Rumah nenek beneran ramai. Tersangkanya Nayeon, Rose, dan Dahyun. Nenek seneng liat cucu - cucunya tumbuh jadi gadis cantik. Tapi, tetangga yang suka bantuin nenek di rumah ngga seneng. Mereka bertiga hobinya berantakin rumah.
"Ada yang mau bantuin nenek bikin opor ayam?" Tanya Nenek pas sahur hari terakhir.
"Jangan ngajak mereka nek. Nanti dapur kebakaran. Aku aja yang bantu." Jawab Seokjin.
"Kamu cowok, beresin halaman aja. Biar Nayeon, Rose, sama Dahyun yang bantu nenek masak." Kata Nenek.
Jaebum enggan berkomentar. Toh ngasih tau juga nenek pasti kekeh. Sifatnya sama kaya dia teguh pendirian.
"Bum." Kata Seokjin.
"Biarin aja Kak. Nanti juga nenek menyesal kalau dapurnya jadi kapal pecah." Timpal Jaebum.
Sebenarnya ketiga cucunya itu tergolong kurang cakap dalam memasak. Dahyun sama Rose sih masih mending mereka bisa kupas bawang. Cuma masih ga bisa nentuin kapan masakan matang.
"Nek, ga pegel pake ulekan kan ada blender." Kata Rose.
"Nanti kurang mantap rasanya. Kalian kalau nikah nanti bikin masakan racik bumbu yang harus diulek ya ulek." Nasihat nenek.
"Biar aku yang ngulek nek." Kata Dahyun.
"Emang dede bisa?" Tanya nenek.
"Ih nek Dahyun itu tenaganya gede. Kalau berantem jambak aku rasanya kulit kepala mau copot." Jawab Rose.
"Kalian masih suka jambak - jambakan?" Tanya nenek.
"Ngga kok nek. Malu lagian semenjak ada kak Mina ada penengah diantara aku sama kak Ros." Jawab Dahyun.
"Mungkin itu hikmah dibalik mama kalian nikah lagi." Kata Nenek.
Nenek emang masih kurang nerima menantunya itu nikah lagi. Rose sama Dahyun paham banget soal itu. Makanya tahun ini mereka mudik ke Ciamis walau tanpa mama. Tujuannya buat jaga perasaan ibu dari mendiang ayahnya.
"Eh kak Nay kok diem mulu. Takut ketauan nenek ga bisa masak ya." Kata Rose.
"Nayeon ga bisa masak?" Tanya nenek dengan wajah kaget.
"Ga bisa nek, yang jagoan masak anak wawa justru kak Seokjin." Jawab Dahyun.
Nayeon kicep, kampret emang sepupunya ngalihin pembicaraan malah kena ke dia. Mana sekarang nenek ngeliatin dia minta penjelasan.
"Aku baru belajar masak Nek." Kata Nayeon buka suara.
"Ya ampun udah 21 tahun mau 22 masih ga bisa masak. Mau gimana kamu Nay. Baheula (dulu) nenek saumur kamu udah ngelahirin Bapak kamu." Ujar nenek. Kalau ngomel sundanya keluar.
"Ya gimana Nek sibuk kuliah." Kata Nayeon.
"Ulah ngabohong (jangan berbohong). Pasti kamu teh bobogohan wae (pacaran terus) sama yang orang tasik itu kan."
"hahahahaha mamam kak Nay diomelin nenek. Tahan nek abis buka aja omelinnya ayo masak." Kata Rose.
Jadilah Nayeon dilatih memasak sepanjang hari sama nenek. Rose sama Dahyun sih selepas jam dua udah boleh pergi dari dapur. Kalau Nayeon masih terpenjara di sana.
"Pengen ngabuburit ke alun - alun." Kata Nayeon.
"Yaudah nenek bolehin kamu pergi. Inget belajar masak. Masa nanti kamu dimasakin suami kamu." Kata Nenek.
Keluar dapur Nayeon disambut sepupunya. Muka Jaebum sama Seokjin ngece dia banget minta disiram kuah opor.
"APA LO PADA LIAT LIAT." Kata Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
tetangga masa gitu ✔
Poesíablok A tidak pernah tidak ramai. 24 kepala keluarga dengan putra - putri berusia sebaya. Kadang ada berantem kadang ada yang dinistakan kadang ada yang ga pernah ngerti orang lain ngomong apa. Cover by paradisehun Highest Rank #2 in fanfiction [201...