

"Hahahaha." Nayeon tertawa.

"Nay..." panggil Jin

"Hahahahahahah." Nayeon tertawa lebih keras terdengar miris memang.

Akhirnya Jin melajukan lagi mobilnya. Nayeon tidak protes. Ia masih tertawa dan tak menghiaraukan ucapan Jin.

Hingga mereka tiba di suatu tempat yang tidak pernah dikunjungi sebelumnya. Nayeon mulai sadar kemanakah kakaknya membawa pergi. Ini bukan jalanan yang biasa mereka lewati.

RSJ. Marjoeki Mahdi.

"KAK KOK DIBAWA KESINI."

"Abis kamu daritadi ketawa tawa ditanya ga jawab."

"KAK SEOKJIN AKU TUH PATAH HATI BUKAN GILA. KENAPA DI BAWA KE RSJ." kata nayeon marah.

"Terus tadi kenapa ketawa tawa."

"Miris kak Jinyoung jalannya sama Jennie. Aku tuh shock bukan gila kak. Cepet puter balik." Kata nayeon

Punya kakak ganteng kok pea. adiknya patah hati malah dibawa ke RSJ. Batin Nayeon.

tetangga masa gitu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang