Semua sudah berkumpul di ruang tamu. Jika keluarga besar Mark dan Wendy malam itu berkumpul soal finalisasi persiapan pertunangan. Berbeda dengan Joy, Sungjae, dan Daniel, mereka justru di sidang.
"Jinyoung wajahnya serem banget." Kata Seulgi berbisik ke Wonwoo.
"Jangan berisik kak." Kata Wonwoo.
"Gue disini pengen kalian jelasian kenapa bisa sampai berantem?" Tanya Jinyoung.
"Aku nebeng Daniel kak. Kan kita satu tempat magang. Ternyata kak Sungjae jemput aku juga. Posisinya aku ga buka chat jadi ga tau kak Sungjae jemput." Ujar Joy.
"Karena kamu asik sama dia." Celetuk Sungjae.
"Lo jangan dulu ngomong nanti gue kasih waktu." Kata Jinyoung.
Hening. Jinyoung serem banget. Mukanya galak apalagi alisnya tebel nambah galak mukanya.
"Kenapa lo ga buka Chat?" Tanya Jinyoung.
"Tugas magang lagi banyak. Jadi fokus kesana dan salah aku yang ga cek hp." Jawab Joy.
"Gini Joy, gue meposisikan diri bukan sebagai kakak lo tapi, disini gue sebagai pihak netral. Lo punya cowok, sesibuk apapun lo kabarin dia. Lo peka juga kan ? Kenapa lo ga memberi jarak ke Daniel, sedangkan dari sikapnya lo tau dia suka." Kata Jinyoung.
"Semua emang salah aku kak." Lirih Joy.
"Sekarang hati kamu sebenernya gimana ungkapin." Kata Jinyoung.
"Aku sayang kak Sungjae. Aku nyaman sama dia. Ga ada keragu -raguan dalam diri aku. Kalau Daniel temen yang baik enak diajak cerita. Ga lebih." Kata Joy
"Berawal dari cerita lo bisa sayang Joy " ujar Seulgi.
"Gausah curhat colongan." Kata Jinyoung.
Muka Wonwoo nahan ketawa liat Seulgi manyun.
"Bukan cerita yang intens. Cuma kalau dia nanya mau nebeng apa dijemput pacar." Kata Joy.
"Kalau lo suruh pilih lo pilih siapa?" Tanya Chanyeol.
"Kak Sungjae." Jawab Joy mantap.
"Daniel, lo tau Joy ada pacar?" Tanya Sungjae.
"Tahu. Tapi sebelum janur kuning melengkung bebas untuk memilih." Jawab Daniel.
Sungjae naik emosinya. Dia menggebrak meja.
"Sungjae tenang." Kata Jinyoung.
"Lo bebas mau naksir semua cewek tapi jangan cewek gue. Tolong gue sayang banget sama dia." Kata Sungjae.
Joy nangis. Gimana pun dia kaget liat Sungjae pacarnya yang terkenal jokester emosi gitu.
"Air mata lo ga akan bisa hapus kesalahan Joy." Kata Jeongyeon.
Dia emosi beneran. Gimana ya Sungjae kakaknya. Walau Joy temen deketnya.
"Kesalahan gue cuma satu ga kabarin kak Sungjae. Tapi kak Sungjae juga pernah kan ngelakuin kesalahan." Kata Joy.
"Lo playing victim banget sih." Kata Jeongyeon.
"Berenti, kalian diem. Tenangin diri. Joy masuk kamar." Perintah Jinyoung.
Chanyeol langsung ngajak Joy pergi.
"Kalian emosi. Gue akan beri waktu kalian seminggu. Setelah itu kalian datang lagi kesini." Kata Jinyoung.
"Kenapa harus ditunda?" Tanya Daniel.
"Mengambil keputusan disaat emosi tidak akan baik. Sungjae gue tau Joy ade gue. Tapi lo harus pertimbangkan apa bener kesalahan dia sefatal itu. Dan lo juga Niel, cewek banyak ga cuma Joy." Jawab Jinyoung.
Setelah semua bubar, Jinyoung ke kamar Joy. Adiknya itu sedang menangis terisak. Memeluk boneka bebek pemberian Sungjae.
"Kak, makasih aku ga mau kehilangan Sungjae." Kata Joy.
"Dek, kalau kamu tetep deket sama cowok saat kamu punya pacar. Apa kamu bisa dibilang ga nikung dia. Kamu sering kan pulang magang jalan dulu, makan dulu?" Tanya Jinyoung.
Joy mengangguk.
"Minta maaf sama Sungjae. Akuin kesalahan kamu. Kakak tau pasti kamu ngasih kesempatan Daniel buat one step closer ke kamu. Mungkin kamu ga sadar pada awalnya. Tapi sekarang kamu udah sadar kan?" Tanya Jinyoung.
"Aku sadar kak. Aku salah." Jawab Joy.
"Sekarang tidur, inget manisnya sama dia. Dulu waktu Nayeon minta putus, kakak langsung emosi jadi berpikiran negatif dan maksa ambil keputusan. Hasilnya malah drama libatin Jenjen." Kata Jinyoung.
"Kak, apa Sungjae mau maafin aku?" Tanya Joy.
"Pasti. Kalau dia sayang kamu. Kesalahan kamu belum fatal. Masih bisa diselamatkan. Perbaikin segalanya aja." Jawab Jinyoung.
"Makasih kak. Aku sayang kakak." Kata Joy
"Udah sekarang tidur kamu. Besok kan mau ke acara tunangannya Wendy sama Mark." Ujar Jinyoung
"iya kak." Kata Joy
Jinyoung keluar kamar Joy dan mematikan lampunya. Chanyeol menunggu diluar.
"Hebat ya ade ade gue balada cintanya." Kata Chanyeol.
"Gue inget kak waktu Joy bilang pengen punya pacar. Karena Sungjae gue setujuin." Ujar Jinyoung.
"Lo tuh protek banget sama Joy, gue malah sibuk sendiri. Kadang gue merasa gagal jadi kakak yang cuek." Kata Chanyeol.
"Gue juga galak kali sama dia." Kata Jinyoung.
"Tapi lo galak karena care. Tetep sayangin Joy ya Nyoung. Cuma lo yang dia percaya. Ke gue dia ga pernah cerita, ngeledek iya."
"Mungkin dia tahu pengalaman cinta lo dikit kak. Kecuali cinta dalam hati."
"Emang ade gue titisan evil semua. Ya walau bener sih gue baru pacaran sekali sama Eunji aja." Kata Chanyeol
"Sekali seumur hidup kalau jadi ya." Ujar Jinyoung.
"Tapi gue udah nyaman kalau Sungjae jadi ipar sebenernya. Baik anaknya kocak juga." Kata Chanyeol.
Joy tidak benar benar tidur, ia masih terjaga. Teringat kenangan awal kedekatannya dengan Sungjae, bagaimana pria jenaka itu menembaknya. Sungjae yang kaku pada perempuan, sampai menjadi cowok yang selalu ada. Kenangan saat mereka memancing bersama, berkebun bersama, naik wahana bersama. Sungjae mengajarkannya untuk mencintai alam sebagai rasa bersyukur. Joy merasa bodoh hampir menghianati Sungjae.
Daniel.... Joy akui ia tampan. Ia juga baik, tapi dia bukan Sungjae yang mengerti semua sifat Joy. Daniel cocok dijadikan teman. Itulah yang ada dipikiran Joy. Malam ini untuk pertama kalinya anak bungsu rumah nomor 3, menggalau.
KAMU SEDANG MEMBACA
tetangga masa gitu ✔
Poetryblok A tidak pernah tidak ramai. 24 kepala keluarga dengan putra - putri berusia sebaya. Kadang ada berantem kadang ada yang dinistakan kadang ada yang ga pernah ngerti orang lain ngomong apa. Cover by paradisehun Highest Rank #2 in fanfiction [201...