Fragmen 35

925 7 0
                                    

Bizzare Love & #916;



i have butterflies flying
around inside my tummy
when i'm with you​

Sheena tak mengerti kenapa bibirnya masih saja tak bisa berhenti tersenyum sedari tadi. Namun dirinya terlalu lelah untuk berpikir, segera dihempaskan pungungnya di gazebo. Matanya mengawang pada hiasan gantung yang berputar ditiup angin dan menimbulkan suara berdenting, indah. Disusul dengan sudut bibirnya semakin melebar dan merekah.

I hear bellchimes ringing
Blown by wind of spring
When i'm with you

oh this tingling feeling
makes me wanna jump
makes me wanna shout
across the room

"Kak Na nyebelin!"

Senyumnya mendadak menguap ketika Indira tahu-tahu muncul di hadapannya dengan wajah memberengut.

"Eh, Indira... kenapa?"

"Iiiih Kak Na, gitu deh. Jogging nggak ngajak-ngajak!"

"Hehe... tadi kan udah diajakin, tapi Indira-nya yang nggak mau..."

"Iyaaa..." Bibir Indira makin manyun.

"Tapi... tapi..." Indira memainkan ujung kausnya.

"Indira kan nggak tahu, kalau..." Anak itu terdiam dua detik, sebelum berkata.

"kalau Ava juga ikut!"

Indira langsung tertunduk dengan wajah bersemu.

"Tadi ketemunya di jalan, kok..."

"Hu-uh." Indira mengembungkan pipinya.

Sheena tersenyum melihat ekspresi lucu Indira.

6 bulan tinggal di bawah atap yang sama, Sheena tidak bisa memungkiri bahwa dirinya sudah juga terlanjur jatuh sayang kepada anak itu.

Sheena kembali merebahkan punggungnya di bale-bale kayu. Indira menyusul beringsut, masuk ke dalam dekapan Sheena yang membelai poninya.

6 bulan berbagi kisah yang sama, membuat Indira pun terlanjur sayang dengan perempuan berambut pendek itu.

"Kenapa lagi, Indira cantik?" Sheena mencubit pipi Indira.

"Nyesel gara-gara nggak dapet jogging sama Ava?"
Sheena berkata sambil memeluk tubuh Indira dari belakang, membuat anak itu sedikit meronta.

"Huuu... geer, siapa yang cemburu sama Kak Na!"

"Terus?"

Indira menggigit bibir bawahnya, melirik ke arah lain.

"Takut Kak Na diambil Ava! Soalnya Kak Na kan cuma buat Indira hehehe...."

"Ngapain lagi cemburu," Sheena mencium tengkuk Indira, mengusap payudara Indira yang tak ditutupi bh,

"aku cowoknya Indira, kan?"

"Ugh, Bauuu kecuuuuuut." Indira meronta jenaka, memekik geli sambil membaui tubuh Sheena yang penuh keringat.

"Hehe... namanya juga habis jogging, belum mandi," Sheena mengekeh santai lalu mempererat dekapannya.

ParadisoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang