Fragmen 11

1.2K 10 0
                                    

                           The Aftermath

Untuk sesaat Sheena tidak bisa mendengar apa-apa, hanya suara berdenging yang ada di gendang telinganya. Berapa saat kemudian terdengar sayup-sayup suara.

"Sheena... Sheena... bangun woi!"

Pandangan mata Sheena masih mengabur, segalanya terlihat membundar seperti Lensa Fish Eye. Seorang lelaki berjambul Elvis -si bassist- menepuk-nepuk pipi Sheena.

"Gue... di mana... Jek?" Sheena mendapati dirinya terbaring di sofa.

Si bassist berjambul Elvis, yang dipanggil Jek menyahut. "Masih di Pub-lah, lu kenapa? Tiba-tiba jatoh gitu? Lu make ya?"

"Enggak.." Sheena memegangi kepalanya.

"Lu sakit? Gue anter pulang ya?" kata Jek.

"Nggak usah.."

Beberapa detik kemudian, bayangan masa lalu kembali berkilas, memenuhi benak dan dada Sheena. Ia menutup wajahnya, agar isaknya tidak terlihat rekan satu band-nya.

"Sheen, lu kenapa?"

"Pergi sana." ia benar-benar tidak ingin terlihat seperti ini di depan Jek.

"Sheen?" Jek membelai rambut Sheena, namun ditepisnya kasar.

"Gue bilang pergi! Lu budek ya!" Sheena berteriak, namun teriaknya lebih terdengar seperti isak.

Ava, Indira Sheena. Dari persilangan takdir ketiganya, muncul sekian pertanyaan. Potongan-potongan teka-teki yang menanti untuk dirakit menjadi satu kesatuan utuh, menjadi sebuah perjalanan menuju: Paradiso.





To Be Continued...

ParadisoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang