PART 44.2 - JENGUKAN

3.5K 199 12
                                    

Ting tung

"Assalamu'alaikum...." ucap gerombolan suara dari balik sebuah pintu. Tidak lama kemudian seorang wanita—pelayan di rumah Kayra membukakan.

"Waalaikum salam... eh, temennya Non Kay ya?" tanya Si Bibi.

"Iya, Bi. Kayranya ada?" tanya salah satu di antara mereka.

"Ada, silakan masuk..." Wanita itu mempersilakan sekitar sepuluh anak untuk duduk di ruang tamu.

"Siapa Bi?" tanya Maria dari kejauhan.

"Temannya Non Kay, Nya."

Di sana Ratih, Bila, Risha, Fano, Deka dan beberapa teman sekelasnya. "Sore, Tante..."

Maria tersenyum mendekat ke mereka. Mereka pun menyalimi dengan bergantian wanita itu dengan sopan.

"Kayranya ada, Tan?"

"Ada. Teman sekelasnya ya?"

"Iya," jawab mereka bersamaan.

"Bentar ya, Bi, tolong ajak Kayra ke sini ya. Oh ya, Mbak Yanti, tolong bikini minum sama camilannya". Maria menyuruh pelayannya yang lain yang tengah berada di dapur dengan sedikit berteriak.

"Iya, Nya."

"Ehm... nggak usah repot-repot, Tan. Ini kita bawain sesuatu. Maaf kalau Cuma ini." Ratih dan Bila menyerahkan parsel berisi buah-buahan serta beberapa roti-rotian.

"Yaampun... kalian ini. Ayo duduk aja."

"Iya, Tan." Mereka kemudian duduk.

Terlihat jelas mereka menatap kagum dengan isi ruangan di sana. Memang, rumah itu benar-benar mewah. Banyak barang antik yang terjajar di setiap sudut ruangan.

"Teman kelas sebelas apa sepuluh?" Tanya Maria.

"Sebelas, Tan," jawab mereka bersamaan.

"Oh... gitu, oh ya, Tante mau bilang, Kayra itu manjaaa banget. Kadang dia nggak tahu dunia luar. Soalnya selalu di rumah terus. Kalian pasti kebingungan ya, lihat Kayra?" Maria tertawa renyah.

"Enggak, Tan, Kayra baik. Ya walaupun kadang kalau kita ngobrrol butuh waktu lama buat Kayra mencerna obrolan yang belum dia pahami hehe..." sahut Ratih. Teman-temannya ikut tertawa.

"Kadang kalau kita ngomongin tempat, dia nggak tahu, Tan." Lagi, mereka tertawa bersama sambil menggeleng heran.

"Oh ya, Tan, Kayra sakit apa? Mulai kemarin nggak masuk. Kita chat juga nggak dibales."

"Kayra.... Kecapean aja. Kata dokter gejala Typhus." Maria tersenyum tipis.

"Yaampun.... Kasihan banget," ujar Bila.

Tidak lama kemudian Kayra menuruni anak tangga dengan digandeng Bibi tadi yang juga memegangi selang infuse. Cewek itu mengenakan piyama tidur putih dan rambutnya terikat di belakang.

"Kayra...." Ratih segera menghampiri Kayra dan membantu cewek itu duduk di single sofa sebelahnya. Dan menaruh tabung infuse di tiang yang dibawa Bibi.

Teman-temannya menatap kasihan pada Kayra. Wajah cewek itu pucat namun masih mencoba untuk tersenyum.

"Cepat sembuh ya," ucap Fano.

Kayra mengangguk.

"Mama mau bantu Mbak dulu ya, kalian ngobrol aja." Maria beranjak menuju dapur.

"Iya, Tan."

"Kamu kok bisa sakit, sih?

"Yah bisa lah..." Kayra menjawab dengan polosnya.

"Hahaha...." Lagi-lagi semua tertawa karena kelucuan Kayra.

Komisi Disiplin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang