Jilid 13

3.5K 52 0
                                    

"Oooh ..... kalau begitu nama busukmu itu berhasil kau dapatkan dengan cara yang pengecut dan tak tahu malu ? "jengek Oh Put Kui sambil tertawa dingin.

Paras muka Wi Thian yang segera berubah hebat setelah mendengar ucapan itu, dia segera tertawa seram.

"Aku tidak ambil perduli apacah cara itu rendah, pengecut atau memalukan, lohu ......"

Belum habis dia berbicara, mendadak tampak sesosok bayanan manusia berkelebat lewat hadapannya.

Dengan perasaan terkesiap buru-buru Ceng-thian-kui-ong melayang mundur kebelakang .

Tangan kanannya segera diangkat dan diayun menghajar bayangan tubuh manusia yang berkelebat lewat situ ......

"Weeeesss..........! Tenaga serangan bagaikan menghantam diatas tumbukan kapas, sama sekali tak sanggup menimbulkan kekuatan apa-apa.

Dalam terkejutnya Ceng-thian-kui-ong segera perpikir :

"Siapakah orang itu ? Mengapa rang ini tidak takut dengan tenaga pukulanku ? Mungkinka orang itu .....".

Saking cepatnya gerakan tubuh orang itu membuat Wi-thian-yang tak sempat melihat jelas siapakah gerangan orang itu.

Didalam kaget dan herannya, sekali lagi dia mundur setlah langkah dari posisi semula.

Mendadak Ceng-thian-kui-ong merasakan tangan kirinya bergetar keras sekali.

Pedang hian-peng-kian yang berhasil direbutnya dengan akal muslihat tadi ternyata berhasil direbut orang lagi.

Berbareng itu pula ia mendengar suara Oh Put Kui yang sedang tertawa tergeletak.

"Haaaahhh....haaaahhh.... haaaahhh.... W-thiang-yang, maafkan aku bila aku terpaksa harus menirukan cara kerjamu tadi untuk menghadapi dirimu sekarang...."

Paras muka wi Thian-yang segera berubah menjadi merah padam bagikan hati babi setelah mendengar ucapan itu, dia benar-benar dibuat marah dan mendongkol.

Sambil mengawasi Oh Put Kui yang berdiri lima depa dihadapinya sambil memegang pedang, akhirnya dia tak tahan dan meraung keras, kemudian secepat kilat menerjang ke muka.

Tangannya diayunan berulang kali, secara beruntun dia lepaskan tujuh buah serangan berantai.

Oh Put Kui tertawa tergelak, sepasang kakinya berputar, tahu-tahu dia sudah lolos dari ancaman serangan yang dilancarkan oleh si Raja setan yang menggetakkan langit itu.

"Aaah...ilmu langkah Tay-siu-huam impoh..." dengan terperanjat Wi Thian-yang menjerit. "Bocah keparah, apa hubunganmu dengan Mi-sian-kui-to ?".

Rupanya tanpa sengaja Oh Put-kui telah menggunakan ilmu langkah Tay-siu-huan-impoh ajaran Mi-sim-kui-to (tosu setan pembingung hati), bukan saja berhasil meloloskan diri dari serangan yang dilancarkan Wi Thian-yang, bahkan memancing pula bentakan kaget dari Wi Thian-yang.

Pemuda itu tahu, semestinya antara Wi Thian-yang dan Mi-sim-kui-to terikat suatu hubungan tertentu, maka dia tertawa hambar setelah mengar pertanyaan tersebut.

"Sobat. . . . . ."

Dengan sinar mata memancarkan cahaya dingin yang menggidikkan hati, Wi Thian-yang membentuk keras:

"Omong kosong ! seandainya Mi-sim kui-to hanya sahabatamu, masa dia bersedia mewarisi kepandaian silat andalan kepadamu ? Kau anggap lohu adalah seorang bocah berusia tiga tahun yang muda ditipu ?"

Oh Put Kui segera tersenyum.

"Aku bicara terus terang, seandainya saudara tidak percaya, yaa.... Apa boleh buat lagi?".

Misteri Pulau Neraka (Ta Xia Hu Pu Qui) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang