Jilid 9

3.7K 61 0
                                    

Nona Siau-hong tertawa manis, ditatapnya sekejap dengan penuh arti yang dalam, kemudian bisiknya :

"Kongcu, asal kau tidak menaruh kesalah pahaman terhadap budak sekalian. Budak sudah merasa gembira sekali !"

Selesai berkata, dia lantas ngeloyor pergi.

Tergerak hati Oh Put Kui setelah mendengar perkataan itu, pikirnya :

"Nona ini sungguh menarik hati........"

Dalam pada itu, Thian-hiang Hui-cu telah mengalihkan kembali sorot matanya ke wajah kedua orang itu, kemudian katanya sambil tertawa.

"Nak, konon kau telah berkunjung ke Pulau Neraka, benarkah berita tersebut?"

Oh Put Kui tidak menyangka kalau secara tiba-tiba dia akan mengajukan pertanyaan tersebut, buru-buru sahutnya:

"Atas dorongan emosiku sebagai anak muda, boanpwe memang telah berkunjung ke sana."

"Menyerempet bahaya memang merupakan kesukaan anak muda, hal ini tak bisa dibilang sebagai dorongan emosi. Nak, apakah kau telah berjumpa dengan ketujuh orang tua yang menghuni di pulau tersebut ?"

Mendengar pertanyaan itu, Oh Put Kui menjadi tertegun.

Bukankah Thian-hiang Hui-cu telah hidup terpencil di dasar tanah dalam kuburan ? Mengapa setiap persoalan yang terjadi dalam dunia persilatan diketahui olehnya ?

Tapi ia toh menjawab juga :

"Yaa, sudah bertemu !"

Thian-hiang Hui-cu kembali tertawa.

"Apakah kau juga telah menyaksikan kepandaian silat yang mereka ......."

"Yaa, sudah kusaksikan, kepandaian mereka memang luar biasa sekali......."

Thian-hiang Hui-cu kembali tertawa.

"Apakah kau juga telah menyaksikan kepandaian silat yang mereka miliki......"

"Yaa, sudah kusaksikan, kepandaian mereka memang luar biasa sekali...."

Thian-hiang Hui-cu segera tersenyum.

"Sepuluh tahun lebih melatih diri secara tekun, tentu saja kemajuan yang berhasil mereka capai luar biasa sekali."

Sesudah berhenti sebentar, tiba-tiba Thian-hiang Hui-cu berkata dengan wajah serius :

"Nak, apakah dalam hatimu masih terdapat persoalan yang mencurigakan dirimu?"

Sejak Oh Put Kui tahu kalau Thian-hiang Hui-cu adalah tuan putri dari dinasti Ming yang terakhir, dalam hati kecilnya sudah tidak mempunyai perasaan curiga lagi.

Ia percaya, setiap perbuatan yang dilakukan perempuan ini sudah pasti mempunyai maksud yang mendalam.

Oleh karena itu, setelah mendengar ucapan tersebut segera sahutnya :

"Boanpwe sama sekali tidak mencurigai apa apa !"

"Tidak, kau jangan bohong," seru Thian-hiang Hui-cu sambil menggelengkan kepalanya berulang kali, "janganlah dikarenakan kau sudah tahu kalau aku adalah tuan putri dari dinasti Ming, maka kau telah merubah jalan pikiranmu, sekalipun tidak kau tanyakan, akupun akan memberitahukan kepadamu......"

Terkesiap juga hati Oh Put Kui setelah mendengar pernyataan tersebut.

"Locianpwe begitu memandang tinggi diri boanpwe, hal ini sungguh membuat boanpwe merasa tidak tenang !"

"Nak, bukankah kau ingin tahu mengapa keempat orang dayangku Liu Im, Khi Cui, Wi Hiang dan Siau Hong menjadi perempuan penghibur dirumah pelacuran Yan-hiang-lo ?"

Misteri Pulau Neraka (Ta Xia Hu Pu Qui) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang