pindah rumah

27.4K 3.1K 303
                                    

Kabar duka datang dari keluarga Lee. Ayah mereka terkena serangan jantung. Sekarang di ICU belum sadar. Yerin sama Haechan udah nangis - nangis. Mama lee diem di dalam nungguin papa. Dowoon nungguin changsub yang lagi diperjalanan.

"Kak yerin kalau papa gimana - gimana gimana ?" Tanya haechan sambil nangis

"Kamu kok nanya gimananya diulang - ulang. Kakak ga tau de. Mendingan berdoa yu." Ajak yerin.

Yerin sebenernya udah panik. Cuma liat haechan berlinangan air mata yerin harus kuat.

"Nak yerin sama haechan disuruh masuk." Kata suster.

Makinlah mereka berdua panik. Haechan udah keringet dingin. Yerin gabtau harus gimana. Mana dowoon sama changsub masih diperjalanan.

"Masuk yu chan. Mungkin mama pengen kita temenin." Kata yerin.

Haechan nurut aja. Dia diem sekarang. Ga banyak omong kaya biasanya.

"Ayah..." lirih haechan. Dia nangis liat papanya ga sadar. Bahkan monitor jantungnya udah 4 -5 hampir 0.

Yerin nangis meluk haechan. Yah jangan sekarang yerin takut tanpa ayah

Mama udah ga nangis. Diem kosong.

Ga lama changsub sama dowoon sampai. Mereka lebih dewasa ga sehisteris haechan.

ayah sadar. Changsub langsung ke sebelah papa.

"chang ayah percayain mama sama adik kamu." Ujarnya.

Changsub membisikan kalimat doa pasrah pada Sang Pencipya yang akan membuat ayah tenang. Memang manusia berasal dari pencipta-Nya dan akan kembali kepada-Nya.

Mama pinsan, Yerin juga, Haechan nangis tapi ga bersuara. Dowoon urusin mama sama yerin. Changsub ngurusin administrasi dan pengurusan jenazah. Lelah karena perjalanan seolah hilang.

Sekarang jenazah sudah tiba di rumah. Akan di solatkan. Karena proses pemandian dan dikafani sudah di lakukan di rumah sakit.
Pelayat datang dari mana - mana. Rekan ayah, tetangga dan teman - teman putra - putrinya.

"Nih makan dulu. Gua tau lo dari semarang langsung kesini ga makan ga minum." Kata irene.

"Ga lapar ren."

"Kasian adik - adik sama nyokap lo kalau lo nya tumbang. Sekarang lo makan sesuap aja." Paksa Irene.

Akhirnya changsub makan.

"Makasih ya ren. Masih ga nyangka ayah pergi secepat ini." Kata changsub.

Lain halnya dengan dowoon. Dia bersikap biasa dihadapan orang. Dia juga yang menyambut para pelayat yang datang. Yerin masih sesenggukan. Haechan sudah dicover kawan - kawannya.

Pemakaman dilakukan di kampung halaman ayah di kendal. Jadilah setelah shalat jenazah, langsung dilakukan perjalanan.
Hari ini pertama kalinya blok A berduka.

***

Tidak jauh berbeda dengan pengantar pernikahan EK. Hari ini pun banyak warga blok A yang ikut mengantarkan ayah haechan ke peristirahatan terakhirnya. Proses pemakaman dilakukan sore itu juga berlangsung dengan mengharu biru.

"Ma ayo pulang udah mau magrib." Ajak dowoon.

"Ngga woon. Mama mau disini aja nemeni ayah. Biasanya juga mama tidur sama ayah."

"Tapi ma, ayah udah tenang sekarang. Udah bahagia " kata dowoon.

"Yerin juga kak mau nemenin mama disini aja." Kata yerin.

"Haechan juga kak."

"Kalian diem disini mau apa. Mendingan pulang, berdoa yang khusuk. Kalau sayang sama ayah banyakin doa. Jangan banyakin nangis." Ujar changsub.

Akhirnya mama sama adiknya mau pulang ke rumah nenek.

***
Besoknya Changsub dan Dowoon langsung diskusi. Mama ga mau balik ke ibu kota. Haechan masih bisa pindah sekolah. Kalau Dowoon sama Yerin kan kuliah ga mungkin pindah.

"Ecan kalau pindah ke sini gimana ?" Tanya changsub.

"Ecan mau aja kak. Asal sama Mama. Lagian kalau disana udah ga ada ayah juga gimana." Jawab haechan

Benar tinggal di blok A biaya tinggi. Belum uang kemanan , kebersihan dan lain - lain. Tetapi, menjual rumah itu juga ga mungkin disana ada kenangan sama Ayah.

"Kontrakin aja kak rumahnya. Biar dowoon sama yerin ngekost. Ngontrakin di blok A sama sewa kost kita itu 10×lipat harga kost mewah mahasiswa." Kata dowoon.

"ya kak, toko ayah biar kita berdua yang kelola di sana. Lagian tempat kerja kakak deket sama rumah sini." Kata yerin.

"Lusa kita pulang kecuali ibu. Pamitan sama orang sana. Terus urus surat pindah sekolah haechan." Kata changsub.

***

Nyampe sana Changsub langsung ke pak RT urus surat kematian ayah sama pindah domisili. Yerin sama Dowoon beres - beres rumah. Pilihin barang yang mau dibawa. Packing baju mama sama baju bekas ayah. Haechan langsung ketemu sama temen - temennya.

"Lele jaemin maafin ecan. Ecan harus pindah. Ecan bakal kangen kalian."

"Ecan kok gitu. Siapa yang akan gila bareng kita."

"Ecan ga punya pilihan le."

"Jaemin bakal kangen ecan."

"Nanti kita pasti ketemu lagi." Ujar haechan memeluk kedua sahabatnya.

Blok A akan selalu jadi cerita buat Ecan. Blok A akan selalu ecan rindukan.

Setelah pamitan ke semua warga. Yerib malah ditawarin tinggal di rumah keluarga Son. Malkumlah anak mereka cuma dua. Yerin ragu tapi dipaksa. Tapi tetep nolak. Lebih sakit liat rumah sendiri ditempatin orang. Gitu pikirnya. Begitu juga Dowoon. Taehyung tnyuruh dia tinggal di rumahnya. Tapi dowoon ga mau. Dia bukan anak yang suka merepotkan orang.

Blok A akan selalu jadi lingkungan terdamai buat gua. Walau kelakuan kalian banyaknya tolol. - dowoon

Better place than blok A ? Pertanyaan yang gua akan jawab no. - yerin.

Selaamt tinggal masa kecil gua.- changsub.

Irene ikutan nangis liat changsub sekeluarga pindah dari sini. Mungkin memang benar perasaannya pada changsub harus dikubur seperti botol yang berisikan namanya dibawah balai - balai.

*******************

tetangga masa gitu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang