"Siniin ga Hyun." Bentak Rose
"Ga mau." Tolak Dahyun
"Kok nakal sih"
"Kakak yang nakal bukan Dahyun."
"Ngeyel ya. " Rose menjambak dahyun.
"AAAAAA ROSE SAKIT." teriak Dahyun. Kemudian menjambak balik Rose.
Jaebum yang sedang diam di kamar merasa terganggu.
"Eh ya kalian berdua kalau mau berantem mulu. Kakak masukin sanggar tinju sekalian. Berenti ga Ros Hyun!" Kata Jaebum.
"Tuh kak Rose yang mulai."
"Dahyun yang mulai."
"Udah dua duanya salah. Sekarang pilih siapa yang mau ngepel siapa yang mau nyetrika. Itu hukuman kalian." Kata Jaebum
Umur Rose dan Dahyun memang berdekatan. Sejak balita mereka sudah biasa berantem hingga cakar - cakaran. Sekarang frekuensinya sudah berkurang, semenjak ayah meninggal mereka sedikit lebih dewasa.
Jaebum membuka balkon kamarnya. Menghirup udara segar. Lelah juga melihat adik - adiknya berantem.
"Pasti adik kamu berantem lagi ya." Kata seorang perempuan dari balkon rumah sebelah.
"Iya Seul. Pusing. kapan mereka dewasanya." Curhat Jaebum
"Pada saatnya juga akan dewasa bum. Sabar aja. Dulu aku juga berantem mulu sama kak Seunghoon Wonwoo. Tapi sekarang ngga." Kata Seulgi
"Kamu sih saudaranya cowok. Lebih slow. Ini punya adik dua udah kaya melihara singa." Ujar Jaebum
"Justru aku pengen punya adik cewek sayang Wonwoo yang keluar."
"Tukeran apa sehari aja seul." Canda Jaebum
***
"Kak Rose maapin Dahyun." Kata Dahyun.
"Iya maapin kakak juga Hyun. Udah selesai ngepelnya ?" Tanya Rose.
"Udah kok kak. Kakak perlu dahyun bantuin ga ?" Tanya Dahyun balik
"Ga perlu udah selesai kok. Ayo minta maaf sama Kak Jaebum. Kayaknya dia pusing banget sama kita." Jawab Rose.
"Iya kak. Setelah gua mikir kenapa kita gini terusnya." Ujar Dahyun.
"Mungkin karena kebiasaan dari kecil." Kata Rose. Mereka tertawa mengingat betapa konyolnya anak usia 19 tahun dan 18 tahun berantem jambak - jambakan.
"Kak Jaebum"
"Apa ? Mau berantem lagi." Ketus Jaebum
"Kita mau minta maaf kak." Kata Dahyun
"Kita selalu repotin kakak. Padahal kakak tuh bertanggung jawab kasih figur ayah buat kita tapi kitanya malah childish dan nyusahin." Ujar Rose
"Baguslah kalau sadar. Kakak tuh pengennya kalian dewasa dikit. Jangan dikit dikit pake kekerasan. Coba pakai akalnya, kalian itu bukan anak kecil lagi. Kakak banyak tugas. Kalian mending istirahat." kata Jaebum. Terus masuk ke kamarnya
"Kakak masih marah Hyun." Kata Rose
"Iya Kak. Kita harus gimana?" Tanya Dahyun.
"Minta bantuan Kak Seulgi. Kakak kan curhatnya suka ke Kak Seulgi." Ujar Rose.
***
"Jadi kalian mau bikin hal yang buat Jaebum seneng." Kata Seulgi. Dua bersaudara itu mengangguk.
"Sebenernya simpel. Jaebum pengen kalian akur udah itu aja. Jangan berantem lagi kalau bisa." Saran Seulgi.
"Kak seulgi tau ga kesukaan kakak apa ?" Tanya Rose.
"Kakak kalian itu ga suka durian jadi jangan kasih itu." Jawab Seulgi.
Besok pagi nya mereka sibuk di dapur. Rencananya sih bikin sarapan sekaligus pencitraan di mata kakaknya. Jaebum cuma melihat sesekali takut rumah kebakaran karena mereka berulah.
"Kak, sarapan dulu." Ajak Rose.
"Iya kakak turun. Kalian ngapain tadi di dapur?" Tanya Jaebum.
"Bikin pancake. Spesial deh buat kakak." Jawab Rose. Jaebum udah senyum senang.
"Gini kan adem rumah kalau kamu sama dahyun akur." Kata Jaebum
Begitu Jaebum turun Dahyun sudah senyam senyum. Jaebum tidak menyadari gelagat aneh Dahyun dan Rose.
"Mana sini pancakenya kakak coba." Kata Jaebum
"Ini kak." Kata Dahyun.
Pancake pertama Jaebum biasa sajam giliran yang kedua....
"Kenapa rasa durian." Kata Jaebum
"Enak tau kak rasa duren. Untung ga beli pancake duren beneran." Kata Rose.
"Iya kak enak banget duren tuh. Mantap." Kata Dahyun.
Jaebum mual. Ia memang tak bisa mengkonsumsi hal berasa duren walaupun cuma perasa bukan duren beneran. Ia akhirnya berlari ke kamar mandi. Rose dan Dahyun tertawa rencana mereka berhasil memberi kejutan pada kakaknya.
"Kalian ya. Bener bener. Sekalinya ga berantem kalian ngisengin kakak." Kata Jaebum begitu selesai menuntaskan mualnya.
"Sekali - kali kak. Biar kakak tau kalau digangguin itu pasti marah balik." Kata Rose.
"Jadi kakak mau nyerang kita ? Atau ngga ?" Tantang Dahyun
Sebenarnya jaebum pengen marah. Cuma ya jatuhnya sama aja dong kaya Rose dan Dahyun kalau marah.
"Ngga kakak ga marah kali ini. Tapi sekali lagi kalian gini. Kakak potong uang jajan kalian." Ancam Jaebum.
***
"Gimana Bum adiknya kasih kejutan?" Tanya Seulgi.
"Kamu tau?"
"Mereka kemarin ke rumah. Nanya kamu suka apa. Setau aku kamu suka apapun kecuali durian." Jawab Seulgi
"Tau ga Seul mereka malah kasih aku pancake rasa duren." Kata Jaebum
"Ya tuhan adik kamu itu."
"Mereka itu nenek sihir Seul." Kata Jaebum.
KAMU SEDANG MEMBACA
tetangga masa gitu ✔
Poetryblok A tidak pernah tidak ramai. 24 kepala keluarga dengan putra - putri berusia sebaya. Kadang ada berantem kadang ada yang dinistakan kadang ada yang ga pernah ngerti orang lain ngomong apa. Cover by paradisehun Highest Rank #2 in fanfiction [201...