Jongin dan Soojung keluar dari venue. Mereka berjalan menuju ke parkiran. Seperti biasa pasangan ini betah berbicara berdua di dalam mobil.
"Aman kan ga akan ada yang nguping?" Tanya Soojung.
"Ga akan kok. Hmmmm Soojung gue..."
"Kenapa lo berenti ngomong?" Tanya Soojung.
"Gue mau kita balikan."
"Ga semudah itu Jong. Gue ga bisa"
"Gue udah tau pada akhirnya pasti lo yang ga bisa. Gue udah denger kabar lo deket sama Brian yang sepupunya Seulgi." Cerosos Jongin.
"Aku belum selesai ngomong. Jangan suka ambil kesimpulan sendiri kalau orang belum selesai ngomong." Kata Soojung.
Jongin semakin menunduk. Dia merasa semakin hopeless. Jujur dia menyesal dengan keputusan yang dibuatnya. Ia sangat menyayangi Soojung, namun rasa gengsi karena status ngaggur membuatnya kalap sendiri.
"Ga bisa aku kalau nolak kamu. Sebobrok apapun kamu , aku tetep sayang."
Muka Jongin seolah mendapat cahaya syurgawi, layaknya efek efek di film.
"Tapi... buat balikan lagi aku punya syarat."
Kalimat itu terdengar amat sangat horror bagi Jongin, tapi mulutnya refleks bertanya.
"Apa syaraynya?"
"KAMU HARUS PUNYA KERJA DULU. AKU GA MAU NIKAH SAMA PENGANGGURAN YA JONGIN. EMANG DUNIA INI KAYA SINETRON, KAMU MAU JADI PENERUSNYA ACENG YANG DUDUK MANIS NUNGGU ISTRI KERJA. AKU GA MAU GITU."
Jongin malah tertawa. Ya Soojungnya yang galak judes bin jutek sudah kembali.
"Kenapa syaratnya itu? Tanpa kamu minta aku udah usaha kok." Ujar Jongin.
"SOALNYA KAMU SAMA ADIK KAMU SELALU NONTON ITU TIAP HARI " kata Soojung.
"Tenang gausah emosi gitu. Aku sama Mingyu sekarang nontonnya Yusuf. Tuh anak ya Jung kabur mulu. Heran udah disayangin tapi begitu untung soleh. Nanti kalau punya anak, kita harus soleh kaya yusuf ya." Kata Jongin menanggapi.
Soojung malah senyam senyum. Walau galak mengubah mood Soojung ternyata mudah. Cukup Jongin. Hanya Jongin yang mampu membuat cewek tergalak itu bermanja - manja.
Tanpa mereka tahu, ada dua pasang mata yang tengah melihat mereka dari balik pohon palem.
"Gue kira bakal ada adegan kiss gitu." Ujar Yugyeom
"Kamu mau kiss aku? Jangan kak nanti kak Canu marah." Kata Tzuyu.
"Ih Juwi bukan gitu."
"Bukan gitu gimana? Jelas jelas kakak ngajakin aku ngumpet dibalik pohon palem. Ngapain lagi kalau ga mau ajak yang lain - lain."
"Kan tadi aku ngajak sembunyi mau nonton drama Bang Jongin sama kak Soojung."
"Udah selesai kan mereka. Terus kenapa malah bahas soal Cium? Serem deh lama - lama aku sama kak Ugom."
Yugyeom menghela nafas. Salah emang ngajakin Tzuyu buat ngintipin Soojung sama Jongin. Kalau saja tadi Bambam atau Mingyu yang ada disebelahnya. Pasti perdebatan konyol ini ga balalan terjadi. Kadang kesabaran Yugyeom hampir hilang kalau tidak ingat menikahi Tzuyu nanti akan memperbagus visual keturunan mereka.
"Sayang dengerin aku, kamu masih SMA mana aku berani cium cium kamu. Aku sayang kamu pasti aku harus lindungin kamu. Bukan merusak kamu." Tegas Yugyeom.
"Oooh kalau gitu syukur deh." Kata Tzuyu.
"Udah malam ayo pulang." Ajak Yugyeom.
Dijalan pulang Tzuyu melamun. Banyak hal yang berkecambuk di kepalanya. Akhir - akhir ini Tzuyu semakin sering melamun.
"Kak aku mau nanya."
"Tanya aja Juwi."
"Kakak kok mau macarin aku. Padahal kan kata orang aku itu lemot."
"Karena kamu Tzuyu." Ujar Yugyeom.
"Jadi kalau aku ganti nama kakak ga mau macarin aku?" Tanya Tzuyu.
"Bukan gitu maksudnya."
"Oma sama Opa nyarain mama sama papa buat ganti nama aku. Katanya kalau nanti kuliah aku masih suka lemot takut kejadian bullying pas SD keulang." Curhat Tzuyu
"Ga bakalan. Kakak pasti lindungin kamu. Lagian kamu mau masuk kampus aku kan?" Tanya Yugyeom.
"Iya. Ada Chaeng Yerim sama Mark juga." Jawab Tzuyu.
Karena jalanan macet, Tzuyu jadi membuka buka dashboard mobil Yugyeom. Matanya melihat sesuatu yang aneh. Botol parfum perempuan. Dia tahu ini bukan parfumnya Yerim. Kalau misah kak Mark yang pake mobil ini parfum kak Wendy ga mungkin aroma kayu manis. Terlalu strong.
"Kak Ugom aku mau nanya lagi." Kata Tzuyu.
"Iya apa Juwiku." Kata Yugyeom.
Kondisi saat ini Yugyeom sedang fokus ngetir. Dia masih belum sadar Tzuyu memegang botol parfum punya Yerin yang tertinggal sampai......
"Ini parfum siapa?" Tanya Tzuyu.
Yugyeom menengok ke arah Tzuyu. Ia berusaha menyembunyikan kagetnya.
"Itu parfum mama sayang." Jawab Yugyeom tenang.
"Masa... mama kamu pasti parfumnya lebih mahal dari ini. Jujur kak."
"Sumpah kan botolnya lucu." Ujar Yugyeom.
Dalam hati Yugyeom tuhan ini ga beneran sumpah.. tapi boong.
"Okedeh aku percaya. Tapi kalau ketauan kakak boong, aku ga akan marah cuma ya paling Yerim sama Chaeng yang ngamuk." Kata Tzuyu santai.
Yugyeom bersikap tenang. Ia yakin semua kebusukannya dulu bisa ditutupi. Saat ini yang dia mau hanya segera sampai rumah dan menghubungi squadnya 7 MH.
Ga kerasa sudah setahun anak ku ini. Happy Birthday TMG :)
Maaf aku jarang update.
Pertama signal neomuhe
Kedua hp ku sempet error
Ketiga kerjaan memasuki tahap serius
Keempat recovery setelah jadi radikal bebas lagi
Kelima alasan ku banyak amat
Terima kasih buat yang ngerti dan sabar menunggu. Mohon maaf juga TMG tingkat recehannya semakin berkurang. Mungkin karena otak aku lagi banyak mikir serius. Ceieeelllaaah.
KAMU SEDANG MEMBACA
tetangga masa gitu ✔
Poetryblok A tidak pernah tidak ramai. 24 kepala keluarga dengan putra - putri berusia sebaya. Kadang ada berantem kadang ada yang dinistakan kadang ada yang ga pernah ngerti orang lain ngomong apa. Cover by paradisehun Highest Rank #2 in fanfiction [201...