3♚

4.7K 203 5
                                    

"Selamat siang, mohon maaf untuk para pengajar yang ada di kelas, pengumuman untuk seluruh siswa kelas 10,11,dan 12. Hari ini guru-guru akan mengadakan rapat pada pukul 10.30 dan untuk para siswa melanjutkan belajar di rumah."

            Seperti sekolah pada umumnya, suara teriakan bahagia pun terdengar mengema disetiap sudut sekolah. Tetapi bagi aku, Celine dan Dina pulang jam segini itu terlalu pagi, jadi kami memutuskan untuk mengisi waktu luang kami untuk pergi ke salah satu mall ternama di kota kami.

“Balik yu Cel ,Din udah sore nih.” kataku,
“Iya nih gue juga udah cape.” ucap Dina. Sekitar pukul 15.00, kami pun pulang. Sungguh ini hari yang sangat melelahkan. Hingga saat aku sampai di rumah, aku langsung tertidur.

            Sekolah libur karena ini hari sabtu. Hari ini aku bangun agak siang karena mengingat aku sangat kelelahan kemarin. Aku  segera mandi dan ganti pakaian. Aku meraih ponselku dan langsung menghubungi Rifan.

            Setelah memberi tahu Rifan, aku langsung pergi ke rumah Celine dan Dina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Setelah memberi tahu Rifan, aku langsung pergi ke rumah Celine dan Dina. Lalu, kami berangkat bersama.  “Darimana aja sih?! Lama!!” ucap Rifan.

"Dari rumah sih gue udah agak pagian. Cuma nih si dua princess dandannya lama banget!! Maklum, mau ketemu lo Fan," aku tertawa setelahnya.

“Apaan sih Felly!!” ucap mereka bersama. Mereka salah tingkah.

Blank

Mereka salah tingkah

Tapi kenapa mereka harus sal-

“Fel malah bengong. Beli tiketnya sana.” ucap Rifan. Buyar dengan seketika semua lamunanku. "Eh...sorry, iya tunggu sini sebentar gue beli dulu."

‘Pintu diteater 3 telah dibuka

“Udah dibuka tuh, masuk yu.” ucap Dina. Mereka jalan duluan, aku di belakang mengekori mereka. Lebih tepatnya aku berjalan di belakang Rifan. Aku terus berjalan dengan menundukan kepalaku. Masih tenggelam dalam pikiranku sendiri, dan akhirnya–

Bugh

“Fan kenapa lo berhenti tiba-tiba sih ?”

“Mana tiketnya ? Sini gue yang pegang. Daritadi lo sempoyongan  terus.”

"Yaudah nih," Aku memberikan tiketku pada Rifan. Lalu kami masuk, mencari-mencari tempat duduk yang sudah kami pesan. Sebelum film dimulai, kami sibuk dengan ponsel masing-masing.

Best friend ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang