Dari nada pembicaraan itu, bisa disimpulkan bahwa dia hendak memaksa Nyoo Siau-sian berbicara dengan menggunakan kekerasan.
Li Cing-siu segera menggelengkan kepalanya berulang kali sambil berseru:
"Anak Cing... kau tak boleh berbuat begitu..."
Belum selesai dia berkata, mendadak dengan mulut membungkam dia mundur selangkah ke belakang.
Cahaya hijau berkilauan lalu disusul munculnya sesosok bayangan manusia dari tengah udara.
"Siapa dirimu?" dengan perasaan terkesiap Ciu It-cing menarik Nyoo Siau-sian mundur setengah langkah ke belakang dan menghardik keras-keras:
"Saudara Ciu. Belum lama kita berpisah, masa kau sudah tidak kenal lagi dengan diriku?" seseorang menyahut dengan lantang.
Ternyata orang yang munculkan diri itu tak lain adalah Oh Put Kui...
Dengan senyum dikulum Ciu It-cing segera berseru.
"saudara Oh, sungguh tak kusangka akan bersua denganmu disini..."
Oh Put Kui tertawa hambar.
"Dapatkan saudara Ciu melepaskan nona Nyoo lebih dulu?" katanya tiba-tiba.
Mendengar pertanyaan tersebut mula-mula Ciu It-cing nampak agak tertegun, tapi kemudian dia menampilkan perasaan keberatan dan serba salah.
Tapi akhirnya sambil tertawa nyaring dia berkata:
"Perintah dari saudara Oh tak berani kubangkang!"
Bersama dengan selesainya perkataan tersebut, secepat kilat dia melepaskan cengkeramannya.
Hian-leng-giok-li Nyoo Siau-sian yang menghadapi kejadian ini menjadi tertegun lalu dengan termangu mangu mengawasi lawannya tanpa berkedip, untuk sesaat dia seperti lupa dengan pergelangan tangan kanannya yang sakit.
Demikian pula dengan Li Cing-siu, dia dibuat tertegun dan tidak habis mengerti.
--------------------
Ia tak habis mengerti, mengapa muridnya tidak menuruti perkataan sendiri sebaliknya malah menuruti perkataan orang lain, bahkan orang itu nampaknya masih begitu muda dan begitu rudin.
Selain itu diapun kuatir kalau tindakan melepaskan harimau pulang gunung ini akan berbalik merugiakn pihaknya.
Oleh sebab itulah tanpa terasa dia berjalan ke depan dan mendekati Nyoo Siau-sian.
Disaat Ciu It-cing melepaskan cekalannya tadi, Oh Put Kui segera berseru sambil tertawa:
"Terima kasih banyak atas kesediaan saudara Ciu memberi muka kepadaku..."
Lalu secara tiba-tiba dia maju selangkah ke depan dan menghadang dimuka Li Cing-siu, sambil menjura katanya pula:
"Oh Put Kui menjumpai Li kaucu!"
Kemudian dia menjura dalam-dalam, sikapnya amat menghormat.
Li Cing-siu segera menghentikan langkahnya dan balas memberi hormat sambil katanya:
"Oooh, rupanya Oh sauhiap, maaf... maaf..."
Agaknya orang tua inipun mengetahui siapa yang sedang berada dihadapannya.
"Kaucu terlalu serius..." Oh Put Kui tertawa.
Kemudian setelah memandang sekejap sekeliling sana, ujarnya lebih jauh:
"Ketika boanpwe meminta kepada saudara Ciu untuk membebaskan nona Nyoo tadi, sebetulnya kemungkinan sekali hal ini akan berakibat tidak menguntungkan diri kaucu, tapi nyatanya kaucu tidak berusaha untuk menghalangi, hal mana menunjukkan kalau kaucu memang seorang lelaki sejati yang mengutamakan kebenaran, sikap kaucu itu sungguh mengagumkan boanpwee!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Pulau Neraka (Ta Xia Hu Pu Qui) - Gu Long
PertualanganSuara seruling, irama harpa, bayangan pedang, nyanyian lantang, pekikan nyaring, gelak tertawa keras dan pujian Buddha yang menggelegar, setiap bulan purnama pasti akan muncul satu kali di sebuah pulau misterius yang oleh orang-orang rimba persilata...