Menjadi salah satu siswa akselerasi di sekolah adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Benar, bukan?
###***
YA, setelah kepulangan anak aksel dari liburan semester kemarin, saat ini tahun ajaran semester baru dimulai. Kayra, Raka bersama dengan anak aksel lainnya sudah naik tingkat.
Mereka naik ke kelas 11. Kelas mereka tentu beda, mereka akan sekelas dengan siswa angkatan di atasnya.
Karena Kayra berasal dari kelas 10 IPA 1, jadi di kelas 11 nya ia juga berada di kelas IPA 1. Begitu pula dengan yang lainnya.
Senin ini, siswa aksel yang akan pindah kelas diperintahkan untuk segera memasuki kelas yang menjadi tempat belajar barunya tersebut.
Kayra, Raka dan putri sudah mengenakan tas punggungnya untuk keluar kelas. Tapi teman-temannya tiba-tiba menghalangi jalannya.
"Kayraa... huhu... kok lo tega ninggalin gue sih?" Bella tiba-tiba memeluk Kayra.
Kayra menepuk punggung Bella pelan karena ia merasa kesulitan bernapas untuk beberapa saat.
"Udah, Bell. Aku nggak bisa napas nih!" Kayra meringis kecil melihat teman baiknya itu terisak namun tidak mengeluarkan air matanya.
"Jangan lupain gue Ka. Awas lo!" Devan memeluk temannya itu sekilas.
Sepertinya saat ini adalah ajang perpisahan bagi mereka.
Bagaimana tidak? Mereka akan perbisah kelas. Pasti ada hal yang janggal.
"Jangan lupain gue ya, Kay," ucap Bella lagi. Semua teman sekelasnya menatap sedih ke arah mereka bertiga.
"Tenang Van. Lo ngak bakalan kesepian kok, lo bisa sebangku sama Bella, sekarang," canda Raka sambil tersenyum jahil.
Bella langsung menatap horor ke arah Raka.
"Enak aja! sorry ya." Bella bergidik ngeri.
"Hat-hati loh Bell, nanti malah naksir sama si Devan haha..." balas Raka lagi. Devan hanya tersenyum nista.
"A.... si Kay. Nanti gue duduknya sama siapa?"
"Ya... sama Devan!" ucap Kayra dengan cepat. Mereka semua terkekeh, kecuali Bella yang cemberut.
"Udah ah, kita mau pindah kelas dulu. Oh, ya. Jangan lupa kalo ketemu kita panggil 'kakak'. Mengerti?!" Kayra tersenyum jahil sambil mengerlingkan matanya.
"Ayo, Kay, Put!" Raka merangkul pundak Kayra untuk berbalik.
Sedangkan temannya melambaikan tangan. Sangat mendramatisir sekali mereka ini.
Ketika mereka bertiga sudah keluar kelas tiba-tiba seseorang melangkah mengikuti di belakang mereka.
"Kayra!" panggilnya. Sontak saja mereka bertiga menoleh sebelum menuruni anak tangga.
"Eh, Adit. Ada apa?" tanya Kayra seperti biasa. Ia selalu ramah.
Teman sekelasnya yang bernama Adit itu tiba-tiba memberi kode pada Raka untuk turun lebih dulu bersama Putri tanpa sepengetahuan Kayra. Raka mengendikkan bahunya.
"Ayo, Put, lo sama gue dulu aja." Raka mengajak gadis pendiam dan sedikit terlihat nerd itu menuruni tangga lebih dahulu.
Meninggalkan Kayra yang berdiri mematung dan kebingungan.
Cowok berbadan tinggi dan berkulit putih itu maju beberapa langkah ke arah kayra.
"Aku mau ngomong sebentar sama kamu." Kayra mengangguk-angguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komisi Disiplin✔
Teen FictionApa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata 'Komdis'? *** Berawal dari keterlambatan seorang muba di hari pertamanya MOS, yang membuatnya berhadapan dengan makhluk-makhluk yang berjulukan 'Komdis'. Kayrasaya Aditama, cewek cantik nan pintar...