Perasaanku layaknya hukum Archimedes, ada tiga kemungkinan. Yaitu terapung, melayang dan tenggelam di saat yang tidak terduga karena suatu alasan.
###
SETELAH selesai makan, mereka berdua kembali ke ruang tamu tadi. Di sana sudah ada beberapa barang yang pastinya alat praktikum dan laptop.
"Ini Kak Jo yang beli?" tanya Kayra ketika melihat barang-barang di dalam paper bag.
"Hmm." hanya itu yang keluar dari bibir Jovi. Ia tengah menyalakan laptopnya.
"Kay nggak bawa uang banyak, besok Kay ganti," ucapnya lalu duduk di sofa samping Jovi.
"Nggak usah, ini nggak mahal kok."
"Jangan Kak!" sergah Kayra cepat.
"Kenapa?" Jovi menoleh ke Kayra.
Kayra gugup. "Yah... kan kita tim. Masa yang modal satu orang," katanya.
Jovi ber "Oh."
"Nggak apa, bayarnya dengan cara lain aja." Jovi tersenyum jahil.
"Apa?" Kayra bingung.
"Ini!" Jovi tiba-tiba menunjuk bibirnya yang sedikit kemerahan itu.
Kayra melotot kaget. Melihat bibir Jovi yang lembab dan kemerahan itu membuatnya hampir kesulitan bernapas.
"Ih... Kak Jo." Kayra cemberut.
"Becanda, Dek. Kalo kamu mau juga nggak apa. Dengan senang hati." Jovi terkikik geli.
"Nyebelin!" gerutu Kayra.
"Tapi ngangenin," godanya lagi. Entah kenapa Jovi saat ini begitu jahil.
Kayra mendengus sebal.
"Yaudah, sekarang kita kerjain," kata Jovi masih fokus dengan file yang dibukanya dari USB Kayra.
"Kak Jo dulu pernah kayak gini juga kan?"
"Kayak gini apaan?" tanya Jovi jahil ia sudah tahu maksud Kayra namun ia berpura-pura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komisi Disiplin✔
Fiksi RemajaApa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata 'Komdis'? *** Berawal dari keterlambatan seorang muba di hari pertamanya MOS, yang membuatnya berhadapan dengan makhluk-makhluk yang berjulukan 'Komdis'. Kayrasaya Aditama, cewek cantik nan pintar...