Jilid 8

3.5K 52 1
                                    

Sekarang mereka baru sadar bahwa kongcu yang mereka hadapi sekarang, ternyata adalah Long-cu koay-hiap (pendekar aneh pengembara) yang namanya menggetarkan dunia persilatan belakangan ini.

Tak heran kalau mulut mereka segera terkunci rapat-rapat dan tak berani berkutik lagi.

Orang persilatan telah melukiskan si "pengembara" yang bernyali besar dan berilmu tinggi sukar diukur ini mendekati seperti seorang malaikat.

Mimpipun mereka tak mengira kalau si pendekar aneh tersebut masih berusia begitu muda, malah justru telah muncul dihadapan mereka berempat.

Untuk beberapa saat, mereka jadi termangu mangu dan memandang wajah Oh Put Kui dengan perasaan yang amat terkesiap.

Sebaliknya Oh Put Kui tetap tenang, dia tahu orang persilatan telah mengibaratkan dia bagaikan malaikat, itulah sebabnya dia bersikap acuh tak acuh terhadap pandangan orang.

Pengemis pikun yang berada disisi arena masih saja tertawa dingin tiada hentinya, terdengar ia kembali membentak:

"Budak ingusan, kalian sudah berpikir jelas ?"

Tentu saja mereka sudah berpikir jelas, mereka bukan orang bodoh tentu saja mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan dapat dibedakan dengan jelas.

Liu Im memutar biji matanya yang jeli, kemudian katanya pelan:

"Bolehkah aku yang rendah sekalian menanyakan nama besar Kongcu?"

"Aku Oh Put Kui!"

"Oh Kongcu..." kata Liu Im sambil tertawa, "maaf kalau aku yang rendah sekalian tak bisa memberi hormat kepadamu karena jalan darah kami masih tertotok...."

"Tidak usah" Oh Put Kui sambil tersenyum, "asal nona berempat bersedia untuk menerangkan dimana letak rumah kediaman majikan kalian, aku sudah merasa sangat berterima kasih sekali..."

"Oh Kongcu" kata Liu Im pelan, "bukannya kami tidak bersedia memberitahukan alamat majikan kami kepada Kongcu, adalah Kongcu sendiri yang tak mau 

menerangkankedatanganmu, bila aku yang rendah melanggar peraturan   dengan memberikan alamat suhu kami, niscaya nyawa kami berempat akan terancam...."

Beberapa patah kata itu diutarakan dengan suara sesengukkan, malah sampai akhirnya hampir saja menangis.

"Sungguhkah demikian ?" tanya Oh Put Kui dengan kening berkerut.

"Masa aku yang rendah berani membohongi Kongcu ?"

Oh Put Kui segera menggelengkan kepalanya, memejamkan mata dan tidak berbicara lagi.

Sebaliknya pengemis pikun berseru dengan gusar:

"Waaduhh.... betul betul repot, tampaknya akal bulus kalian benar benar amat banyak"

"Locianpwe, kau harus maklum, kami mempunyai kesulitan kami sendiri, harap kalian suka memaafkan."

"Heehhhh.... heeeehhh... heeehhhh. memaafkan. Lohu sudah cukup memaafkan kalian."

Kembali Liu Im tertawa sedih.

"Locianpwe, bagaimanapun juga kalian tak akan membiarkan kami dihukum mati oleh majikan kami sendiri tanpa berusaha untuk menolong bukan ?"

"Hmm..." kembali pengemis pikun itu tertawa dingin. "Kenapa aku mesti menolong kalian? Berbicara dari perbuatan terkutu yang kalian lakukan selama ini dalam dunia persilatan, sekalipun mati seratus kali lagi juga belum cukup untuk menebus dosa tersebut. Lohu mah tak akan memiliki hati yang begitu welas !"

Mendengar perkataan itu, Liu Im merasa terkesiap sekali.

"Pengemis itu tampaknya tak bisa didekati dengan cara yang halus tapi tak dapat pula dihadapi dengan kekerasan. Iut berarti kemungkin mereka berempat bisa lolos dari situ dengan keadaan selamat menjadi tipis sekali.......:

Misteri Pulau Neraka (Ta Xia Hu Pu Qui) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang