Ditengah huru hara hubungan Jongin dan Soojung yang belum menemui titik temu. Persiapan menyambut 17an tetap jalan. Jongin ditunjuk sebagai ketua kegiatan perlombaan untuk blok A. Kalau Sehun fokus sama kontingen olahraga antar blok. Kejuaraan di Perumahan Botani Permai ini termasuk bergengsi.
Malam ini mereka semua pemimpin class A rapat, tentunya dipimpin ketua kesayangan. Jackson.
"Sorry ya harus rapat dadakan. Gua baru dapat perubahan jadwal lomba ke perum." Kata Jackson.
"Ada perubahan lagi Cen ? Napa gua ga dihubungin panitianya sih." Dumel Sehun. Sebagai ketua kontingen ia merasa tak dianggap.
"Ada Hun, kalau ga ada ga akan rapat." Kata Wendy.
"Eeeeh tumbenan bu sekretaris sensitif." Ujar Jaebum yang langsung mendapat pelototan dari Seulgi.
"Mampus lo dipelototin nyonyah." Kata Jongin yang duduk sebelah Jaebum.
"Mending dia punya nyonyah. Daripada lo Jong." Kata Taehyung tanpa merasa dosa.
"Udah ih, kapan mulai rapatnya." Ujar Jennie.
"Iya guys, lo pada emang lagi ada masalah kan. Tapi singkirin dulu. Demi nama baik blok A di komplek kita." Kata Jackson.
"Tapi ga bisa Jack. Kepikiran kak Mark yang dipindah ke Yogyakarta." Kata Wendy.
"Gua juga Jack kesel sama panitia, kenapa ga kabarin ketua kontingen. Kan gua bisa geser jadwal latihan futsal." Kata Sehun.
"Makanya tenang dulu, dengerin omongan gua sampai selesai, gua kumpulin kalian tuh biar tau semuanya. Karena pembukaan komplek digeser ke hari perlombaan blok A. Nih suratnya. Baru kalian boleh rusuh sama dumel sekarang." Kata Jackson.
Otomatis teras rumah Jackson langsung heboh. Segala jenis sumpah serapah keluar. Cuma Jackson sama Jinyoung yang bisa tenang. Soalnya mereka sudah tahu kabar ini duluan, otomatis sumpah serapah mereka sudah duluan.
"Ga bisa gitulah Cen, mana lokasi yang dipake sama. Kita udah bayar duluan ya." Kata Jongin.
"Itu dia Jong, uang pembayaran kita dibalikin sama pihak aulanya. Katanya acara semua komplek lebih penting." Ujar Jinyoung.
"Kesel gua. Udahlah kita bikin pengumuman aja. Blok A dilarang ikut acara itu." Ujar Taehyung.
"Stres lo Tae, kalau ga dateng kita di WO. Ga juara umum lagi." Kata Namjoon.
"Nah iya, kaku ga ikut ini bakalan susah ngadain bazzar blok A kedepannya. Masa kita mau mewariskan masalah buat kepengurusan selanjutnya." Kata Youngji.
"Bu ketua visioner sekali. Lo cocok Ji nantinya jadi ketua pkk." Ujar Jaebum salah fokus.
"Bum..." kata Seulgi.
"Kalau ga faedah gausah ngomong." Ujar Wendy.
Rapat dilanjutkan sampai ada kesimpulan, kalau Jinyoung dan Namjoon bakalan rapat koordinasi sama panitia karang taruna komplek. Kebetulan Taeyong salah satu utusannya.
***
Hasil rapat ga bersahabat, Namjoon sama Jinyoung pusing. Mereka memutuskan lari ke rumah pacar. Kalau Jinyoung mau mojok sama Nayeon. Kalau Namjoon mau ngomong ke Hoseok. Soalnya Hoseok itu logistiknya Blok a. Tukang sewa sound dan urus tempat.
"Namjoon, mau ke Momo?" Tanya tante Miran.
"Ngga Mah, aku mau ketemu Hoseok." Jawab Namjoon.
"Kasian kak Momo, pacarnya malah apelin kakaknya." Celetuk Chenle yang lagi makan sereal di ruang tengah.
"Komen mulu Le, kaya FB." Ujar Namjoon.
"Sorry gue selebgram Bang bukan Facebookers." Kata Chenle.
Namjoon ga nyaut lagi dia langsung naik ke lantai dua. Ke kamar Hoseok tentunya. Kalau masuk kamar Momo bisa - bisa dibikin dendeng sama Mama Miran.
KAMU SEDANG MEMBACA
tetangga masa gitu ✔
Poetryblok A tidak pernah tidak ramai. 24 kepala keluarga dengan putra - putri berusia sebaya. Kadang ada berantem kadang ada yang dinistakan kadang ada yang ga pernah ngerti orang lain ngomong apa. Cover by paradisehun Highest Rank #2 in fanfiction [201...