Oh Put Kui berkerut kening, pelbagai ingatan segera berkecamuk didalam benaknya..........
Haruskah dia turun tangan? Atau jangan? Pemuda itu tak dapat mengambil keputusan secara pasti.
Sebab bagaimanapun juga pertarungan itu menyangkut nama baik serta pamor dari suatu perguruan.
Sementara dia masih termenung mencari akal, tiba-tiba terdengar keempat orang dayang dari Kiau Hui-hui sudah berteriak keras:
"Oh kongcu, siancu dan nona Nyoo sudah tak mungkin bisa memisahkan diri lagi, bila tidak segera dilerai, akibatnya kedua orang itu akan terluka parah atau bahkan tewas....... Oh kongcu, kau harus mencari akal dengan cepat untuk memisahkan mereka berdua!"
Tiba-tiba saja Oh Put Kui merasakan hatinya bergetar keras, teriakan dari keempat orang dayang itu telah menyadarkan dirinya.
Paling tidak, dia tak boleh membiarkan dua orang gadis yang cantik rupawan itu tewas dalam keadaan mengenaskan.
Dalam waktu singkat dia mengambil keputusan didalam hatinya.
Mendadak pemuda itu mendongakkan kepalanya dan berpekik nyaring, begitu pekikannya selesai diutarakan, tubuhnya menerjang kedalam arena dengan kecepatan luar biasa.
Tampak sepasang tangannya direntangkan kekiri dan kanan secara bersama-sama......
Pada saat yang bersamaan dia telah mencengkeram ruyung Mu-ni-pian dan menyentil lepas pedang penakluk iblis......
Ditengah gelak tertawanya yang sangat nyaring inilah, kedua orang gadis itu sama-sama mundur sejauh delapan langkah sebelum berhasil berdiri tegak.
Tapi mereka berdua segera menghembuskan napas panjang dan memandang kearah Oh Put Kui dengan termangu.
Tampaknya kelihayan ilmu silat yang dimiliki anak muda itu membuat mereka tercengang dan hampir saja tidak percaya.
Setelah berhasil memisahkan kedua orang gadis itu, Oh Put Kui baru menegur dengan suara dalam!
"Siapa suruh kalian berdua saling beradu tenaga dalam? benar-benar suatu tindakan yang tidak seharusnya dilakukan!"
Teguran itu diutarakan sangat berat dan pedas, bahkan sama sekali tidak sungkan-sungkan.
Akan tetapi dua orang gadis itu tidak menjadi marah atau tersinggung, justru perasaan menyesal dan malu muncul didalam hati masing masing, tanpa disadari mereka berpikir dihati:
"Aaah, betul juga. mengapa kami harus saling beradu jiwa?"
Akan tetapi kedua orang itupun paham, ibarat anak panah diatas gendewa, bagaimanapun juga harus dilepaskan juga.
Maka setelah Oh Put-kui menyelesaikan perkataannya, kedua orang gadis itu hanya menundukkan kepalanya renda-rendah tak berani membantah.
Dengan sorot mata yang tajam Oh Put-kui mengawasi kembali wajah kedua orang gadis itu, lalu sesudah tertawa terbahak-bahak dia berkata:
"Sudahlah, pertarungan kali inipun harus diakhiri dengan serie alias sama kuat, menurut pendapatku, biarpun ilmu ruyung penakluk iblis dan ilmu pedang penakluk iblis diadu seratus kali lagipun percuma saja, selamanya tak akan bisa diketahui siapa yang lebih unggul."
Kedua orang gadis itu mendongakkan kepalanya sambil memandang pemuda itu sekejap, kemudian masing-masing tersenyum.
Dan pada saat itulah, dari atas bukit di belakang bangunan loteng berwarna putih itu kedengaran dua kali suara gelak tertawa yang sangat keras.
Menyusul gelak tertawa itu, terdengar seseorang berseru lantang:
"Perkataan itu memang benar nak, dia berkata sangat tepat......."
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Pulau Neraka (Ta Xia Hu Pu Qui) - Gu Long
AdventureSuara seruling, irama harpa, bayangan pedang, nyanyian lantang, pekikan nyaring, gelak tertawa keras dan pujian Buddha yang menggelegar, setiap bulan purnama pasti akan muncul satu kali di sebuah pulau misterius yang oleh orang-orang rimba persilata...