Jilid 5

4K 59 0
                                    

BERBICARA soal ilmu silat yang dimiliki si Nelayan sakti dari lautan Timur Cin Po-tiong dalam dunia persilatan sesungguhnya kepandaiannya tidak berada di-bawah kepandaian silat para ciangbunjin dari pelbagai partai, tapi kenyataannya dia toh kena dipukul mundur oleh seseorang yang tak pernah disaksikan bayangan tubuh-nya.

Sambil menuding pulau kecil ditempat ke jauhan sana, Cin Po-tiong tertawa getir, katanya:

"Saudara cilik, sudah empat kali loohu ke sana, arah yang kuambil pun selalu berubah-ubah, tapi kejadian yang kualami selalu sama saja. kegagalan selalu menghantui diriku ..."

"Cin tua. dengan cara apakah mereka mengundurkan dirimu?" tanya Oh Put Kui kemudian sambil tertawa,

Terlintas perasaan takut dan ngeri dalam sorot mata Cin Po-tiong, sahutnya setelah itu dengan suara dalam:

"Oleh semacam ilmu silat yang sangat aneh!"

Oh Put Kui jadi tertegun,

Kalau toh dipukul mundur oleh semacam ilmu silat yang-sangat lihay, mengapa tidak nampak bayangan tubuh musuhnya ?

Dengan termangu-mangu diawasinya wajah Tang-hay-ang Cin poo-tioug tanpa berkedip,

"Cin tua, yakinkah kau kalau orang itu telah memukul mundur dirimu dengan ilmu silat?"

Cin Poo-tiong mengangguk

"Lohu rasa tak bakal salah lagi, memang beberapa macam ilmu silat aneh yang dipergunakan."

Oh Put Kui termenung dan berpikir sebentar, tiba-tiba katanya lagi sambil tertawa:

"Cin-tua, dapatkah kau mengisahkan kepadaku ke empat kisah pengalamanmu itu?"

Cin Poo-tiong memperhatikan sejenak lelaki yang memegang kemudi itu, kemudian memperhatikan arah anginnya, setelah dilihatnya perahu itu melaju ke depan mengikuti hembusan angin, dia baru tertawa lega.

"Saudara cilik." Ua berkata, "empat kali lohu kesana, empat kali pula kujumpai empat macam ilmu silat yang jarang dijumpai di dalam dunia persilatan, kalau tidak, mana aku orang she Cin sampai dipukul mundur dengan ketakutan?"

"Benar, dengan nama besar Cin tua, kepandaian silat yang biasa sudah pasti tak akan menakutkan dirimu."

"Ucapan itu segera mengejutkan hati Cin Poo-tiong.

Sekulum senyumanpun segera menghias wajahnya yang tua :

"Pertama kali datang kemari, baru saja perahu lohu mencapai jarak sejauh tiga kaki dari pantai ...,...."

"Dari jarak sejauh ini, seharusnya kau dapat melompat naik keatas pantai." Kata Oh Put Kui sambil tertawa.

"Tidak bisa," sahut kakek itu tersenyum,

"Bila lohu sampai melompat kedarat dan tiba-tiba disergap, bisa jadi aku akan tewas seketika itu juga "

Oh Put Kui segera manggut-manggut.

"Yaa, betul, kewaspadaan memang perlu ditingkatkan !"

"itulah sebabnya, lohu segera mengincar umpat pendaratan yang paling baik serta mendayung sampai menuju kesasaran, siapa tahu pada saat itulah mendadak dari pulau berkumandang suara nyanyian yang keras sekali."

"Hmmm, kalau begitu diatas pulau tersebut benar-benar ada penghuninya." Ucap Oh Put Kui sambil manggut-manggut.

"Tentu saja ada penghuninya ! Cuma ilmu silat yang mereka miliki sudah mencapai tarap yang amat tinggi."

Setelah berhenti sebentar, dia melanjutkan "Baru saja lohu tertegun karena mendengar suara nyanyian itu, mendadak badanku terasa lemas dan kesadaranku menjadi hilang, lalu tergeletaklah aku diatas perahu, Ketika mendusin kembali, perahu itu sudah berapa li meninggalkan pulau !"

Misteri Pulau Neraka (Ta Xia Hu Pu Qui) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang